Prolog

146 11 1
                                    

Happy Reading 👋.

Aku suka takdir,
Sekalipun takdir membuatku tersingkir.
Dan aku suka hujan,
Meskipun ia datang membawa kenangan.
~Keisya Delice Refarsya

🍁🍁🍁

Pagi itu seluruh murid SMA ISJ (International School Jakarta)sedang mengikuti apel pembukaan MOS.
panas teriknya matahari membuat seluruh peserta MOS SMA ISJ kepanasan, belum lagi amanat dari kepsek mengenai hal hal yang berkaitan dengan MOS akan sangat membuat peserta MOS meringis kepanasan.

Gadis lugu berparas cantik yang baris dibarisan belakang dekat dengan barisan cowo itu nampak diam tak bergeming seperti murid-murid lainnya. Disaat murid lain mengeluh kepanasan.Tapi tidak untuk gadis yang satu ini, Ia adalah Keisya Delice Refarsya sang gadis pendiam.Dia diam,diam adalah kebiasaannya.Diam yang dimaksudnya adalah memendam semua perasaannya.Sangat jarang di dunia ini orang bisa memiliki sifat pendiam.Sifat pendiamnya itu membuat orang-orang terdekatnya tertarik.Terbukti dari sebutan nama Delice yang berarti menarik.

Saat apel dimulai, Keisya menjadi pusat perhatian peserta-peserta MOS,entah apa sebabnya.Semua itu Keisya balas dengan senyuman saja.Terlebih lagi, Keisya merasa ada seseorang yang memperhatikannya intens.Keisya tidak ambil pusing akan hal itu.Ia tetap fokus berdiri mengikuti apel dimulai.

🍂🍂🍂

"Cantik." Satu kata itu mewakili perasaannya.Ingin rasanya ia berkenalan dengan perempuan yang notaben adik kelasnya itu.

Lalu dia merasakan apa yang dia setiap hari rasakan."Haha gue pingin Deket bahkan kenalan sama tu cewe? Kayaknya ga akan bisa.Secara gue kan jelek,item masa sih ada yang mau sama diri gue" seakan-akan ada setan yang menghasut dia untuk mengatakan itu.

🍁🍁🍁

Apel pagi telah selesai sekarang tinggal saatnya murid SMA ISJ untuk mengikuti kegiatan-kegiatan MOS itu.

Ruang 2 Ahmad Dahlan, duduk dibarisan ke2 dari depan baris tengah.Ia sedang menatap orang-orang yang berlalu lalang didalam kelas yang tak lain adalah temannya. Tiba-Tiba ada seorang anak cewe yang sangat asing baginya.

"Gue boleh ikut duduk sini kaga?" Ucap gadis asing itu.

"Oh iya,nda papa duduk aja" Jawab Keisya mempersilahkan.

"Btw Lo dari lulusan SMP mana?"Tanyanya penasaran.

"Ada dua"jawab Keisya dengan santai.

"Dua?!mana aja?,"Tanyanya lagi ingin memperjelas jawaban Keisya.

"SMP negri 1 Bimasakti, sama SMP Pancasila"

"Wah hebat lo, temennya banyak nih pasti?"

Keisya hanya menjawabnya dengan senyuman tipis, andai dia tau tentang masa lalunya,dia tidak punya seorang teman satupun tetapi dia punya sahabat, sahabat dari kecil yang selalu menemaninya saat senang dan susah,dan sekarang dia merindukan semua tentangnya, apalagi perlakuan manisnya. Sayang dia hanya tinggal berdua dengan neneknya, kedua orangtuanya sudah lama meninggal ketika ia berumur 3 tahun.Tetapi dirinya bahagia karna sekarang Tante nya mengangkat dirinya menjadi anak, Alhasil dia menganggap Tante nya sebagai Bunda. Dan lamunan Keisya pun berakhir.

" Idih gue tanyain kok malah senyum senyum sendiri,sadar gak lo woy?!"

"Oh iy, sadar kok hehe" jawab Keisya dengan raut wajah senyum, tetapi itu hanya senyum palsu yang Keisya perlihatkan setiap harinya.

LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang