Kumpulan Oneshoot YiZhan/WangXian

Ngambek

Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Siswa-siswi SMA Gusu bersorak gembira. Wang Yibo membereskan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas ranselnya. Ia berjalan keluar dari kelas sesaat setelah gurunya keluar dari ruang kelas itu. Yu Chen, teman sekelas Yibo berjalan disampingnya.

Sesampainya didepan gerbang sekolahnya, pandangan Yibo mencari kesekelilingnya. Yu Chen yang berdiri disebelahnya mengetahui apa yang sedang temannya cari.

"Tumben gadis kecilmu itu tidak kemari. Biasanya saat pulang sekolah begini, ia sudah menunggumu dan berteriak memanggilmu saat kau keluar dari sekolah," celetuk Yu Chen.

Yibo melirik sebentar kearah teman disebelahnya itu, kemudian ia mengalihkan pandangannya lagi mencari sosok mungil yang biasa menunggunya didepan gerbang sekolah saat ia pulang sekolah seperti ini.

"Apa dia sakit?" tanya Yu Chen.

"Tidak," jawab Yibo cepat. Tadi pagi Yibo melihat dari jendela kamarnya kalau gadis kecil yang mereka bicarakan itu pergi ke sekolah. Jadi mana mungkin dia sakit. Tetapi, kenapa gadis itu tidak muncul seperti biasanya? Pikir Yibo.

"Yibo Yibo," Yu Chen menyebut nama temannya itu berulang-ulang sambil menggelengkan kepalanya. "Aku kan pernah bilang jangan pacaran dengan anak SMP. Cinta mereka itu tidak tulus. Seperti adikku itu, si Zan Jin. Dia rela membohongi pacarnya karena dilarang menonton konser idolanya, Haoxuan. Ckckck," Yu Chen menggelengkan kepalanya sekaligus merasa geli saat membayangkan tingkah laku adiknya yang masih SMP itu.

"Makanya mending kamu pacaran sama Wanyin aja sana. Dia kan cantik, populer lagi di sekolah. Dulu kan dia naksir kamu," sambung Yu Chen.

Yibo menghela nafas panjang setelah mendengar ucapan Yu Chen barusan.

"Enak aja! Sekarang hati aku cuma milik Kuan ge seorang ya. Yibo, jangan harap kamu bisa godain aku, ya." Jiang Wanyin, gadis yang baru saja dibicarakan oleh Yu Chen tiba-tiba datang dan memukul kepala bagian belakang Yu Chen karena mendengar ucapan laki-laki itu tadi dengan Yibo. Yu Chen pun mengaduh setelahnya.

Jiang Wanyin adalah teman sekelas Yibo dan Yu Chen sejak kelas sepuluh. Dulu, sewaktu kelas sepuluh Jiang Wanyin tergila-gila karena ketampanan Wang Yibo. Ia selalu mengekor kemanapun Yibo pergi saat di sekolah. Ia bahkan akan memberikan tatapan super tajam saat perempuan-perempuan di sekolah berani dekat-dekat dengan Yibo. Ia mengklaim sendiri bahwa ia dan Yibo adalah couple.

Sesungguhnya ada banyak laki-laki di sekolah yang menyukai Jiang Wanyin. Maklum untuk ukuran gadis SMA, Jiang Wanyin termasuk luar biasa. Ia cantik, hidungnya mancung, bibirnya mungil, rambutnya panjang dan keriting dibagikan ujungnya, tubuhnya tidak terlalu kurus tapi juga tidak gemuk, bisa dibilang montok. Dan payudaranya lumayan berisi. Meskipun banyak laki-laki yang menyatakan cinta padanya tetapi ia selalu menolak dan mengatakan bahwa hatinya hanya untuk Wang Yibo, cinta pertamanya.

Jaing Wanyin, Jiang Wanyin. Dulu ia bilang Yibo adalah satu-satunya pemilik hatinya tetapi sekarang apa katanya tadi? Hanya Kuan ge yang ada didalam hatinya?

Jiang Wanyin jatuh cinta kepada Haikuan, kakak dari Wang Yibo yang merupakan pemilik coffee shop 'Supernova'. Setahun yang lalu, ia mendapat tugas kelompok dan satu kelompok dengan Yibo. Saat ia dan teman-teman yang juga satu kelompok dengannya pergi ke rumah Yibo untuk mengerjakan tugas, ia tak sengaja berpapasan dengan kakak Wang Yibo itu saat ia hendak ke kamar mandi. Saat itulah pertama kalinya Jiang Wanyin merasa dunianya berhenti. Ia terpana melihat ketampanan kakak dari Wang Yibo itu sejak pertama kali mereka bertemu. Setelah itulah, ia tidak pernah lagi mengejar-ngejar Yibo kalau bukan karena urusan Kuan ge-nya.

©©©

Wang Yibo merasa heran kenapa gadis kecilnya hari ini tidak muncul. Biasanya gadis itu selalu mengajak Yibo untuk pergi dan pulang sekolah bersama. Biasanya gadis itulah yang datang menjemputnya duluan. Tetapi hari ini tumben-tumbennya dia tidak muncul dihadapan Yibo. Dari tadi pagi Yibo sudah merasa aneh saat melihat Xiao Zhan, gadis kecil yang merupakan kekasihnya itu pergi ke sekolah sendiri tanpa dirinya.