GOOD NIGHT

224 32 2
                                    

Seungwoo meraba bagian ranjangnya yang kosong. Ranjang itu bersprei putih bersih dan harum, tapi terasa asing dan dingin.

Di apartemen Seungwoo, ada sprei putih seperti ini, tapi Anna tak pernah memasangnya. Anna tidak suka sprei berwarna putih, katanya akan mudah kotor.

Anna lebih suka sprei dengan warna-warna pastel. Terkadang Anna juga memasang sprei berwarna abu atau hitam, jika ingat kalau sekarang ada pria yang tidur bersamanya setiap malam.

Seungwoo ingat ketika Anna memakaikan sprei berwarna pink salmon ke ranjang mereka dan mengganti selimut mereka dengan yang bermotif senada. Entah kenapa Seungwoo merasa malu ketika membaringkan tubuh di atasnya.

Tapi sekarang justru Seungwoo merasa lebih baik ia tidur diatas sprei pink itu daripada sprei putih ini.

Setidaknya sprei pink itu punya harum softener favorit Anna yang lambat laun memudar dan digantikan oleh harum tubuh Anna yang beraroma buah.

Setelah menikah dan terbiasa dengan kehadiran sosok Anna setiap hari, Seungwoo jadi gampang terkena home sick. Apalagi akhir-akhir ini mereka berdua sedang mesra-mesranya, setelah akhirnya mampu melewati terjangan badai di tahun pertama pernikahan.

Padahal ketika masih lajang, Seungwoo biasa pergi ke luar kota bahkan ke luar negeri lalu menginap selama beberapa hari di hotel. Lagi pula, sebenarnya ini juga bukan pertama kalinya Seungwoo pergi tanpa ditemani Anna.

Tapi malam ini, Seungwoo ingin pulang. Seungwoo ingin tidur di ranjangnya yang ada di rumah. Seungwoo ingin ada Anna yang tidur di sampingnya... dan bukannya Hangyul yang mendengkur di tempat tidur sebelah.

Seungwoo mengecek jam di ponselnya. Sudah pukul satu malam, dan ia masih belum bisa memejamkan mata. Gawat. Padahal besok Seungwoo masih harus menjadi pembicara. Tidak lucu jika ia mengantuk dan menguap di depan ratusan peserta seminar.

Di aplikasi chat, Anna sudah tidak online sejak sejam yang lalu. Istrinya itu pasti sudah tidur. Saat terakhir Seungwoo menelepon Anna, sekitar pukul sembilan malam, Anna masih ada di daerah Gangnam. Katanya ia sedang menemani sepupu sekaligus sahabatnya-Kim Sena melakukan silent protest di depan gedung agensi idol karena salah satu member boygrup idola Sena mengumumkan keluar dari grup setelah terkena skandal.

Seungwoo sempat merasa kesal, kenapa pula Sena harus mengajak Anna duduk-duduk di trotoar jalan seperti itu? Sebentar lagi winter, Seungwoo takut Anna kedinginan dan jatuh sakit karena terlalu lama terpapar angin malam. Anna kan juga bukan salah satu dari orang-orang di fandom itu, buat apa Anna ikut silent protest segala.

Daripada idol manusia, Anna lebih suka idol-idol 2D. Anna lebih memilih Yaotome Gaku yang fiktif itu daripada G-Dragon yang jelas-jelas berada di dimensi yang sama dengannya. Anna tidak terlalu tertarik pada Kpop. Walaupun Anna sering datang ke acara music atau nonton konser Kpop, itu karena Sena yang mengajak.

Setelah berdebat dengan Sena-karena Sena mengatai Seungwoo suami overprotektif-akhirnya Seungwoo mendapatkan janji Sena untuk memulangkan Anna pukul sepuluh malam dan menemani Anna tidur di rumah. Dengan begitu Seungwoo bisa lebih tenang.

Rencananya Seungwoo akan berangkat tidur setelah menelepon Anna, jadi Anna mengucapkan selamat malam dan memberi Seungwoo kecupan jauh via telepon, tapi ternyata rencana tinggallah rencana.

Karena tiba-tiba rasa kantuknya hilang, Seungwoo pikir jika dia gunakan untuk membaca, matanya akan segera mengantuk. Tapi sampai makalah ketiga yang ia baca, Seungwoo masih belum mengantuk. Sementara Hangyul sudah pulas tidur sejak Seungwoo masih bertelepon dengan Anna, sepertinya anak itu benar-benar kecapekan.

Dipaksa untuk tidur dengan memejamkan mata pun tak bisa. Pikirannya justru melayang kemana-mana.

Seungwoo merindukan Anna.

OUR HOME - SEUNGWOO X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang