Hari ini langit yang awalnya berwarna biru cerah berubah menjadi kelabu. Matahari tak bersinar lagi, tertutup gumpalan awan hitam yang terbawa oleh hembusan angin.
Tes
Satu tetes, dua tetes dan begitu seterusnya hingga setetes air itu menjadi semakin banyak. Hawa dingin yang berhembus menerpaku.Kepalaku mendongak. Senyumku terbit, ku ulurkan tanganku yang disambut dinginnya jutaan air yang jatuh dari langit. Hujan. Satu persen cairan 99 persen kenangan.
Aku suka hujan. Suaranya bagai sebuah melodi indah yang menenangkan. Dari hujan aku belajar sebuah arti pengorbanan. Sakit. Jatuh berkali kali walau kadang kehadirannya tak dihargai.
Kepalaku kembali mendongak. Melihat betapa pekatnya langit siang ini. Hujan sudah reda, kuhela napas panjangku, aku mengingat. Semua kenangan yang aku lewati selama 17 tahun aku hidup. My family, first love, and best friend or friend.
Aku anak ketiga dari empat bersaudara. Dan semua perempuan. Woww. Cuma ayah laki laki tertampan di keluarga ini. Dua kakak yang bekerja. Dan si bungsu yang masih menduduki bangku sekolah menengah pertama/SMP. Gak ada yang aneh dari keluarga ini, jika kalian hanya melihat dari apa yang bisa kalian lihat, tanpa tau apa yang terjadi di dalamnya.
Suara deru motor mengalihkan pandangaku. Hingga si pengendara berhenti tepat di depanku. Aku tersenyum. Tau pasti siapa si pengendara itu. Dia, Kenan Kadafi.
"belum palang?" tanyanya heran. Mungkin dia heran karena aku sendirian di sini dengan keadaan sekolah yang mulai sepi.
"kelihatannya?" tanyaku balik dengan senyum yang tak pernah pudar diwajahku. Membuat dia terkekeh geli.
"gak bawa motor ya? Mau bareng mas aja?" tanyanya lagi.
"motorku masih dibengkel. Emang boleh? Gak ada yang marahkan?" tanyaku dengan satu alis yang terangkat.
"enggak. Ayo!" ajaknya. Lagi lagi aku tesenyum, lumayan lah hemat ongkos, pikirku. Padahal mah seneng seneng aja. Seneng banget malah. Aku mendekat. Dia mengulurkan tangannya, membantuku menaiki motor. Aku nyaman dengannya. Dia adalah cinta pertamaku yang mungkin juga alasan sakit hatiku nanti. Kata orang cinta pertama mempunyai efek yang sangat kuat dan aku setuju akan hal itu.
Aku berusaha berubah untuknya. Menyukai apa yang dia sukai, walau sebenarnya tak ku sukai.
Aku tak pernah tau hari itu akan tiba. Kenan tak sebaik dan selugu kelihatannya. Kenan yang mengenalkanku akan rasanya sakit hati. Hingga aku bertemu dengannya. Laki laki yang selalu ada untukku. Aku bahagia. Meski aku tau bahagia itu tak kan bertahan lama. Sebuah suratan yang harus kuterima. Bagai dihantam batu besar. Hatiku sakit. Hancur sudah harapanku. Kenapa? Kenapa harus aku? Belum cukupkah rasa sakit yang kuterima selama ini. Sampai engkau harus menambah dengan sakit yang berkali kali lipat. Tapi aku akan mencobanya. Mencoba melepas walau sakit tak terbatas. Mencoba bertahan walau sulit menahan. Perpisahan yang nanti akan meninggalkan duka. Perpisahan yang bukan bersifat sementara, tapi, selamanya.
Te
Be
CeJangan lupa vote like n' coment.
💞❤️💕