Part 13

59 8 0
                                    


Keesokan paginya Willy pamit dari rumahnya untuk menuju kerumah Ochi.

Tett tett tett (bel rumah)

Pintu terbuka tidak lama setelah memencet bel rumah. "Maaf, Om Hasannya ada". Willy berbicara dengan Bik Ira.

"Ohh iya ada, emangnya ada keperluan apa ya". Tanya balik Bik Ira yang baru melihat tamu (willy) untuk pertama kalinya.

"Tolong bilang ke Om Hasan Willy mau ketemu ya Bik". Bik Ira hanya mengangguk dan segera memanggil Hasan.

Setelahnya Willy memasuki rumah yang megah mendengar Hasan memanggilnya. "Willy, apa yang kamu lakuin disitu. Ayoo masuk".

Willy berjalan mengikuti arah Hasan. "iya, Om". Duduk diruang tamu dan tampak sedikit gugup atau bisa dibilang canggung.

Ohh ayolah Willy sangat tidak menyukai situasi canggung ini. Sampai akhirnya suara hasan memecahkan rasa canggung itu.

"Kamu kesini pasti ada tujuan nya, mau ngapain?" tanya Hasan dengan nada lembut, "Gak perlu sungkan kalo sama Om". Terang Hasan dan diangguki Willy.

"Sebenernya Willy kesini mau liat keadaan Ochi Om. Khawatir liat kondisinya kemaren soalnya". Terang Willy yang memang ingin melontarkan rasa penasarannya ini.

Hasan tersenyum seolah-olah senyumannya itu menandakan bahwa pemilihannya tepat pada pemuda ini untuk putri tunggalnya.

Hasan segera menaiki tangga untuk menuju kamar anaknya dan tentunya diikuti Willy dibelakangnya.

Setelah sampai didepan kamarnya, Hasan mengetok pintunya dan memanggil tuan kamarnya.

"Ochi, ini ada Willy. Katanya mau liat keadaan kamu". Jelas Hasan tanpa menunggu pertanyaan dari putrinya.

Terdengar suara knop pintu dan terlihat berputar. Pintu terbuka menampilkan wajah cantik dan mulus itu. Yang membuat pemuda dihadapannya terkesiap dan tersipu sesaat melihatnya.

"Iya, Pa ada apa. Ochi lagi sibuk lho". Terang Ochi dan baru menyadari ada kehadiran sosok yang menyelamatkan serta telah mengetahui rahasia terbesar dalam hidupnya. Yang selama ini dia tutupi demi kesejahteraan rakyat (wkwkwk) agar tentram dan damai.

"Ini Willy mau nanyain sekalian ngobrol sama kamu chi. Udah gihh ajak Willy ngobrol, jangan lupa bilang makasih ke Willy karna udah nyelametin kamu kemaren". Terang hasan panjang lebar kayak trotoar dijalan.

"Iya, Papa. Bawel Ihh". Ochi mengerucut gemas bibirnya dan mendapat cubitan pipi dari papanya.

Alhasil Ochi meringis dan langsung memasang wajah kesal ala manja nya yang baru dilihat Willy pertama kalinya. Ya jujur saja, karena yang dia tau gadis didepannya ini adalah gadis yang mandiri ketika disekolah.

Dan Willy juga heran dan tidak menyangka karena gadis didepannya ini anak dari seseorang yang sangat sangat sukses bahkan melebihi kesuksesan keluarga mereka.

Karena seluruh sekolah mengetahui bahwa gadis didepannya ini adalah berasal dari keluarga sederhana, tidak memiliki perusahaan sukses atau bahkan tidak memiliki perusahaan.

Tapi semua yang di ketahui itu malah bertolak belakang dengan yang dia ketahui. Willy hanya bisa memberi senyum pada kedua orang didepannya yang masih sibuk berdebat.

Dan pada akhirnya Ochi lebih memilih mengalah karna kalau diteruskan gak bakalan ada habisnya.

Gadis didepannya tadi mengajaknya ketaman belakang untuk menceritakan sesuatu, ntahlah mingkin masih berhubungan dengan kejadian kemaren.

Sampai mereka duduk gadis itu belum membuka suara sampai Willy merasa situasi semakin canggung dan berusaha unruk memecahkannya.

"Jadi apa yang mau lo omongin". Tanya Willy dengan alis mengangkat sebelah. "Aku mau kamu gak bocorin soal aku berasal dari keluarga mana sampe keseharian di rumah aku".

Willy tampak memikirkan hal yang cukup serius ini sampai akhirnya dia mendapatkan secercah ide jahil yang menguntungkan sekalian untuk hiburan.

"Apa jaminannya kalo gue ngerahasiain hal ini dari sekolah". Tanya Willy dan tanpa pikir panjang Ochi menjawab dengan mantap dan jelas.

"Aku bakalan lakuin apa aja yang kamu mau. Jadi plisss tolong rahasiain yang udah aku tutupin selama bahkan udah lama bangett". Terang ochi dengan nada memohon.

"Oke dehh gue setuju. Awas lo ingkar janji". Terang willy yang sengaja memasang wajah curiga nya.

"Aku gak bakalan ingkar janji kok tenang aja. Dan kamu juga harus jadi partner yang baik gimana". "Okee"

Setelahnya Willy keluar dan berbalik pulang menaiki mobil sport nya yang
Biasa dipakainya.

OhBoy! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang