"I will fight for your love, and i will do
anything to get your trust."
-Revan -
****
Seorang gadis yang bernampilan cupu terlihat sedang berjalan di koridor sekolah, berniat ingin menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca sebuah buku dibawah pohon yang rindang dihalaman belakang sekolahnya.
Risa Saraswati. Si introvert, penutup hati, dan pengabai dunia.
Banyak yang beranggapan bahwa gadis manis itu kuper dan kutu buku. Namun pada kenyataannya, masa lalu dan lingkungan yang menuntut gadis itu untuk berhati-hati percaya dengan orang lain. Sekalipun mereka adalah orang-orang terdekatnya.
Tapi bukan berarti Risa tidak mempunyai teman, banyak yang ingin berteman denganya tetapi dia lebih suka dengan dunianya sendiri. Dunia seorang Risa.
****
Dia gadis berparas cantik, manis, dan pintar. Hal yang membuat Revan Dirgantara jatuh cinta dengan gadis itu. Bahkan sejak dia melihat untuk pertama kalinya yaitu saat masa orientasi SMA. Ya, gadis yang dimaksud Revan adalah Risa.
Revan dan temannya Aldi yang sedang duduk di bangku taman di halaman belakang sekolah. Aldi yang sibuk dengan smartphonenya dan Revan yang sibuk memperhatikan seorang gadis yang sedang membaca buku dengan tenang.
"Kenapa cewek secantik dia ga punya temen ya?" Revan bergumam pelan, membuat laki-laki disebelahnya yang masih dapat mendengar gumaman Revan pun langsung menoleh.
"Dia yang ga mau berteman sama siapapun. Cantik tapi aneh." Jawab aldi lalu kembali mengalihkan pandangannya pada smartphone pemberi kebahagiannya.
"Kalau sama gue pasti mau." Ucap revan dengan pe-denya, lalu bangkit dari duduknya. Aldi yang menyadari ada pergerakan disampingnya langsung menahan Revan agar tidak melangkah.
"Jangan nyari masalah." Ucap Aldi lalu ikut bangkit dan menarik tangan Revan untuk kembali ke kelas.
Apanya yang mencari masalah? Gadis manis itu tidak akan membuatnya terkena masalah bukan?
****
Bel istirahat baru saja berbunyi memberitahukan bahwa waktu jam istirahat telah tiba. Saat ini Revan sedang berjalan menyusuri koridor sekolah dan tidak sengaja melihat gadisnya sedang berjalan sendirian. Tanpa berpikir dua kali Revan pun menghampiri gadisnya. Gadisnya? Revan malu sendiri memikirkan hal itu.
"Hai, gue Revan." Sapa laki-laki itu setelah dapat menyamai langkah gadis berambut coklat di sebelahnya.
Risa hanya menoleh sekilas, lalu kembali berjalan tanpa eskpresi yang berubah. Dia tahu itu Revan, dan Revan juga pasti tahu siapa dia. Perkenalan yang basa-basi, pikirnya.
"Jutek banget sih." Sambung Revan lagi yang berhasil membuat langkah Risa terhenti.
"Kalau lo tahu jutek, kenapa masih diikutin?" Tanya Risa.
Revan tersenyum, bahkan dengan raut wajah Risa yang datar dia tetap suka. Iris matanya yang coklat membuat gadis itu semakin terlihat manis.
"Karena gue suka." Jawab Revan mantap. Risa hanya menggeleng lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan Revan. Sedangkan Revan sudah diam mematung disana, tak lagi berniat mengikuti Risa.
****
Bolos kelas? Itu sudah menjadi keseharian dari mereka, seperti saat ini diatap sekolah terdapat keheningan yang diciptakan oleh dua anak laki-laki yang sedang duduk menikmati semilir angin sejuk yang berhembus diatap sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me
Short Story"I will fight for your love, and i will do anything to get your trust." - Revan "Thank you for understanding me, thank you for your patience kindness, and thanks for accepting me. However the most important is thanks for loving me as you love your...