Episode dibuka Yuan,Perkenalan singkat dari Yuan dan bagaimana kericuhan yang terjadi pada sebuah sapaan. Bukan sapaan dari orang yang biasa. Selamat membaca,dan semoga readers semua jatuh cinta pada bacaan yang biasa ini.
Langkah kakinya tergesa gesa,dengan hoodie merah jambu dan setiap sepuluh langkah terus menerus melihat arloji di tangan kirinya.
"Jangan telat,Jangan telat,Jangan telat...Kaki lebih cepat,lebih cepaattt" Ungkapan kecemasan hati seorang gadis yang sama sekali ga pernah telat hadir kesekolah. Namun pagi ini sedikit berbeda,Ibu sedang gaada dirumah dan gadis yang penuh dengan kepanikan itu terpaksa menyiapkan semua jamuan pagi sendiri.Namaku Yuan Cahya Nugraha,Putri dari Bapak Abraham Nugraha dan Ibu Stefanny Rossa Nugraha. Salam hangat dari ku. dan Semoga kalian tak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada setiap episode ini.
......
"Yuan Cahya Nugraha?!"
"Temen lo kemana Sa?" Azza berbisik pada Wisa
"Gatauuu,gabiasanya Yuan telat. Mana si nenek lampir lagi yang masuk" jawab Wisa juga dengan berbisik
"Gimana Sa?coba telponin Yuan,cepetan. Zilong udah mau Ulti ituu,bahaya kalo kelas ini ikutan berapi" Kepanikan azza berhasil ngebawa dunia Game Analognya sekarang.
"Yuan Cahya Nugrahaa!!!" panggilan kedua dari Bu Novi,Guru kimia yang terkenal killer oleh seluruh siswa SMK Nirvana
Kalo lo praktikum Kimia dan pengawasnya Bu Novi,Mendingan Minum HCL pekat aja. Cape dengerin celotehannya,makan ati demi apaa...
"Yuan Cahya Nugraahaaaa!!!" panggilan ketiga dengan A yang sedikit panjang dan agak ditekan. Seperti Goku yang ingin mengeluarkan Jurus Kamekamehanya. Kaa Mee Kaa meee Haaaaaaa tapi lebih menakutkan jika diganti dengan nama Yuan
"Izin Bukk!!" Sahutan tiba tiba dari Azza.
"Lo kenapaa zaa?Azzaa!! Bego bego bego!!" Wisa kaget mendengar sahutan Azza,tetap berbisik tapi dengan kekesalan. Matanya melotot.
Seketika kelas hening,Azza tiba tiba menjadi pusat perhatian. Hanya suara denting jarum jam yang tiba tiba melambat.
Bu novi menurunkan kacamatanya.
"Kemana Yuan rupanya?!!" Bu Novi berdiri,sepertinya Ulti Zilong sudah selesai di cooldown,siap dikelurkan.
"Mampus zaa...Mampuss zaa...Zilong lo udah berdiri ituu...gw ketoilet dulu,okee lo urus aja yaa. Kalo ga kuat bisa ke base,Healing" Wisa berbisik sambil menutup mukanya dengan Buku Fisika yang secara acak ia ambil dilaci,ketakutannya gabisa lagi diajak kompromi sekarang. Ingin rasanya keluar dari kelas yang menegangkan ini. Hanya karna Yuan,dan Azza yang tiba tiba ngeluarin begonya.
Wisa berdiri,ada dua manusia yang berdiri dikelas sekarang. Wisa dan Bu novi. Azza hanya diam,ntah setan apa yang merasuki jiwa Azza,sampai sampai bisa meladeni Emosi Bu Novi.
"Bu,Saya izin ketoilet ya?udah gabisa ditahan lagii" Wisa memasang muka memelasnya.
"Dua menit!" balasan bu novi.
"Toilet di sebelah gedung Edelweiss lagi rusak bu,saya harus ke toilet gedung Mawar bu. Kan jauuh buu..." Wisa beralasan agar diberi waktu lebih.
"Duuu aaaa meee niiit!!" pemanjangan konsonan dari Bu novi,tandanya gabisa dikompromiin.
"Terimakasi buk,Permisii" Wisa keluar dengan tergesa gesa.
"Lo kemana sii Yuann?!!!" Wisa membatin.
Wisa terus saja menyusuri lorong gedung Edelweiss
"Wisaaa!!!" Yuan memanggil Wisa yang terlihat sangat terburu buru.
"Tunggu sebentar buu,saya hanya diberi bu Novi waktu dua menit untuk menyelesaikan inii" Wisa tak menoleh sedikitpun,mungkin udah diujung.
"Ya tuhan,Pagi ini kelas Bu novi!" Langkah kaki Yuan tiba tiba melambat,memberi waktu otaknya untuk memikirkan alasan yang tepat jika diintrogasi Bu Novi.
Hingga ia sampai ditangga,Menarik nafas panjang. Usaha yang dilakukan untuk sedikit menenangkan dirinya.
"Semoga jiwa Bego Azza ga lagi mancing marahnya Bu Novi" harapan terakhir Yuan agar mood Bu Novi baik pagi ini.
Satu persatu anak tangga dilewati Yuan,tangannya tidak berpegangan pada besi Railing. Tangan kanan memegangi sandangan tas ranselnya dan tangan kirinya untuk membantunya terus melihat jam tangan.
"Bibinya Yuan habis melahirkan bu,sedang ada acara aqiqahan." Azza orangnya lurus. sampai sampai semua hal ingin di terobosnya
Bu novi masih memperhatikan Azza
...
Yuan terdiam di depan pintu kelas,merapikan seragamnya. Matanya melotot pada pintu kelas,
"kalo gw buka,gw masih hidup ga setelahnya?" masih melotot,tangannya bersiap mengetuk pintu.
tunggu tunggu,masih ada yang mau ngetok...
tok tok tok
"Masuukk!" teriak bu Novi.
(pintu dibuka)
Seisi kelas hening
Semua pandangan tertuju kearah pintu itu
Bukan Yuan yang membuka pintu,Yuan bersembunyi pada orang yang sama sekali tak pernah ia lihat disekolah ini.
"Selamat pagi bu..." suara halus manusia itu menyapa seisi kelas,walaupun dalam kalimatnya hanya untuk bu Novi.
Yuan masih saja melongo melihat orang ini
Setelah sapaan itu,seisi kelas pun ikut terperanga,termasuk bu Novi.
Bu novi memberi izin untuk masuk.
"Astagaa tuhaann!! jodoh gw sudah terpantau. Dia bagian gw pokoknya,bagian gw!" Azza menggigit bibir bawahnya,gumam yang terlalu over.
"Tolong tolong tolong,panggilin medis! asma gw kambuh!" teriak Neira,Ratu Lebay dari kelas 12.A Farmasi Industri.
Seketika kelas gaduh karna manusia ini...
"Saya siswa pindahan dari SMK Sartika,dan saya dapat perintah dari Kesiswaan untuk masuk kekelas ini" Anak pindahan emang kodratnya
buat jatuh cinta pada pandang pertama.Bu Novi masih saja memperhatikan pemuda ini,dengan kacamata yang diturunkan.
"Kamu anak pindahan dan baru masuk hari ini?"
"Perkenalkan diri kamu,dan jika ada hal menarik yang ingin disampaikan sekarang,sampaikan kepada teman teman baru kamu" Mood bu Novi dengan anehnya membaik,bu Novi jadi ga keruan di tempat duduknya.
mendengar perkataan bu Novi,manusia seisi kelas kembali diam. Identitas manusia ini sangat ditunggu tunggu oleh penghuni kelas sekarang.
"Nama sayaa..."
Bersambung...
Yuan dan Mr.X akan mengisi setiap episode dalam judul ini,Yuan masih mengambang disini dan siap untuk masuk kehati readers semua setelah episode ini. Sabar,tahan dulu penasarannya sebentar. Enjoy ur day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelang Muncul Fajar
Teen FictionIni tentang Yuan, cahaya yang datang setelah penyerahan diri gama kepada pemiliknya. "Dapatkah aku menunggu munculnya fajar bersamamu,yuan? Alam tak bersahabat denganku saat ini. Bantu aku,disini gelap. Manusia penuh harap,bersamaan dengan senja yan...