"Kau bagaikan waktu, ingin dikejar namun tak ingin menunggu,"
♡♡♡
"Ayolah, Kumohon bantu aku!" Hanbin berusaha keras untuk meminta pertolongan dari sang adik yang keras kepala.
"Apa yang harus kulakukan? Ikut dalam konspirasimu? Ck aku tidak mau!" ungkap sang adik tegas seraya memasang senyum mengejek yang ditujukan untuk sang kakak.
Hanbin menghela nafasnya kasar, kenapa adik dan kakaknya sangat keras kepala, padahal dia melakukan ini untuk kebaikan mereka kedepannya. Atau lebih tepatnya untuk sebuah kepuasaan yang belum tercapai.
"Kau lupa apa yang sudah mereka lakukan pada keluarga kita? Kau lupa KIM TAEHYUNG!" ucap Hanbin dengan menekankan nama sang adik.
Sosok bernama Taehyung itu tersenyum tipis. "Aku tidak lupa dan tidak melupakannya, aku sudah cukup dewasa saat itu," sahutnya kembali memasang senyum menjengkelkan bagi Hanbin.
"Tapi, aku belum berminat untuk bergabung dengan konspirasimu itu," sambung pemuda itu sambil membuka penutup soda dan menimbulkan suara desisan yang khas.
"Ini bukan soal kakaknya, tapi adiknya. Dia sudah kembali Taehyung, dia sudah di Korea," perkataan dari Hanbin membuat Taehyung tersedak oleh minumannya sendiri.
"Kau bohongkan? Ini tidak mungkin?" todong Taehyung menampilkan raut wajah yang sulit diartikan.
"Untuk apa aku berbohong, aku serius Kim Taehyung!" kesal Hanbin kemudian menenggak soda miliknya yang terbengkalai.
"Lalu apa maumu? Aku bermain dengan Dia?" tanya Taehyung kembali memasang senyum menjengkelkannya.
Hanbin sekali lagi menghembuskan nafasnya kasar. Jujur dia sudah kehabisan kesabaran jika berbicara dengan Taehyung, namun demi sang kakak dia akan rela membeli stok kesabaran untuk berbicara dengan Taehyung.
"Ini semua terserah padamu, jika kau ingin membantuku dalam hal ini. Aku akan memberikan semua yang kau inginkan, apapun yang kau mau akan kuberikan," finalnya sudah tidak tau lagi dengan cara apa membujuk Taehyung, walaupun dia tau bahwa tawarannya itu sangat konyol, bahkan Taehyung mampu membeli brand milik Gucci dengan uangnya sendiri.
Sementara disisi lain, Taehyung nampak berpikir. Dia bisa meminta apapun, itu tawaran yang menggiurkan bagi sebagian orang. Namun tidak bagi Taehyung.
"Kau yakin? Apapun yang kuinginkan?" tanya pemuda itu namun kali ini raut wajahnya berubah serius.
Hanbin mengangguk
Taehyung terkekeh pelan membuat Hanbin bingung. "Bahkan jika aku meminta supaya kau membujuk kakak untuk pulang? Apa kau bisa mengabulkannya?"
Pertanyaan dari Taehyung membuat Hanbin kalang kabut, ini sungguh diluar pemikirannya.
"Kau tidak bisa kan?" tanya Taehyung sembari menampilkan smirknya.
"Jika aku bisa melakukannya apa kau ingin membantuku?" tantang Hanbin membuat smirk Taehyung kian melebar.
"Aku minta bukti terlebih dahulu, jika buktinya sudah ada di depan mataku, aku akan membantumu," jawabnya santai lalu bangkit dari kursi kebesarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Over
FanfictionLee Ari tidak menyadari jika pertemuannya dengan Kim Taehyung akan mengubah keseluruhan hidupnya, berubah 360 derajat. Disisi lain, Jungkook terus memendam rasa dan enggan mengungkapkannya kepada sang gadis pujaan. Ini bukan hanya tentang Ari, Taehy...