Prolog

267 5 4
                                    

[A/N]

Yaaay! soo this is a new book for you guys! maaf yaa jarang update wattpad, soalnya tugas ku se-gunung:')


So, aku mau berterima kasih buat @notfromearth & @purepoisxn yang udah ngasih saran buat ceritaku yang satu ini, thanks a lot guys:p I recommend you guys to visit and read their story:D


Well, semoga kalian suka sama ceritaku yang ini:) happy reading!;D


***


Disinilah aku, di restoran China favoritku sejak kecil. Aku selalu kesini kalau sedang badmood gara-gara Evan—seperti sekarang ini—sialan itu. Gara-gara dia, aku jadi terpaksa bolos sekolah tadi. Yang lebih buruknya lagi, aku harus melewatkan ulangan matematika! Aku memang sangat lah bodoh dalam pelajaran itu, padahal aku ini anak jurusan IPA. Poor, me.


Aku baru saja selesai mencuci tangan di wastafel, dan saat hendak berbalik, BAM! Aku menabrak pundak seseorang. "eeh sorry sorry," kataku sambil menunduk.


"no, gue yang salah. Sorry, yaa. Lo gapapa kan?" Tanya orang itu.


Aku menggeleng sambil mendongak, "gapap- Anjir LO LAGI?!" aku mengkerutkan kedua alisku sampai keduanya bertautan.


Astaga salah apa aku ya Tuhan? Kenapa hamba mu ini harus dipertemukan dengan makhluk tengil ini? Ya Tuhan tolong jauhkan lah dia dari kehidupanku. Aku lelah hiks.


"bacot lo njir," jawabnya sambil menatapku tak suka. "ngapain lo disini? Ngintilin gue ya?" lanjutnya sambil terkekeh pelan.


"heh enak aja lo! Yang ada lo kali yang ngintilin gue?! Stalker dasar." Jawabku sambil memajukan bibir indahku ini beberapa centimeter.


Evan tersenyum miring, "gue? Nge-stalk lo? Haha yang bener aja! Mendingan gue nge-stalk babi dah dari pada harus nge-stalk lo"


"Err dasar tengil!" sautku lalu menjulurkan lidah.


"dasar gajelas!" balasnya.


"dasar pantat panci!" balasku.


Evan mengangkat sebelah alisnya, "hah pantat panci?" tanyanya kebingungan.


"Iya, pantat panci! Lo kan mukanya kayak pantat panci, item!"


Dia membelalakan matanya, "Sialan. Muka putih bersih gini dikatain item? buta ya lo? Yang ada, muka lo tuh kayak arang!"


Aku menatapnya tak suka, enak saja wajah unyu ku ini dibilang kayak arang. "dasar titisan iblis!" sautku.


"Dasar titisan nenek lampir!"


"Dasar-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fortune CookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang