Hari ini tepat jam yang kamu lihat sekarang, setelah 30 menit kejadian sebelumnya seorang anak menatap ibunya dengan tatapan sayu dan sesekali pada kedua kelopak mata nya mengeluarkan air mata.
Dia tidak berani mendekati ibunya yang di kerumuni orang-orang yang berdatangan membantu ibunya, anak kecil itu sama sekali tidak di ijinkan untuk mendekati ibunya oleh orang-orang, karna mereka semua takut jika anak itu kembali mencoba membunuh ibunya.
Anak itu tak lain ialah Lucas Moura, seorang anak kecil yang duduk di bangku sekolah dasar, di usianya yang masih di bawah umur ini harusnya begitu lugu dan tak tau apa-apa, tapi dia jauh berbeda dengan anak seusianya itu.
Seorang pria memberanikan diri untuk mendekati lucas dan mencoba mengajaknya untuk berbicara. Pria itu bertanya, "Apa kau benar-benar melakukannya? Maksudku apa kau benar yang telah menusukan pisau itu?".
Lucas berhenti menitihkan air mata dan melihat ke arah pisau yang berlumuran darah yang masih ia pegang. Lucas menjawab pertanyaan tersebut, "ya aku melakukannya". Dia berbicara dengan nada bangga seperti tidak ada penyesalan dalam dirinya.
Pria itu mencoba bertanya lagi, "apa kau tidak takut di penjara karena melakukan hal tersebut?". Lucas melirik ke arah pria tersebut sambil tersenyum sinis dan tatapan matanya seperti seorang pembunuh.
"Aku tidak takut, karena aku tidak bersalah". Pria tersebut tertegun mendengar ucapannya dan dia bertanya lagi, "apa maksudmu tidak bersalah? Kau jelas-jelas akan membunuh ibumu! Apa itu tidak termasuk sebuah kejahatan dan tindakan seperti itu benar-benar salah?".
Lucas terdiam sebentar lalu berjalan menuju tempat tidurnya, duduk di tempat tidurnya dan memainkan pisau itu, "aku melakukannya karena ibuku sudah cukup menderita, aku hanya ingin dia lepas dari semua penderitaan nya, dan satu-satunya cara adalah membunuhnya! Bukan kah dengan begitu aku sudah berbuat baik? Lalu untuk apa aku takut?".
.
.Pria itu hanya terdiam sambil memikirkan perkataan lucas tersebut,
sedangkan lucas masih bermain-main dengan pisaunya, "coba saja kalian semua tidak datang mungkin penderitaan ibu ku tidak akan bertambah seperti ini".Pria tersebut tertegun untuk ke 2 kalinya mendengar ucapannya, dan dia langsung bertanya lagi, "apa kau benar-benar ingin membunuh ibumu?". "Ya tentu saja". Jawab Lucas dengan nada kecewa karna dia tidak jadi membunuh ibunya.
Orang-orang masih mengurus ibunya sedangkan dia sudah berada di kantor polisi, tapi ntah kenapa dia tidak di penjara dan di bebaskan tanpa syarat apapun. Lucas terus menerus bergumam dalam hati ketika berada dalam perjalanan pulang.
"Apa aku harus kembali ke rumah lagi dan membunuh ibu? Ya aku harus pulang ibu harus bahagia sekarang". Lucas segera pulang ke rumah. Jam sudah menunjukkan tengah malam dan semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Di dalam rumah hanya ada lucas, ibu yang sedang sakit akibat tusukan pisau belati yang menusuk bagian perut, ada Michael (adiknya) yang sedang tertidur serta Henderson (kakaknya) yang baru pulang dari kegiatan dan kesehariannya.
Kakaknya adalah seorang pemabuk dan penjudi dia akan pulang ke rumah jika uang yang dia miliki habis, anak kecil itu sering sekali melihat ibunya di pukuli oleh kakak tersebut sampai-sampai ibunya sakit seperti sekarang.
Sedangkan ayahnya pergi meninggalkan keluarganya sudah lebih dari 5 tahun yang lalu. Lucas lari ke kamar Henderson dan mengajaknya mengobrol, dia bertingkah seperti anak kecil biasanya yang ingin di manja oleh kakaknya.
Lucas berjalan menuju Henderson yang sedang berdiri di dekat tempat tidur dan memberikan beberapa pertanyaan tentang kehidupan pribadi sang kakak, awal nya semua berjalan lancar tidak ada kejadian apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Psycho
Mystery / Thriller30 menit sebelum anak kecil itu mencoba untuk membunuh ibunya, ia melihat seorang laki-laki dewasa memukuli ibunya di dalam kamar tidur milik nya. Anak kecil itu terus melihat kearah laki-laki itu tanpa ekspresi muka, sedang kan laki-laki itu masih...