Semua orang memandangnya sebagai anak kolongmerat terkenal Indonesia, Khadeejah Camellia Ibrahim Malik. Sikapnya yang terkesan dingin dan apatis. Segala kebutuhan yang tercukupi dan segala prestasi yang ia sandang. Memang, terlihat sangat menyenangkan menjadi dia. Tanpa banyak yang tahu apa yang harus ia pertaruhkan. Kehidupan sosial yang memuakkan, masalah internal yang tak henti-henti.
Hingga ia berdamai dengan keadaan. Belajar menyikapi segala sesuatu dengan benar. Pertemuannya dengan seseorang yang telah merubah sudut pandangnya. Mulai. Perlahan segalanya menjadi baik. Yang dulu ia pikir masalah cinta itu melelahkan. Tapi dengannya ia mulai belajar. Semua butuh cinta. Sebuah cinta yang akan ditempatkan pada posisi dan waktu yang tepat.
Rayn Arsya Al-Fath. Dulu ia berfikir bahwa setiap gadis itu selalu merepotkan. Tapi ketika tahu gadis itu, ia tahu ada yang berbeda darinya. Ada hal menakjubkan dari dirinya. Memang dia bukan seperti anak kolongmerat lainnya yang selalu memakai barang mewah dan selalu memamerkan hartanya. Dia selalu tampil sederhana dengan kalimat yang terkadang terkesan galak. Tapi dengan itu dia menyukainya. Pemikiran yang tergolong luas dan dewasa di usianya yang terbilang labil. Sampai akhirnya. Ia berada diposisi yang tidak pernah terfikirkan bersama gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CamRayn
Teen FictionSekarang. Di dunia yang serba modern. Krisis identitas yang merajalela. Gengsi dan eksistensi yang menjadi keharusan. Semua itu salah. Salah. Padahal hidup itu ga cuma masalah filantropi, apatis maupun intelektual. Tetapi juga tentang memanusiakan m...