Baku hantam.

37 2 0
                                    

Sudah hampir seminggu lebih ara disekolah baru nya. Dan juga sudah mempunya beberapa teman deket.

Dan sekarang ara sedang duduk didepan pantulan cermin sambil menyisir rambut yang panjang sebahu.

Tiba tiba bibir yang tadi nya mengukir senyum kini berubah menjadi sunyum getir mata nya mulai berkaca kaca pikiran nya melayang jauh .

Bibir nya mulai bergetar "mama" satu kata itu yang berhasil lolos mulut ara cairan bening pun mulai menetes namun dengan cepat diseka oleh tangan ara.

Mata nya melirik kesebalah kanan terdapat bingkai yang mulai lusuh diraih lah oleh tangan ara di situ terdapat poto dua insan yang  sangat bahagia akan kehadiran anak nya yang masih dalam kandungan. Bingkai itu berisi poto fajar ayah ara dan maya yang sedang mengadung ara saat itu dengan usia kandungan 7 bulan .

Maya meninggal saat melahirkan ara, dan fajar yang selalu sibuk dengan pekerjaan diluar kota, sehingga ara harus hidup bersama pembantu  hingga ara sebasar ini dan akhir nya ara memutus kan untuk tinggal diapertemen . Ah mengingat semua itu membuat hati kecil ara semakin terluka .

Drrrrrttt

Hingga suara ponsel di nakas mengaget kan ara dari lamunan nya buru ara mengambil ponsel nya dan ternyata panggilam dari teman nya_kiara.

"Hallo apa ki"sapa ara terlebih dahulu

"........"

"Iyah iyah dasar bawel"

"......."

"Yaudah bye"

Tuttt

Panggilan berakhir. Ara melirik jam yang tangan yang ia gunakan  astaga sudah pukul 07:15 .

Ara menyambar tas ransel nya dan keluar tak dari apertemen nya tak lupa ia mengunci pintu.

               
                   *****

Arsen sedang berkumpul  bersama teman teman geng nya dikantin sambil menunggu  bel masuk.

Sebenar nya bukan bel masuk saja yang ia tunggu tapi cewe aneh itu juga. Ahh entah mengapa setiap meilihat cewe itu arsen seperti memiliki semangat baru.

Membayangkan cewe itu saja membuat senyuman di bibir arsen terukir tanpa terasa.

Teman teman nya yang meliat arsen senyum senyum sendiri merasa aneh.

"Sen lu sehat kan?" Tanya farel sembari menempelkan tangan nya di jidat arsen.

"Apaan sihh  rel!"celetuk arsen karna ulah rafael yang menghancurkan hayalan nya.

"Lah ko ngegas?! Kan gua sebagai teman yang baik meriksa lo takut kenapa napa!" Ujar farel membela diri

"Gua gapapa puas lo!"

"Eh sen kalo lo gapapa kenapa tadi senyum senyum sendiri hah?" Sambar nicko

"Emang iya gua tadi senyum senyum sendiri?" Tanya arsen dengan ekspresi  oon nya.

"Yaelah sen biasa aja sih tuh muka! Oon nya kumat" semua langsung tertawa terkecuali arsen yang langsung menoyor kepala rio .

"Atau lo lagi jatuh cinta ya?"selidik nicko dengan tatapan tajam nya

"Apaan sih lo semua gak gak jelas!" Lalu arsen bangkit meninggalkan mereka.

"Yaelah sen becanda kali! Gak usah baper gitu kaya cewe pms" teriak rio karna jarak arsen yang mulai menjauh dengan langkah nya.

"Kalo bener juga gapapa! Biar lo mevo on dari si bela brengsek itu!" Tambah farel setengah berteriak agar farel mendengar nya.

Samar samar arsen masih mendengar ucapan ucapan sahabat nya itu, mendengar nama nya saja membuat telinga dan hati arsen panas saat ini .

Perpect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang