Surabaya - Singapura

147 16 4
                                    

Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa, kau dari pelukku - fiersa besari

Warning!
Lumayan panjang dari part sebelumnya.

Happy Reading 🍭


Naya tidak pernah menangis selama ia berpacaran dengan Haristya Chandra. Biasanya cewek berusia 19 tahun itu akan cuek kalau Aris bergurau tentang 'perselingkuhan'.

Ya tapi itu dulu, sebelum jarak ribuan kilometer itu memisahkan keduanya. untuk kedua kalinya cewek itu menangis kala mendengar gurauan Aris.

"Yaelah canda sayang."

Ucap Aris di seberang sana sambil tertawa.

Kalau saja keduanya sedang duduk berdampingan saat ini, sudah dipastikan rambut kecoklatan Aris sudah habis karena jambakan dari Naya.

"Udah dong nangisnya, prank ini mah. Cuma prank. Beneran deh." Terang Aris sambil memperlihatkan HP adiknya yang dia pakai untuk mengerjai Naya.

Sedangkan cewek itu, kini sedang mengusap air matanya yang menempel di pipi dengan sedikit kasar. Matanya menyiratkan kekesalan. Tangannya hendak menekan tombol 'Akhiri Panggilan Video' tetapi enggan begitu mendengar suara Aris.

"Aku tuh kangen lihat kamu jealous kaya gini." Ujarnya.

"Tapi cara kamu buat aku jealous gak lucu tau Ris." Jawabnya kesal.

Cewek itu memperbaiki posisinya, membuatnya berbaring.

"Gaada cara lain lagi buat kamu Jealous. Cuma ini satu-satunya cara hahaha." Dan lagi suara tawa itu mengalun. Makin membuat Naya kesal mendengarnya.

"Kamu kalau ketawa terus, aku matiin video callnya."

"Ih jangan donggg."

Dan beberapa detik selanjutnya yang ada hanya keheningan karena tiba tiba Aris menghilang.

"Aris." Panggilnya

"YAAAA BENTAR LAGI NYARI SESUATU."

Naya terkekeh pelan. Ini sudah malam dan Aris berteriak seperti tadi.

"Nyari apa emang?" Tanya Naya begitu wajah Aris sudah terpampang lagi di layar HPnya.

"Nyari sesuatu nih, kayaknya dibawa sama kamu deh." Ungkapnya sambil mengerutkan kening.

"Hah? Apaan emang?"

"Ituuuu... Hati aku dibawa kamu."

"APA SIH CAN JAYUS BANGET."

teriakan itu terdengar meskipun mereka sedang melakukan panggilan video. Naya tahu betul siapa yang berteriak tadi.

"ANAK KECIL GABOLEH NGUPING ORANG PACARAN."

"Aris, udah malam jangan teriak." Peringat Naya.

"Tau tuh Hanna ngeselin banget dari tadi gangguin aku mulu." Curhatnya. Karena sebenarnya tadi alasan Aris menghilang karena dimintai tolong untuk mengambil pulpen diatas mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Celengan Rindu -nct dream lokal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang