Hujan Seharusnya Sudah Datang

9 0 0
                                    

November,

Aku berdiri di tengah gedung-gedung pencakar langit Jakarta.
Mencoba mendongak, namun menghindari matahari yang kian menyengat
Siang ini ku dapati panasnya membakar kulit ku jengkal demi jengkal, aku terdiam sesaat sebelum bersandar di salah satu dinding gedung yang terlindung dari matahari.

Sudah November ku bilang, namun hujan belum juga datang.
Tidak ada tulisan NOVEMBERAIN di lini masa media sosial ku.

Terik berganti cemas, bagaimana bila hujan tak pernah datang? seperti apa yang kau tunggu selama ini dan akhirnya kau lupakan sebagai kenangan, seperti itu juga orang-orang yang lupa tentang hujan.

Matahari,
Tidak maukah kau memberikan sedikit ruang untuk hujan?
hanya karena kau tahu sedih akan mengiring saat hujan mulai datang, bukan berarti aku harus melupakan tentang hujan itu sendiri.

Bukankah hidup harus seimbang? harus ada badai yang memulai agar tahu cerah lebih damai.

Beristirahatlah, berikan ruang karena Hujan Seharusnya Sudah Datang.


Jakarta, 9 November 2019
Pinggan Rizki Biaz D.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan Seharusnya Sudah DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang