Kawan ku bukan lagi lawan ku
Angin pernah menyuruh kita untuk tidak saling sapa
Untuk tidak saling tanya
Tapi matahari bersinar lebih terang menandakan kita harus selalu bahagiaHari berlalu
Waktu kita tak kunjung temu
Tangan yang menyatu tak lagi tersentuhKau jauh dari pandangan
Yang mengguncangkan angan untuk bersenangKita pernah tertawa bodoh soal cinta
Yang terus terusan patah
Dikarena kan salah satu ada yang menyerahKita pernah mempermalukan diri demi bahagia
Membuat para kawan tertawa gembira
Menampilkan senyum dengan wajah ceriaKisah kita begitu rumit
Hingga aku lupa kalau kita harus pamit
Bukan untuk melupa,tapi untuk mendewasakan diri
Bahwasanya kita harus bebenah diriMasa masa kecil kita sudah terukir dengan pena berwarna
Menggambarkan senyum merona
Menampilkan wajah yang membuat siapa saja terpesonaKini kita sudah beda arah
Menentukan tujuan yang ingin indah
Menempatkan diri di tempat yang sebenarnyaHari hari kita terpampang jelas di kamera
Kau yang sedang sakit
Kita bercandakan karena ingin kau tetap bangkit
Kau yang sedang asik dengan gadget
Kita rampas dengan akhir yang menggelitikAir mata pernah kita tumpahkan bersama
Karena salah satu dari kita sedang berduka
Setelahnya,kita bangkit kan semangatnya untuk sabar walau hati tidak tegarTahun berlalu telah berganti
Kita yang sibuk dengan tumpukan buku
Untuk menentukan perjalanan waktu
Yang kian semakin teraturKita yang biasanya jalan di keramaian
Akhirnya terpisahkan karena kesibukanJika masanya tiba kelak
Aku,kau dan kita sudah sukses dengan telak
Akan ku pegang jemari tangan mu kembali
Untuk berjanji sehidup sematiKau lanjutkan pelajaranmu dan aku akan melanjutkan perjalanan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan ilusi
PoetryMengandung unsur puisi. Tidak ada cerita berlanjut. bertema tentang keluarga,cinta,sahabat,Indonesia,Jakarta,dll.