Arjuna Mahardika

36 1 0
                                    

⚠️ Cerita ini adalah fiksi tolong jangan libatkan dengan kehidupan nyata cast. Semua nama, tempat, peristiwa dll murni hasil pemikiran author.
.
.
.
.

***

Motor Kawasaki Ninja ZX- 10R warna hitam dengan kombinasi hijau sedikit itu memasuki area sekolah SMA Bima Arya. Pengendara motor itu turun setelah memarkirkan motornya ditempat parkiran yang sudah disediakan khusus untuknya. Setelah melepaskan helmnya, ia mengibaskan rambutnya yang sedikit basah karena keringat, hal itu membuat perempuan yang melihat aksinya menjerit tak kuasa melihat ketampanan seorang ketua geng motor di sekolah ini.

Arjuna Mahardika, yang katanya cucu donatur terbesar disekolah ini. Statusnya itu membuat beberapa murid disini mencibirnya karena kelakuan Arjuna yang tidak bisa diatur disekolah. Sering terlambat masuk sekolah, bolos pelajaran, dan membuat onar dengan seringnya berkelahi dengan murid-murid yang lain.

"Motor baru lo?" Galang yang baru saja datang langsung menghampiri motor Arjuna penuh binar. Cowok itu memang tingkat kekepoannya sangat tinggi. Bahkan sekarang motor baru Arjuna di cek dengan sangat detail.

"Anjir buat balapan nanti malam bolehlah," ucap Galang sambil mengelus motor baru Arjuna.

"Taruhannya motor gue?" sahut Arjuna dengan menatap tajam Galang yang membuat nyali Galang menciut.

Galang menatap ngeri Arjuna, "Gue masih sayang nyawa."

"ARJUNAA."

Arjuna yang mendengar namanya dipanggil hanya menghela nafas, sedangkan Galang, cowok itu malah menggoda Arjuna.

"Pagi-pagi udah disapa ayang aja, Ar," ledek Galang sambil tersenyum jahil.

Perempuan yang baru saja memanggil nama Arjuna dengan lantang itu mendekati cowok itu seraya berkacak pinggang.

"Ngapain lo masih diparkiran, masuk kerjain tugas lo. Gue ngga mau tau semua yang ada di kelas XI MIPA 3 harus sudah selesai sekarang juga," ucap gadis itu penuh penekanan.

"Siapa lo ngatur-ngatur," sahut Arjuna.

"Gue ketua kelas XI MIPA 3, apa?" tantang gadis itu.

"Ketua kelas kan? bukan cewek gue?," balas Arjuna.

Setelah mengucapkan itu Arjuna langsung berjalan meninggalkan gadis itu yang sudah naik pitam diikuti Galang dibelakangnya.

"ARJUNANJING" teriak gadis itu begitu lantang.

Arjuna yang mendengarnya dari kejauhan diam-diam tersenyum.

Bukannya langsung menuju kelas, gadis yang menjabat sebagai ketua kelas 2 periode itu berjalan mengarah ke ruang guru.

"Ada apa Tamara?" tanya Bu Siska yang merupakan wali kelas XI MIPA 3.

"Saya mau mengundurkan diri saja bu," jawab gadis itu.

Tamara Gresia Hanjani, ketua kelas XI MIPA 3.

"Karna apa?" tanya Bu Siska.

"Arjuna?" ujar Bu Siska yang mendapat anggukan dari Tamara.

RIDERXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang