Anna mengecek jam di ponselnya. Masih pukul lima pagi. Biasanya Anna akan bersantai sejenak di tempat tidur sampai pukul setengah enam atau pukul enam, sebelum kemudian beranjak ke dapur untuk membuat sarapan. Tapi karena hari ini Seungwoo akan terbang ke Jeju pagi-pagi untuk menghadiri seminar, Anna harus segera bangun.
Disampingnya, Seungwoo masih pulas tidur dengan posisi telentang. Semalam Seungwoo berpesan pada Anna untuk membangunkannya sepagi mungkin karena masih ada yang belum selesai ia kerjakan, padahal semalam saja Seungwoo baru naik ke tempat tidur sekitar pukul dua pagi.
Akhir-akhir ini Seungwoo tampak dua kali lipat lebih sibuk dari biasanya. Dan Anna tidak tega untuk membangunkannya. Inginnya sih Anna biarkan saja Seungwoo tidur sepuasnya, tapi nanti Seungwoo bisa marah. Seungwoo paling tidak suka kalau rencana kerjanya berantakan.
"Seungwoo, mau bangun sekarang atau nanti?" Anna mengusap kening Seungwoo, lalu membelai rambutnya. Suaminya ini bukan tipe orang yang sulit dibangunkan saat tidur, dengan panggilan dan belaian lembut seperti ini saja Seungwoo akan terbangun.
"Hmm??"Seungwoo menggumam. Matanya masih terpejam.
"Katanya ingin dibangunkan pagi-pagi. Sekarang pukul lima pagi. Seungwoo mau bangun sekarang atau tidur lagi? Kalau mau balik tidur, nanti aku bangunkan lagi."
"Ngg, aku belum merampungkan ppt-nya..."gumam Seungwoo dengan suara serak. Keningnya mengeryit dan matanya masih terpejam. Seungwoo pasti sedang bertarung dengan dirinya sendiri antara bangun sekarang atau nanti saja karena masih ngantuk berat.
"Masih kurang banyak?"
Seungwoo mengangguk, lalu ia bergerak bukan untuk bangun tapi justru untuk meraih tubuh Anna. Memosisikan istrinya itu untuk kembali merebahkan diri ke kasur, dan memeluknya erat seperti guling. Kepala Seungwoo berada di dada Anna, membuat Anna sedikit tertindih badan Seungwoo yang besar dan berat, tapi Anna tak bisa protes. Dia sibuk berusaha mengendalikan debaran jantungnya yang menggila.
"Biarkan aku tidur sepuluh menit lagi"
Sepuluh menit bukannya terlalu sebentar? "Bagaimana kalau enam puluh menit?"tawar Anna.
"Jangan,"tolak Seungwoo. "tiga puluh menit."
"Oke."
Sementara Seungwoo kembali mendengkur seperti kucing, Anna memilih untuk bermain dengan ponselnya. Ia harus berusaha keras mengabaikan Seungwoo agar jantungnya tidak bereaksi berlebihan lagi. Sudah setahun lebih ia menikah dengan Seungwoo, tapi Anna masih saja belum terbiasa dengan tingkah clingy suaminya itu.
Anna juga tidak mau memejamkan mata lagi, takut kebablasan tidur. Mau ke dapur pun tidak bisa karena Seungwoo memeluknya erat sekali. Anna tidak kuat kalau harus memindahkan tubuh Seungwoo. Kasian juga kalau nanti Seungwoo jadi terbangun.
Akhirnya tiga puluh menit pun berlalu. Seperti permintaan Seungwoo, Anna langsung membangunkannya.
Masih sambil bertelanjang dada dan rambut acak-acakan, dengan sedikit sempoyongan, Seungwoo pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum kemudian pergi ke ruang kerjanya.
Anna pun segera bangun, membuka gorden dan membereskan tempat tidur. Ia mengambil kaos Seungwoo yang tercecer di lantai-dilepas semalam saat Seungwoo mau tidur-dan menaruhnya di keranjang pakaian kotor. Di wastafel, Anna mencuci mukanya. Lalu ia pergi ke ruang depan, membuka gorden dan pintu balkon agar udara pagi hari yang segar masuk ke dalam apartemennya.
Anna memutar playlist yang cocok untuk suasana pagi hari yang tenang. Lagu milik CIKI yang berjudul Syndrome mengalun lembut. Akan menyenangkan jika Anna bisa duduk sejenak menikmati lagu sambil minum teh di balkon, tapi ia harus membuatkan kopi untuk Seungwoo dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR HOME - SEUNGWOO X OC
FanfictionFanfiction ini penting. Karena Han Seungwoo enak banget dihaluin jadi sosok suami idaman ^^ ⚠️ Warning ⚠️: Karena halu, jadi yang digambarkan adalah kehidupan pernikahan yang indah indah aja. Hidup penulisnya udah suram, masa iya halu aja harus yang...