2

20 2 0
                                    

Sesampainya di rumah aku menatap ruangan yang sangat luas dan indah memiliki interior bak istana  

Wanita paruh baya menghampiri sang empunya rumah yang terlihat lelah

" eh non baru pulang "ujar seorang pembantu yang terlihat sama letih

"Iya bi aku baru pulang cape banget lagi dosenya ngajarnya lama si " ujar aury sambil berjalan menuju sofa

" bibi bikinin minum ya non kasian cape banget keliatan " ujar wanita paruh baya itu sambil melenggang pergi menuju arah dapur

slalu sepi dan sepi itu lah yang  dirasakan oleh aury karna kedua orangn tuanya yang sangat super sibuk dan tidak pernah memikirkan sang anak

" non kenapa melamun mikirin nyonya lagi ya "

" hah apa bi emm iyh bi kapan si mamah bisa pulang sama papih dan kumpul bersama kaya keluarga lain " ujar aury sambil menundukan pandangan karna tiap kali mengingatnya dia pasti akan menangis

" Sabar ya non kan nyonya sama papi non kerja buat non juga udah ya jangan sedih lagi bibi mau ke belakng dulu masih banyak kerjaan "

" iyh bi makasih minumanya "

    

SKIP *

lelaki berbaju koko putih dan bercelana hitam itupun memasuki pekarangan yang bartulisan

" NARDATUL MUHAIN "
adalah nama sala satu pompres yang sangat terkenal akan bidang qori'nya dan eskul silatnya yang sudah mendapatkan banyak medali

Sesampainya di depan pintu lelaki itu pun berjalan memasuki sebuah pintu gerbang yang ber cat hitam

Seorang penjaga gerbang pun  membukakan pintu untuk sang laki laki itu

" assalamualikum ustad faik baru pulang "

" Waalaikumsalam iyah pak saya baru pulang dari mesjid yang deket trotoar "

" ustad saya mohon ijin ke belakang mau potong rumput " ujar seseorang yang telah membukakan pintu

" iyah pak silakan saya juga mau ke umi "

Aku berjalan dan tiba tiba saja teringan akan perempuan yang tak sengaja telah menabrak ku itu adalah wanita yang beberapa kali ada dalam mimpi ku

"Astagfirulloh apa yang aku pikirkan "

Sesampainya di depan rumah aku pun langsung saja masuk

"Assalamualaikum umi "

"Waalaikumsalam faik dari mana saja kamu nak " 

ujar seorang wanita paruh baya yang mengenakan baju syar'i sambil tersenyum melihat anaknya yang sudah besar dan menjadi penerus sang ayah

" dari masjid deket trotoar umi"

" ya udah umi pamit mau kedapur lagi ya faik "

" umi faik mau mengajar  silat dulu ya umi kasian udah pada nunggu ga enak sama anak anak "


Happy reading man teman maaf ya kalo gini ya maklum baru balajar heheh

cinta terhalang agamaWhere stories live. Discover now