Bagian 3

35 0 0
                                    

Sesampainya dirumah
"Huh, capek banget, mandi dulu ah. ",kata gur sambil masuk ke kamar.

Setelah mandi gue milih baju trus turun ke bawah buat makan siang.

"Non Merissan, turun Nonbuat makan siang. ",panggil Bi Iyem dari bawah.

"Iya Bi, bentar. ",kata gue.

Setelah itu gue turun kebawah

"Wah, Non cantik nih Bibik uda siapin makan siang buat Non nih. "
"Ini ada Chicken Steak with Mozarella Cheese and Avocado Juice.",kata Bi Iyen lagi sambil ngomong ke -Inggrisan

"Wih the best nih, makasi Bik. ",kata gue.

"Sama-sam Non, dimakan ya. ",kata Bi Iyem.

Setelah selesai makan gue langsung OTW ke base camp.

"Bi, aku pergi dulu ya ",kata gue ke Bi Iyem.

"Iya Non, jangan pulang malam-malam ya. ",kata Bi Iyem

"Siap, Bi ",kata gue sambil jalan keluar rumah

"Mau ke mall dulu atau langsung ke base camp? Ke mall aja ahh. ",kata gue sambul ngehidupin mesin mobil.

Pada saat gue uda sampai ke mall. Tiba -tiba gue ngeliat suatu kejadian.

"OMG itu kok ada yang pelukan ya didepan umum.",tanya gue pada diri sendiri.

"Ehh, tunggu duli, itu kan Kak Melvin dia pelukan sama siapa? ",tanya gue lagi.

"Ehh ,itukan Netta,OMG ,iya itu Netta.",kata gue dengan terkejutnya.

"Kok dia jahat ya sama gue ",kata gue dengan air mata yang mulai jatuh dari mata ke pipi gue.

"Tapi gak mungkin hiks hiks uda ah gue per hiks aja. ",kata gue sambil nangis

Pada saat itu gue uda langsung gassin mobil gue ke base camp.

Diperjalanan gue uda gak tau mau gimana, jujur gue pernah suka sama Kak Melvin dan sampain sekarang juga gue masih suka.

Gue cuma nutupin perasaan gue doang, selama ini gue tahan dan berharap dia suka sama gue.

Tapi, kayaknya gak mungkin deh,padahal gue pengen dia suka sama gue, gue pengen cinta gue terbalaskam sama Kak Melvin.

Padahal waktu itu pas gue ditolongin sama Melvin ,itu gue uda seneng banget, apalagi waktu itu dia bilang gue cantik, jantung gue uda mau meledak.

Dari dulu guw uda mau nyatain perasaan gue ke dia tapi, gak bisa karena gue adik kelas dan gue gak punya nyali buat nemabk dia.

Intinya gak pernah ada sejarah cewek ngejar cowok.

Setelah gue berhenti ditaman, taman itu dekat sama base camp Girls Squad.Gue suka banget ke taman ini karena taman ini adalah trmpat yang bersejarah buat gue.

Waktu gue kecil gue sering datang kesini buat main sama teman gue, dan panggilang kesayangan gue ke dia itu "Alvi".Kita berdua selalu menghabiskan waktu dengan bermaim ditaman ini hingga suatu hari dia hilang tanpa kabar dan itu buay gue sakit hati.

Dulu gue kira dia adalah orang yang ditakdirin buat gue tapi,  ternyata buka.

"Alvi kamu dimana? Adel kangen banget sama kamu. ",kata gue dan kata ini adalah kata yang gue ucapin pada saat gue uda gak ketemu sama dia.

Gue uda gak tahan, air mata gue mengalir begitu aja, gue gak tau isi perasaan gue, dimana gue sakit hati karena Netta dan Kak Melvin pelukan dan gue rindu kangen sama Alvi.

Saat ini gue lagi duduk dikursi taman sendirian, dengan air mata yang mengalir dengan derasnya dan tiba-tiba ada yang duduk disamping gue dan mengelus punggung gue, orang itu adalah Alvaro.

"Al, lo ngapain disini hiks?",tanya gue

"Seharusnya gue yang nanya lo malah nanya balik trus bukannya hibur gue malah lo makin bikin gue sedih. ",kata gue

"Iya sorry gue disini karena takdir lagi mempertemukan kita. ",kata dia

"hahhahaha... ",ketawa dia lagi

"Sotoi lo, takdir-takdir.",kata gue

"Iya, gue uda ditakdirin buat lo",kata Alvaro dengan percaya dirinya ke gue

"Haduh, jijay diriku ini",kata gue dengan nada jijik ke Alvaro

"Yauda, sebenarnya gue kesini karena gue kangen sama teman masa kecil gue",kata Alvaro

"Oh, siapa? Lo masih inget namanya? ",tanya gue ke Alvaro

"Namanya A..-"

"Ehh, sorry ada telpon bentar ya",kata gue yang memotong pembicaraannya Alvaro

"Eh, sorry gue duluan ya, mau ke base camp byee ",kata gue ke Alvaro

"Bye, hati-hati ya",kata Alvaro

Ketika gue sampai di base camp semuanya udah nungguin gue.

"Sorry guys gue telat",kata gue

"Iya, gak pa-pa kita juga baru nyampe",kata Netta

"Ohh, gitu",kata gue ke Netta dengan nada yang kurang enak gitu

"Yuk, kita masuk",kata Vivi dan Janice

"Yuk",kata Netta

Gue cuma nganggukin kepala yang menandakan "iya".

Saat kita latihan, hue berusaha untuk ngelupain masalah tadi tapi gak bisa.

Gue  merasa ditikung sama sahabat  sendiri ,tapi gue tau gue gak boleh berpikiran kayak gitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang