pengajuan

74 7 0
                                    

Pagi harinya dhira melakukan aktivitas biasa,setelah selesai adhira memutuskan untuk menonton acara tv hari ini dengan rebahan sambil memakan snack yang ada dengan daster andalan dan rambut yang dikucir secara asal.. Disela sela menonton tv pintu rumah diketuk

Tokk... Tok.. Tok...

Dhira langsung berlari dan membukakan pintu,alangkah terkejut dan juga malunya dia saat yang datang adalah brian dengan pakaian yang sudah rapi

"assalamualaikum,kenapa belum siap? Saya kan sudah bilang jam 9"

"waalaikumsalam mas,duh maaf kelupaan yaudah aku siap siap dulu mas... Mari duduk dulu"

Aku langsung bergegas menuju kamar dan menemui orangtuaku bahwa di depan ada mas brian,aku memakai baju yang mas brian berikan dengan riasan yang natural di kulit kuning langsatku dan segera menemui mas brian yang sedang mengobrol dengan papah

"ayo mas,katanya mau berangkat sekarang" sela ku ditengah obrolan nya

"iya ayo,kalo gitu brian pamit dulu ya om, assalamualaikum"

"iya waalaikumsalam brian"

Diperjalanan terasa sepi jadi kuputuskan untuk mendengarkan lagu yang ada di mobil mas brian

"jangan lupa NRP saya dihafalkan karena itu penting dan jangan gugup" ucapnya

"iya mas"

Sesampainya di batalyon aku mengikuti mas bian berkunjung ke rumah atasannya disana dapatku lihat betapa bersih dan rapi nya lingkungan militer beda dengan dunia ku yang masih gradakan,disana aku ditanya tentang kesiapan menikah,NRP mas brian,tentang pancasila dan tentang persit

"cape banget mas,aku kira ijin pengajuan ga bakal selama ini" keluhku

"sabar aja sih,ini belum apa-apa sama nanti kehidupan setelah menikah pastinya akan banyak sekali rintangan dan cobaan yang bakal kamu hadapi"

"iya iya deh mas brian menang,ayo pulang mas"

"iyaa ayo"

Aku hanya mengekori dibelakang mas brian sampai masuk mobil,karena badanku yang sangat lelah tanpa sadar aku tertidur di mobil mas brian

"dhira,bangun ini udah sampe"

Aku yang merasa ada menepuk pipiku langsung tersadar dan malah membuatku kaget hingga berbenturan dengan kepala mas brian

Dugg

"bisa pelan-pelan ngga sih kamu? Gradakan banget jadi cewe" omelnya

"iyaa maaf mas,aku kaget tadi"

Dia hanya melenggang pergi dan meninggalkan ku menuju rumah

Hingga nanti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang