He's My Husband

1.4K 108 37
                                    

Terinspirasi dari kata-kata tanteku: selama apapun orang pacaran, kalau bukan jodohnya ya gak akan sampai ke pelaminan. Tapi kalau sudah jodoh, biarpun baru kenal sebentar bisa langsung menikah.

"Mah, papah belum pulang ya?" Suara cempreng putranya sejenak menghentikan aktivitas Xiao Zhan yang sedang menata makanan yang telah dimasaknya diatas meja makan. Haoxuan, buah hati Xiao Zhan dari pernikahannya dengan Wang Yibo hari ini genap berusia tiga tahun. Xiao Zhan dan suaminya telah berjanji untuk merayakan ulang tahun putra tunggal mereka itu secara sederhana di rumah mereka. Xiao Zhan telah memasak hidangan favorit keluarga kecilnya dan juga membuat kue untuk Haoxuan tadi siang.

"Belum, sayang. Mungkin sebentar lagi papah pulang dari kantor," jawab Xiao Zhan kepada anaknya yang berdiri di depan pintu dapur.

"A-Xuan, sini ganti baju dulu." Xiao Zhan yang telah selesai menata hidangan diatas meja beralih kepada putranya untuk menggantikan pakaian Haoxuan. Putranya ini berparas mirip dengannya hanya sikapnya lebih seperti ayahnya. Tenang, kalem, dan dingin.

Mendengar perintah ibunya untuk mengganti baju, ia pun langsung menurutinya.

Xiao Zhan telah selesai mengganti pakaian putranya. Haoxuan yang tadi hanya mengenakan celana pendek dan kaos kini telah berganti pakaian yang lebih bagus. Ia mengenakan celana jeans panjang dan kemeja yang dilapisi sweater dibagian luarnya.

"Gantengnya anak mamah," puji Xiao Zhan kepada putranya yang hanya diam saja saat mendengar pujiannya.

"Mamah mandi dulu, ya? A-Xuan baca buku cerita yang kemaren baru dibeli dulu sambil nunggu papah pulang sama mamah selesai mandi."

"Hm," jawab Haoxuan singkat dan beranjak menuju ruang tamu dengan sebuah buku cerita ditangannya. Xiao Zhan tak bisa untuk tak tersenyum memandang putranya yang begitu mirip sikapnya dengan suaminya itu.

Jam dinding menunjukkan pukul enam waktu Beijing. Tak ada tanda-tanda suami dari pria berparas manis dengan tahi lalat yang tampak menggemaskan dibagian bawah bibirnya itu pulang. Putranya pun telah menanyainya berulang kali sejak tadi.

"Mah, kenapa papah belum sampai juga?" Wajah putranya itu tampak seperti akan menangis karena sejak tadi ibunya berkata bahwa ayahnya sebentar lagi akan pulang, tapi sampai sekarang Wang Yibo masih belum sampai juga.

"Mungkin jalanan macet, sayang. A-Xuan sabar dulu ya. Mamah mau telepon papah dulu," Xiao Zhan berusaha membujuk putranya yang tampak cemas dan gelisah dipangkuannya. Kemudian ia memindahkan Haoxuan untuk duduk disebelahnya sementara ia mencoba menghubungi suaminya. Jujur saja ia jadi ikut cemas saat melihat Haoxuan yang gelisah. Terlebih suaminya itu tadi pagi bilang kalau ia akan pulang tepat waktu, jam lima sore. Tapi sekarang sudah satu jam suaminya itu belum sampai di rumah dan tidak memberi kabar juga.

Terdengar bunyi 'tuuut tuuut' saat Xiao Zhan menghubungi suaminya, tetapi panggilannya tidak diangkat oleh suaminya. Xiao Zhan mencoba menghubungi lagi, tetap sama. Yibo tidak mengangkat teleponnya. Xiao Zhan pun mulai gelisah. Ia berjalan mondar-mandir dihadapan putranya yang memandangnya bingung. Haoxuan diam saja, tetapi tampak bibir mungilnya menganga saat menyaksikan ibunya yang seperti artis sinetron kala memerankan adegan bingung plus gelisah.

Ting nong!

Suara bel apartemen rumahnya berbunyi. Xiao Zhan segera menuju pintu dan membukanya. Betapa gembiranya ia saat menjumpai wajah yang tadi membunyikan bel. Suaminya, Wang Yibo akhirnya tiba juga. Xiao Zhan menarik lengan suaminya itu yang terkejut menerima perlakuan istrinya yang tiba-tiba. Xiao Zhan tidak menghiraukan ekspresi sang suami yang biasa datar itu kini tampak syok. Ia tanpa aba-aba langsung menghambur kedalam pelukan sang suami.

Kumpulan Oneshoot YiZhan/WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang