Sejarah pertemanan Donghyuck dan Jaemin berawal dari kegiatan mos siswa baru. Kesan pertama Jaemin terhadap Donghyuck adalah bocah itu dingin dan sombong. Karena selama ia satu kelompok dengan Donghyuck, bocah itu tidak mengajak siapapun berbicara. Hanya diam dan menatap sekitarnya tanpa minat. Jaemin pernah menangkap basah bocah itu tengah menatapnya dengan tatapan datar. Saat itu, Jaemin benar-benar ingin menonjok wajah Donghyuck saking kesalnya.
Lalu pada hari terakhir mos, saat mereka dihukum mengelilingi sekolah karena alasan yang tidak masuk akal Jaemin baru mengetahui bahwa Donghyuck bukanlah orang yang seperti ia kira. Tiba-tiba saja saat berlari Jaemin merasa pinggangnya sangat sakit. Pinggangnya memang sering terasa sakit karena cedera yang dia alami semasa smp dulu –dia pernah tertabrak motor dan yah, begitulah. Tepat pada waktu itu, Donghyuck yang berlari didepannya menoleh kebelakang, dan tanpa sengaja mereka bertatapan. Jaemin melihat Donghyuck berhenti berlari dan menunggu Jaemin melewatinya. Saat Jaemin berlari disampingnya, Donghyuck menatapnya dengan wajah khawatir. "Jaemin, kau tidak apa-apa? Wajahmu pucat."
Lalu setelahnya Donghyuck memaksa Jaemin berhenti berlari, memapahnya menuju kakak osis galak yang menunjukkan wajah marah saat melihat Jaemin dan Donghyuck tidak berlari seperti siswa lainnya.
"Kalian ini kenapa berhenti? Tidak lihat teman-teman kalian masih berlari? Masih kecil sudah ngelawan perintah, ya! Dasar kalian ini, waktu besar nanti pasti cuma nyusahin aja!"
Jaemin yang mendengar bentakan kakak kelasnya itu sontak menciut. Dia menarik baju olahraga Donghyuck pelan. "Udahlah Hyuck, kita balik lari aja yuk."
Dia tak mendapat jawaban apapun. Saat melihat wajah bocah itu, Donghyuck memicingkan mata kesal, wajahnya memerah marah.
"Ini teman saya sakit, Kak." berbeda dengan ekspresi yang dia tunjukkan tadi, Donghyuck berkata dengan nada pelan.
Namun wajah kakak kelas mereka tidak menunjukkan reaksi apapun kecuali kesal. Bahkan dia menatap Jaemin dengan tatapan menilai, membuatnya menundukkan wajah. Menghindari kontak mata dengan kakak kelasnya yang menyeramkan.
"Kakak gak kasihan? Lihat, wajahnya aja udah pucat begini." Lanjut Donghyuck.
"Cowok tuh gak boleh lemah. Masa sakit dikit aja udah mau berhenti lari."
"Nanti kalo dia pingsan Kakak mau tanggung jawab? Enggak, kan? Paling nanti cuma bilang 'kita sudah suruh dia istirahat tapi dia gak mau'."
Mendengar ucapan Donghyuck, Jaemin semakin ketakutan. Padahal dia sudah tahu kakak kelas mereka galak, kenapa malah semakin ditantang sih?! "Balik aja yuk Hyuck."
"Enggak." Donghyuck keukeuh sama pendapatnya. Dia malah sekarang menatap kakak kelasnya dengan garang.
Sedangkan wajah kakak kelas mereka sudah merah padam. "Lihat nih, tingkahmu! Berani ya, lawan orang yang lebih tua!"
"Ngapain juga hormati orang tua gak bermoral seperti Kakak!"
Perseteruan mereka mengundang banyak penonton. Siswa lainnya memilih terus berlari, sedangkan kakak osis lainnya mulai menghampiri mereka. Akhirnya Jaemin diizinkan untuk pulang lebih dulu, sedangkan Donghyuck disuruh berlari mengelilingi sekolah sepuluh putaran sendirian.
Setelah itu Jaemin tidak masuk sekolah selama seminggu karena menangani cederanya itu agar dapat pulih lebih cepat. Selama masa istirahatnya itu, Jaemin terus memikirkan Donghyuck. Karena itulah saat dia masuk sekolah, betapa bahagianya Jaemin saat tahu dia satu kelas dengan Donghyuck. Donghyuck bahkan membiarkan kursi disebelahnya kosong agar Jaemin dapat duduk bersamanya.
Begitulah kisah mengharukan pertemanan mereka.
Sekarang setelah setengah tahun berteman dengan Donghyuck Jaemin sadar kalau Donghyuck tak ada bedanya dengan anak setan. Oke, ralat, sepertinya itu terlalu kasar. Ulangi. Donghyuck tak ada bedanya dengan tukang rusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing Out! [ dreamies ] (on hold)
FanfictionTujuan dari dibentuknya klub Sing Out! adalah untuk membuat bahagia orang-orang. Sampai sekarang, Donghyuck tidak mengerti tentang hal itu.