Cahaya matahari mengintip dari balik jendela sang empu kamar, memaksanya untuk terbangun dari tidurnya. Dicarinya sebuah benda diatas lemari kecil yang sedari tadi terus saja berbunyi membuat seisi ruangan menjadi bising.
Ia lalu menjulurkan tanganya dan meraba-raba dengan malas kearah atas lemari yang terletak tepat berada di samping kasurnya.
Setelah mendapatkan benda itu wajahnya berubah menjadi sumringah, diatas layar handphonenya tertuliskan nama "mama" yang sedari tadi meneleponnya. Ditekanlah sebuah tombol hijau yang mengartikan ia menjawab panggilan.
" Halo Den! ". Ucap suara perempuan yang berumur sekitar empat puluh tahunan itu.
" Kenapa Ma? ". Jawabnya dengan nada malas
" Mama dan Papa pagi-pagi buru-buru berangkat ke bandara mau keluar kota soalnya ada meeting sama client mendadak, kalau kamu lapar Mama tadi sudah siapkan sarapan untuk kamu di meja makan. ". Ujar wanita itu dengan nada terburu-buru.
" Hmm. ". Jawab ia dengan singkat.
" Denta Nadhif Alatas! Kamu dengar nggak sih Mama dari tadi bicara apa! ". Tutur wanita itu dengan emosi yang meningkat.
" De.. Dengar kok Ma, yaudah Denta mau sarapan dulu dah. ". Jawab ia singkat dan langsung mematikan panggilan teleponnya dengan Mamanya.
Ya, Denta Nadhif Alatas cowok super cuek, dingin, tak peduli kepada sekitarnya namun memiliki segudang prestasi. Cowok yang diberi julikan ideal guy oleh teman-teman wanita sekolahnya merupakan anak satu-satunya atau anak tunggal di keluarga Alatas.
Sering ditinggal oleh orang tuanya keluar kota maupun luar negeri merupakan hal biasa baginya, dan hal itulah yang membuat hubungan dengan orang tuanya sedikit tidak dekat.
Dari kecil ia selalu dititipkan oleh kedua orang tuanya di rumah neneknya mama dari papanya, dan hal itu jugalah yang membuat ia sangat dekat dengan neneknya.
Menurutnya, hanyalah neneknya yang tahu apa yang ia rasakan. Neneknya juga sering memberi solusi-solusi ampuh atas masalah-masalah yang Denta derita.
Masalah percintaan? Ia tak pernah menjalin hubungan dengan siapapun, namun banyak sekali wanita yang ingin menjadi pacarnya. Menurutnya belum ada wanita yang mampu menggoyahkan hati dia, dan menurutnya pacaran hanya membuang waktu percuma.
✈✈✈
Denta berjalan keluar kamar kearah anak tangga dengan raut wajah yang kusut, ditujunya sebuah ruangan dapur yang bertema eropa klasik itu. Suasanya dapur yang sepi membuat denta sedikit merasa kesepian, ia lalu melirik ke arah meja makan terlihatlah sebuah ayam goreng yang disampingnya sengaja di taruh sedikit saus sambal." Ckk ayam goreng lagi. ". Gumam Denta.
Bukannya ia tak bersyukur, ia tak memakan sedikitpun menu sarapan yang Mamanya siapkan tadi pagi, karena seminggu belakangan ini Mamanya tak pernah absen memasakan anaknya ayam goreng. Rasa bosan terlihat jelas tepat di raut wajah tampan Denta.
Tak beberapa lama, ia memutuskan untuk membeli makanan diluar dikarenakan kondisi perutnya bisa dibilang sangat-sangat keroncongan.
Diambilnya sebuah kunci mobil berwarna hitam itu lalu ia pergi menuju garasi yang tak jauh dari tempat ia mengambil kunci mobil tadi.
Bermodalkan kaos putih dan celana pendek hitam tak mengurangi sedikitpun ketampanan Denta, malah dapat dikatakan Denta terlihat sangat tampan dengan setelan itu.
Dinyalakanlah sebuah mobil bermerek ternama itu sambil ia mencoba menyumpalkan alat bernama earphone kearah telinganya, sambil beberapa kali bersiul mengikuti alunan musik yang ia dengar.
Ditancapkanlah pedal mobil itu, sambil ia sesekali melihat suasana jalan raya.
Sebenernya yang ia tuju sekarang adalah warung nasi padang dekat rumahnya, warung yang menjadi langganan Denta ketika Mamanya tidak memasak dan tak ada di rumah.
Ia mencoba sesekali memainkan handphonenya dengan tujuan mengganti musik yang telah ia dengar sedari tadi, namun handphonenya terjatuh tepat disamping kaki Denta menginjak pedal.
Ia mencoba beberapa kali mengangkat handphonenya dengan kakinya namun gagal, lalu ia mencoba mengambil handphonenya itu dengan tanganya.
Ketika ia mencoba meraih handphonenya, ban mobilnya tergelincir membuat mobilnya kehilangan keseimbangan, ia mencoba menyeimbangkan kembali mobil itu namun gagal. Dari arah barat terlihat seorang gadis bersepeda dan berambut pendek sebahu tepat melintas di depan mobil Denta.
Tanpa berfikir panjang ia segera mengerem mobilnya agar tak menabrak gadis itu, ia berhasil mengerem namun mobil ia menyenggol gadis bersepeda itu yang membuat gadis itu jatuh dan meringis kesakitan.
Denta segera membuka pintu mobilnya dengan tergesa-gesa, lalu mengecek keadaan gadis yang ia senggol itu
Dan syukur ternyata gadis itu tidak luka sedikitpun.
" Lo kalau bawa mobil pake mata dong, lo nggak liat gue jadi jatuh begini. ". Gumam gadis itu.
" Lo aja yang bawa sepeda ngebut-ngebut nggak liat kanan kiri. ". Balas Denta tak mau kalah.
" Siapa juga yang bawa ngebut-ngebut, lo nggak liat sepeda gue jadi rusak! ". Sahut gadis itu.
" Lo butuh berapa lima ratus ribu? Satu juta? Lima juta? Sebut aja gue ganti. ". Ujar Denta.
" Maaf ya, nggak semua masalah bisa diselesain pake uang, gue tau lu orang kaya, tapi jangan bertindak seenaknya. Gue juga nggak butuh kasianin lo, dengar! ". Jawab gadis itu dengan nada yang meningkat.
Setelah percecokan kecil itu, gadis itu memutuskan untuk pergi dengan mendorong sepedanya meninggalkan Denta seorang.
Denta menuju mobilnya, ia mengurungkan niat untuk pergi membeli nasi Padang dikarenakan ia sudah tidak mood setelah kejadian tadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo Semuanya jadi cerita Back Home To You cerita pertama Author.
Jadi jangan lupa VOTE dan comment. Supaya Author tambah rajin nulis.
Terima kasih udah membaca.
#salamdenta

KAMU SEDANG MEMBACA
Back Home To You ✔
Teen FictionKetika kita dipertemukan dengan cara tak terduga. Apakah kita dipisahkan dengan cara yang sama?