"Kak, Radian berangkat dulu ya," kata ku sambil menutup pintu kamar.
"Iya, hati hati ya. Jangan lupa itu kue nya dititipin di kantin sekolah," kata kak Yuti.
"Siap kak," kataku lalu bersiap pergi ke sekolah.
Sekolah masih sepi, masih sedikit murid yang datang, aku pun menuju kantin.
"Buk, niki kulo titip pesenan kue nggih? Matur suwun sanget,"
("Buk, ini saya titip pesenan kue ya?") kata ku. "Iyo nduk, angger ditaruh situ," ("iya nak, taruh aja di situ," kata ibu pemilik toko. "Matur suwun nggih buk," ("Terima kasih ya buk,") kata ku sopan.Setelah menaruh kue, aku pun pergi menuju kelas ku yang kebetulan berada di ujung lorong, aku berada di kelas XI Mipa 3, kelas yang berisi premannya SMA Rajawali. Dari yang suka ngerokok sampai yang suka tawuran ada disini, ya disini kayak gudang nya gitu. Jadi bukan hal yang baru, kalau anak anak di kelasku adalah murid kesayangan Pak Teja(guru BK) alias anak bermasalah.
🏫🏫
Bel masuk berbunyi, aku bergegas menuju ruang kelas, karena sebelumnya aku harus ke UKS, mengecek persediaan obat, karena ada yang laporan kalau obat flu di UKS tinggal sedikit, dan juga aku harus menyediakan teh hangat untuk siswa yang sakit. Jadi aku adalah anak PMR.
Di kelas, Wiska teman sebangkuku sudah kayak orang gila, dia naik naik bangku, loncat, lalu naik lagi, dan pindah dari satu meja ke meja lain. "Wiska!! Kamu sehat nggak sih?," Tanyaku yang heran melihatnya.
"Sor kali awak tengok baoa jakar kali," (senang sekali aku melihat laki laki tampan sekali) kata Wiska dengan aksen bataknya.
Aku sudah biasa mendengar Wiska berbahasa Batak, kadang dia bisa lupa, dia tinggal dimana, tetapi pakai bahasa apa. Karena dia sering main ke rumah, jadi aku agak bisa sedikit bahasa Batak.
"Ise ibana?" (Siapa dia?) Tanyaku. "Anak baru Rad, kamu harus lihat deh, ganteng nya juga nggak kalah dari sahabatmu si Trigo. " Katanya.
Aku pun membayangkan Trigo.
Trigonon Danandrea, anak tunggal Dirut Perusahaan terkenal di ibukota. Ia ditinggal ibunya sejak ia berusia 12 tahun, aku tahu karena memang kita bersahabat. Ia sering main malam malam nggak jelas, dan lewat jendela, kalau kak Yuti masih bangun dan tahu Trigon ada di jendela kamar, langsung diusir. Oh iya dia kapten basket, dan juga ikut seni lukis. Pernah lihat anak basket tapi ikut ekstra seni lukis? Nyatanya disini ada. Aku cukup beruntung, karena aku juga ikut seni lukis, yang berarti hobi aku dan Trigon sama.
"Eh Rad, kamu bayangin Trigon ya? awak tahu lah," kata Wiska menyenggolku.
"Apasih Wis, itu juga gara gara kamu, lagian dia nggak ganteng ganteng amat kok," kata ku.
"Ee, jangan gabus(bohong) kau, baoa ma se jagar (laki - laki setampan itu) bisa kau bilang nggak ganteng, tingginya aja 176 Rad, tapi tetap jagar(tampan) murid anak baru tadi sih, ulu ulu," kata Wiska.
Pelajaran pun dimulai, Bu Titi sudah masuk ke dalam kelas, sambil membawa anak laki-lak
memang tampan, tapi aku nggak pernah lihat anak ini sebelumnya "Anak-anak, perkenalkan ini murid baru pindahan dari Jakarta, ia pindah kesini, karena orang tuanya dipindah tugaskan kesini, silahkan memperkenal diri nak," kata Bu Titi.
"Iya Bu, Perkenalkan nama saya Diogra Yericho, panggil saja Iko, seperti yang dijelaskan Bu Titi, saya pindah karena orang tua saya dipindah tugaskan ke daerah sini, saya harap kalian bisa menjadi teman sukses saya, terima kasih," kata Iko memperkenalkan diri.
"Baiklah Iko, kamu boleh duduk," kata Bu Titi.
Area Author
Jangan lupa vote dan comment, Terima kasih sudah baca cerita ini.
Selamat liburan, untuk kalian para pelajar.
Hari ini buatnya juga waktu raportan gais, jadi kayaknya kebetulan lagi ya.
Oh iya, maaf ya tiba - tiba cerita yang kemarin di hapus, dan diganti.
Hanya untuk mengganti, tokoh yang salah, hehe, sebenernya author nyesel ngapain bikin tokoh lawannya Radian yang waktu itu.
Kalau mau baca wattpad, nikmati ya ceritanya, comment boleh kok, asal comment ya, enggak yang aneh aneh.Sekian dan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone And Coffee
Teen FictionRadian Melita Anggraini suka sekali dengan kopi. tidak ada yang lebih enak dari meminum kopi di sore hari di kedai kopi dekat pertigaan jalan ambarukmo.