Bab 55

3.8K 445 135
                                    

"Good morning everyone!!!"

Mingyu datang dengan menunjukkan senyum vampirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu datang dengan menunjukkan senyum vampirnya. Jimin dan Taehyung yang sudah di kelas hanya tersenyum seraya membalas lambaian tangannya.

"Tumben bahagia?" Tanya Jimin setelah melakukan highfive dengannya.

"Bangsat! Dikira aku gak pernah bahagia apa?" Mingyu menonyor jidat Jimin gemas. Taehyung hanya terkekeh melihat perilaku ajaib temannya.

"Gyu, makasih ya buat kemarin." Taehyung nyeletuk membuat Jimin menatap bingung. Mingyu hanya tersenyum seraya mengangguk.

"Bentar deh, makasih buat apa nih? Kok aku gak tahu?" Tanya Jimin seraya menatap kedua sahabatnya menuntut penjelasan.

"Kepo aja kamu Jim. Rahasia, hanya aku dan Taehyung yang boleh tahu." Ucap Mingyu dengan senyum bangga. Jimin hanya menatap datar seraya mempotkan bibirnya.

"Btw aku gak tau kalau kamu punya skill itu?" Taehyung berucap seraya menatap Mingyu bangga.

"Dari dulu aku memang sudah mempelajari hal itu, syukur gara-gara kamu aku bisa mencobanya. Makasih.." Mingyu tersenyum.

"Aku yang harus berterima kasih." Sahut Taehyung. Jimin yang sedari tadi menyimak percakapan Taehyung dan Mingyu hanya menatap bingung. Ia sama sekali tidak tahu bahasan kedua sahabatnya itu.

"Sumpah aku gak ngerti kalian ngomong apa." Ucap Jimin yang hanya membuat kedua sahabatnya tertawa.

Daniel memasuki kelas dan tersenyum ke arah trio bangsat. Taehyung membalas senyumnya sedangkan Mingyu dan Jimin hanya mendengus sebal. Malas sekali berhubungan dengan manusia bermuka dua di hadapannya ini.

"Hai semuanya!" Sapa Daniel ceria. Mingyu dan Jimin mengangguk seraya memaksakan senyumnya.

"Hai juga Daniel!" Sahut Taehyung ramah.

"Tae, aku barusan lihat Jungkook ada di depan. Sepertinya dia mencarimu." Ucap Daniel seraya menunjuk luar kelas. Taehyung mengubah ekspresinya menjadi datar.

"Issshhh ngapain sih bajingan itu datang pagi-pagi? Merepotkan!" Taehyung menggerutu dan kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Taehyung kenapa?" Jimin bertanya. Mingyu menghendikkan bahunya dan menoleh ke arah Taehyung.

"Mungkin dia berantem. Aku dengar kemarin Taehyung memergoki Jungkook berciuman dengan Seong Woo, mantan pacar Jungkook di Busan dulu." Jelas Mingyu sedikit berbisik. Jimin membolakan matanya tak percaya.

"Wah.. Jinjja? Aku tidak nyangka kalau Jungkook tega melakukan itu. Isshh pasti Tae sangat marah saat ini." Imbuh Jimin. Mingyu hanya menghendikkan bahu. Ia tak ingin terlalu menyampuri urusan asmara sahabatnya.

"Hehehe... Akhirnya rencanaku berhasil juga." Daniel yang sedari tadi menguping pembicaraan Jimin dan Mingyu diam-diam mengulas senyum. Senang sekali rasanya melihat kedua orang itu bertengkar.
.
.
.

Taehyung menemui Jungkook dengan wajah datar.

"Ngapain ke sini?" Ucap Taehyung lantang membuat orang-orang sekitar menatap ke arahnya.

"Tae, aku minta maaf. Kemarin hanya salah paham." Ucap Jungkook seraya meraih tangan Taehyung. Namun dengan cepat Taehyung menepis tangan Jungkook.

"Apa lagi yang harus di jelaskan? Aku sudah melihat semuanya!" Taehyung masih menatap nyalang. Kedua pipinya memerah seakan menahan amarah.

"Aku benar-benar minta maaf. Dia begitu saja menciumku. Aku sama sekali tidak tahu. Aku juga terkejut, Tae!" Jungkook menatap memelas ke arah Taehyung. Taehyung hanya mendengus seraya memalingkan muka.

"Kamu bilang terkejut? Sepertinya tidak. Kamu bahkan membalas ciumannya. Ah sudahlah, aku tidak mau bicara lagi denganmu. Benar apa kata Daniel dulu. Kamu memang bajingan! Jangan dekati aku lagi." Taehyung berbalik dan berlalu pergi.

"Aarrrggg SIAL!" Jungkook menggeram dan kembali ke kelasnya.

Beberapa siswa dan siswi di sekitarnya mulai berbisik-bisik. Namun, baik Jungkook maupun Taehyung seakan tuli dan mengacuhkan orang-orang itu.

"Tae, ada apa?" Tanya Jimin saat Taehyung kembali ke temoat duduknya.

"Aku kesal, Jim! Bagaimana perasaanmu melihat kekasihmu mencium orang lain di depanmu? Aku sungguh kesal! Awas saja aku akan membuat perhitungan dengannya!" Taehyung mengepalkan tangannya seraya menatap tajam objek di hadapannya, seolah objek itu adalah Jungkook.

"Apakah kamu sudah mencari tahu kebenarannya? Selesaikan semua dengan tenang, Tae." Jimin menepuk pundak Taehyung mencoba menenangkan. Taehyung hanya mengangguk dan mengeluarkan handphone dari sakunya.

Taehyung

Actingmu tidak terlalu buruk. Aku semakin mencintaimu, Jungkook.

Sudut bibir Taehyung terangkat tanpa seorang pun yang tahu. Ia menghela napas dan menaruh kembali handphonenya.

Jungkook yang baru sampai kelas pun membuka handphonenya. Senyumnya tercetak saat melihat pesan yang Taehyung kirimkan.

Jungkook

Kamu sangat hebat, Baby. Aku juga sangat mencintaimu.

Jungkook tersenyum seraya menyimpan kembali handphonenya. Hoseok yang sedari tadi memperhatikan pun dibuat bingung dengan sikapnya.

"Ada apa?" Tanya Hoseok penasaran.

"Tidak ada." Jawab Jungkook dan kemudian membuka bukunya.

Bersambung...

Gimana?

Btw aku belum kepikiran ending cerita ini bagaimana 😀

Oh iya, mau tanya dong!

Apa yang membuat kalian tertarik dengan cerita ini?

Jawab ya? Mau tau nih! Anggap aja sebagai tambahan semangat. Hehe... 🤗

I purple you 💜

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang