HOPE

4 1 0
                                    

HOPE

Mencintai seseorang itu memang butuh perjuangan ya. Apalagi cinta pertama. Seperti saat ini, rasanya suatu hal yang sangat melelah kan, waktu-waktu yang terbuang hanya untuk mencintai seseorang yang sama sekali tidak mencintaiku. Ingat sekali beberapa waktu lalu aku yang sering menghabiskan waktu untuk memperjuangkan mu. Aku tidak yakin kamu akan sadar itu. Toh aku bukan sesuatu yang pantas untuk di sadarkan ataupun menjadi sesuatu yang di pentingkan oleh mu. Walaupun sebenarnya kamu tetap berbuat baik kepada ku. Hanya saja aku selalu dijatuhkan oleh ekspetasi yang tinggi. Terimakasih karena sudah membuka pintu hatiku yang pernah tertutup sangat rapat, karena hal itu membuat luka lama ku kembali memerah. Yang kamu lakukan bukanlah suatu kejahatan, hanya saja kamu terlah membuatku salah paham dan terjebak di dalam nya. Waktu itu aku ingat saat aku memprioritaskan menyemangatimu dalam sebuah perlombaan yang diadakan oleh lembaga ternama , aku memang tidak bisa membantu lebih untuk kemenangan mu. Yang dapat ku bantu hanyalah sebuah doa dan semangat, walaupun itu bukan suatu hal yang istimewa. Rasanya aku merasa bersalah karena aku telah jatuh hati kepadamu. Semakin lama semakin merasa, hari-hari yang kulewati bersama mu menyadarkan ku, kalau aku bukanlah suatu hal yang menjadi harapan dalam hidupmu. Ya ku akui sangat menyakitkan.

Terlalu banyak harapanku yang telah ku limpahkan kepadamu, aku selalu berusaha menjadi sesuatu yang dapat menjadi kebahagiaan kamu. Hal pertama yang terpikir oleh ku dulu, aku tidak memerlukan balasan mu, cukup aku yang mencintaimu dengan ke ikhlasan. Nyatanya aku melanggar keinginanku sendiri. Benar sampai sekarang aku tidak memaksa mu untuk selalu bersamaku, karena aku sadar akan posisimu. Aku cukup mencintaimu dengan segala keikhlasan yang ku milikki, sampai akhirnya kamu benar benar melangkah pergi untuk bahagia bersama orang lain. Mungkin saat itu akupun akan tetap memberikan semangat kepadamu dan mengatakan-

"Buatlah orang yang mencintaimu bahagia, karena sangat sulit mendapatkan orang yang benar-benar mencintai kita dalam suka dan duka. Aku tau kamu bisa, semoga bahagia selamanya"

Mungkin terdengar sedikit berlebihan, karena aku merasa akan lega jika nanti aku mengatakan kepadamu. Walaupun aku terlalu sering merasa sedih dengan keadaan seperti ini. Orang lain selalu mengatakan seperti ini kepadaku.

"Kalau kamu ga kuat, sudahi saja. Tidak baik untuk kesehatan kamu."

Terlalu sering kudapatkan kalimat tersebut dari sahabat ataupun orang terdekatku. Ya aku tahu, aku tidak boleh berlama-lama akan hal ini. Tapi saat aku selalu dihancurkan oleh harapan, aku selalu berharap kembali bahwa usaha kita itu tidak pernah sia sia, semakin niat kita maka semakin diberikan jalan olehnya. Maka dari itu aku selalu melakukan apapun yang bisa ku lakukan untuk nya. Walaupun kadang dia sendiri sering memarahiku saat aku tidak bisa menjaga kesehatan ku, namun dia tidak sadar untuk siapa aku melakukan ini. Saat ku menanyakan kembali pada diriku, kenapa aku bisa seperti ini dan aku mendapatkan jawaban yang tidak tetap. Banyak hal yang dapat menjadi alasan ku, salah satu nya karena dia orang pertama yang memperlakukan ku menjadi manusia.

Memang kadang sifat ku dingin kepadanya, itu karena aku hanya memberikan defense untukku sendiri agar selalu menjaga perasaan ku. Ya aku tau ini adalah hal yang lebih harus ku lakukan untuk tidak terjatuh oleh mu. Merasa tercabik cabik saat dirimu bisa bersama orang lain, ya aku sangat cemburu. Sangking cemburunya aku selalu menangisi hal yang tidak jelas. Mungkin ini yang dinamakan kamu terlalu baik untukku padahal kenyatakan ini bukan lah kalimat tolak, menurut ku ini kalimat yang benar benarkan menunjukkan bahwa dengan baikmu sudah benar-benar membuatku jatuh hati.

Saat ini yang kuharapkan adalah semoga kamu dapat benar -benar bahagia, semoga akupun dapat benar-benar mengikhlaskan apapun yang terjadi. Semoga dilapangkan nya hati kita. Sampai saat ini aku cukup menjadi orang yang mencintaimu saja, tanpa harus kamu tahu.

HOPEWhere stories live. Discover now