~Everything i wanted - Billie Eilish~
RENATHA ADINATA
~~~
Kelas XII IPA 3 terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing , kelas yang ditinggal gurunya membuat semua anak bebas melakukan kegiatan apapun. Bahkan alvian 'si biang onar' sudah siap dengan segala tingkah konyolnya untuk membuat anak anak XII IPA 3 tertawa terbahak-bahak karena aksi nya yang selalu diluar batas normal.
"Tha, ayo ah ngantin." seru Lana sahabat sekaligus teman sebangkunya.
"Lo sama si Mela aja. gue mager" Jawab Retha sambil memasang kembali headset nya yang tadi ditarik lana.
"Mela mah masih ngerjain tugas, lo kayak gatau dia aja. Tugas buat tiga bulan kedepan juga kayaknya udah kelar dikerjain, rajin parah." kata Lana yang sudah jengah dengan tingkah Mela yang juga merupakan sahabat Renatha dan Lana.
Pasalnya, Mela memang anak terajin di kelasnya,mungkin murid ter-rajin se-SMA Angkasapura. Dibanding Mela yang selalu mengerjakan tugasnya, Renatha dan Lana berbanding terbalik dengan Mela, mereka bahkan selalu mengerjakan tugas H+1 dari waktu yang telah ditentukan, ketika ditegur oleh guru karena mengumpulkan tugas melenceng dari waktunya, Lana dengan kemampuan S3 ngeles nya lah yang bicara. Sedangkan Renatha hanya terima jadi, bersyukur Mela mau mengerjakan tugasnya, jika Mela tidak mau mengerjakan tugasnya, dia sudah berserah diri kepada Lana dengan segala kemampuannya.
"Siapa suruh punya temen modelan si Mela"
"Temen gue temen lo juga ya bitch" kata Lana sambil menggeplak kepala Renatha " Btw Tha,mantan sahabat lo si Regha brengsek itu lagi deket sama Dita anak kelas sebelah yang bodynya aduhay."
"Bodoamat Lan, najis ah." balas Retha sambil melepas headsetnya. mood-nya untuk mendengar musik hilang setelah mendengar nama Regha.
"Alah, najis najis dulu lo sayang banget kan sama dia hahaha." bahkan sampai saat ini gue masih sayang sama dia Lan' batin Renatha
"Maap-maap ni, dulu gua khilap aja"
"Mana ada khilap sampe 5 tahun anjir" Mela yang sudah selesai dengan segala 'tugas negara-nya sudah duduk di kursi yang berada di depan Retha dan Lana. Retha dan Lana duduk satu meja dibarisan paling belakang, sedangkan Mela duduk di kursi barisan paling depan. Alasannya simpel, dulu saat pertama kali memilih tempat duduk, Mela mengajak kedua sahabatnya duduk dibarisan depan agar mudah memahami materi yang disampaikan guru. tapi Retha dengan tampang 'malaikat palsu-nya' menjawab
"Maaf ya adinda Mela,saya beserta saudari Lana memilih meja yang berada di barisan belakang saja, dikarenakan kami tidak mau menyaingi kepintaran dirimu wahai saudari Mela."
Saat itu, Mela dan Lana hanya bergidik ngeri melihat tingkah sahabat mereka.
"Natha kan khilapnya pake sayang Mel haha."
" Eh anjing. mulut lo berdua isinya sampah semua ya." kata Retha, kakinya menendang keras kaki Lana yang ada di bawah meja.
"Aw, wah gila ya lo Tha, kaki gue sakit anjir." heboh Lana seraya mengusap-usap kakinya yang ditendang Retha.
"Natha kalo ngamuk tenaganya ngalahin king-kong anjir haha"
"Diem lo Mel. buku lo gue acak-acak ntar" kata Renatha kejam.
"Buset, lo kok ngancemnya pake buku sih njing." Renatha itu tidak pernah main-main dengan ucapanya. Bahkan buku catatan dirinya saja pernah dibuang olehnya karena Mela yang mudah saja digoda oleh Dava yang notabenya suka mempermainkan wanita. Lagipula siapa juga yang tidak akan tergoda oleh seseorang seperti Dava, ganteng iya, tajir iya, famous juga iya. emang dasar Renatha saja yang mata nya tertutup Regha.
"Udah sono pada ke kantin, ganggu gue aja tai" Usir Renatha kepada dua sahabatnya.
" Yok ah Mel kita ngantin,biarin aja si tai ini bertelor di kursinya" setelah mengatakan itu, Mela dan Lana berjalan menuju kantin SMA Angkasapura yang selalu padat saat jam istirahat. tapi mereka berdua tak peduli, bagi mereka perut adalah prioritas utama. Badai pun akan mereka lewati. kalau kata Lana sih, 'lumayan sekalian cuci mata liat cogan cogan kelas tetangga'
Setelah kepergian kedua sahabatnya,Renatha kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda,yaitu mendengar musik sambil memikirkan kemana dia harus pergi setelah pulang sekolah agar bisa kembali kerumahnya tengah malam. Renatha benci jika harus mendengar makian ibu-nya karena kepergian mendiang kakaknya, semua menyalahkan dirinya atas kepergian Renanda satu tahun yang lalu.
Sejak saat itu, keluarganya membenci dirinya,menjauhi dirinya,dan meninggalkan dirinya. Bukan hanya mereka yang merasakan kehilangan,Renatha juga,Renatha juga merasakan sakitnnya pengkhianatan Renanda kepada dirinya,lantas mengapa semua keluarganya seakan menyalahkan nya atas takdir tuhan?!
Sejak saat itu juga, Renatha yang tidak pernah melanggar aturan sekolah berubah menjadi Renatha yang suka melanggar aturan. Renatha tidak mengerjakan tugas,Renatha datang terlambat, Renatha bahkan sering terlibat perkelahian dengan anak sekolah lain, dan Renatha hanya masuk sekolah 3 hari dari yang seharusnya yaitu 5 hari. sebelum kejadian satu tahun silam, Renatha mempunyai banyak teman,baik di kalangan perempuan atau laki-laki mereka semua senang berteman dengan dirinya, Sekarang,bahkan teman sekelasnya saja enggan mengobrol atau bahkan sekadar basa-basi dengan Renatha. Mereka menganggap dia lah penyebab kematian Renanda yang notabenya adalah siswa kebanggaan guru-guru dan idola para cowok di SMA Angkasapura, Renanda memang bersekolah di sekolah yang sama dengan Renatha, usia mereka hanya terpaut satu tahun, Renanda yang terkenal dengan segala prestasinya yang mengharumkan nama Angkasapura.
Renatha hanya mempunyai seorang kakak,yaitu Renanda. Ayahnya seorang CEO di perusahaan ternama, Ibunya pemilik butik dari Brand ternama. dulu,sebelum Renanda tiada, orangtuanya selalu meluangkan waktu libur dirumah berkumpul bersama dirinya dan Renanda.semenjak kepergian Renanda,orangtuanya bahkan jarang pulang kerumah, mereka hanya sesekali pulang dalam sebulan, itupun hanya untuk mencaci maki Renatha.
Ayah dan Ibunya lupa, bahwa bukan hanya mereka yang terluka karena kepergian Renanda, Kedua orang tuanya lupa, bahwa Renatha membutuhkan mereka, kedua orang tuanya lupa, bahwa Renatha hanyalah gadis berusis 17thn yang membutuhkan perhatian dan omelan mereka saat dia salah.
Karena 'lupa' nya kedua orangtuanya kepada Renatha, jadilah dia seperti sekarang. Renatha yang pergi ke club setiap malam, bolos sekolah,berkelahi,merokok,dan bahkan Renatha mengkonsumsi barang haram.
Semenjak mengetahui bahwa Renatha mengonsumsi obat-obatan terlarang, Regha, sahabat Retha sejak SMP menjauh dari Renatha. katanya, Regha benci perempuan seperti Renatha, Regha tidak mau terbawa ke dalam masalah yang Renatha buat.
Regha-nya pergi saat Renatha membutuhkan sandaran, Regha tetap pergi bahkan disaat Renatha memohon kepada Regha agar tetap menjadi sahabatnya, bahkan Renatha berjanji kepada Regha tidak akan mengonsumsi lagi barang tersebut asal Regha tidak menjauhinya. Tapi Regha tidak peduli, Regha menjauh dari Renatha. Renatha benar-benar berada diambang batas kewarasaannya saat itu. Bukan seperti itu yang namanya sahabat. bukan seperti Regha yang meninggalkannya disaat dirinya berada dalam keterpurukan. dan bukan seperti orangtuanya yang dinamakan keluarga. bukan seperti orangtuanya yang bahkan tidak peduli dengan keadaan anak mereka.
Sejak saat itu, Renatha benci laiki-laki. karena seorang lelaki dirinya dikhianati oleh Renanda, karena seorang lelaki Renanda bunuh diri, dan Regha jugalah yang menyempurnakan kebenciannya terhadap laki-laki.
Semua berubah dalam semalam.
Renatha benci kehidupannya, Renatha sangat lelah dengan semua yang menimpa dirinya.
Haruskah ia menyerah?
***
Haloo! salam kenal semuanya. selamat datang di cerita pertamaku.
Mohon bantuannya ya teman-teman:)
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Fifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenade
Teen FictionRenatha Adinata adalah perwujudan dari perempuan yang mungkin paling dihindari orang-orang yang menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Sebut saja berkelahi, mabuk-mabukan, dan menggunakan barang terlarang adalah temannya. Renatha berada diambang b...