Sebuah Fakta

186 43 5
                                    

Our love?

Jungwoo terduduk lemah di kamar kekasihnya. Sambil meremas jemarinya tak karuan, ia berusaha mengontrol emosi yang sedang menggebu-gebu di dadanya.

"Maafin aku" sepatah kata lemah dari kekasihnya, yang sedari tadi merasa resah dengan tingkah laku jungwoo.

"Aku harus gimana sekarang?" Akhirnya jungwoo mulai bersuara, dengan suara yang bergetar ia memberanikan dirinya menatap kekasihnya yang sedang berdiri tepat di depannya.

Gadis itu, kim dahyun. Hanya menggeleng lemah sambil menitihkan air mata yang sedari tadi sudah bersarang di pelupuk matanya.

Hati jungwoo teriris melihat gadisnya itu, ia bingung. Sangat bingung

Jungwoo bangkit kemudian mencoba mensejajarkan posisinya dengan dahyun, langsung saja jungwoo memeluk erat kekasihnya untuk menenangkannya.

"I'm not mad at you, it's okay dear" suara lembut jungwoo berhasil meruntuhkan pertahanan dahyun.

Dahyun meraung di pelukan jungwoo, hal itu semakin melukai hati jungwoo.

"Sstttt dahyun ah" jungwoo mencoba mengajak dahyun berkomunikasi, sementara dahyun sangat tidak ingin mengeluarkan sepatah katapun selain tangisan yang semakin kencang.

"Kim dahyun, sadarlah hei" jungwoo melepaskan pelukannya dengan lembut, tangannya dengan sigap memegang kedua bahu dahyun.

"Apapun yang udah terjadi, semuanya di luar planning kita. Tapi, bukan berarti akan ada yang salah di sini. Kamu jangan kayak gini hyun"

"Aku sakit. Aku sakit banget hyun denger kabar ini, tapi ngeliat kamu nangis histeris kayak gini malah makin nyakitin aku" jungwoo bisa saja ikut menangis saat ini bersama dahyun. Tapi jungwoo sadar, ini bukan saatnya untuk menjadi egois.

"Hubungan kita ga semudah keliatannya dari awal, aku ingat betul perjuangan kita sebelum kita berada di titik ini. Tapi aku sadar hyun, mungkin udah saatnya ada yang gantiin perjuangan aku"

"Aku belum punya pekerjaan apa-apa, belum bisa menjanjikann keb-

"Stop, berhenti kim jungwoo" dahyun menatap jungwoo dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Ayo kita cari jalan keluar masalah ini bareng-bareng, aku gamau pisah sama kamu" Jungwoo segera menarik dahyun kembali dalam dekapannya.

"Maafin aku, maafin aku udah mikir kayak tadi hyun. Aku udah ga bisa berfikir jernih lagi" air mata jungwoo sedikit lolos dari pelupuk matanya. "Ayo kita berjuang, sayang"

Jeno menyandarkan punggungnnya di balik pintu kamar kakak perempuannya itu, dengan manik mata yang tajam menatap lurus ke depan. Kepalan tangan yang kuat, jeno menahan emosinya agar tidak meledak saat ini. Kasihan sekali kakaknya ini, pikirnya. Jeno segera beranjak dari tempat itu. Yang awalnya ingin melihat apa yang sedang jungwoo dan dahyun lakukan, jeno justru melihat adegan dramatis yang ikut menyayat hatinya.

***
Our love?

"Terus hubungan kita gimana chan?" Gadis bermata bulat itu sudah menangis sejadi-jadinya di hadapan seorang pria dengan kuliah putih pucatnya.

"Aku beneran bisa gila kalau ga ada kamu" tubuhnya semakin melemah, ia terjatuh di hadapan pria berkulit putih pucat ini.

"Hyo, jangan kayak gini" pria itu mendudukkan dirinya tepat dibhadapan gadis bermata bulat tadi.

"Kita ga pernah bisa tahu, kejadian dan takdir seperti apa yang menanti kita di masa depan. Aku bukannya bahagia atas semua kejadian ini, tapi kita sama-sama udah dewasa hyo, aku harap kita bisa mengandalkan kedewasaan kita saat ini. Aku sedih, aku juga sakit dengan semua kabar ini. Tapi, coba lihat lebih dalam lagi hyo, mungkin kita memang ga berjodoh" gadis bermata bulat itu menangis terisak dan memeluk pria pucat di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love? [Bangchan & Dahyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang