Pengirim Donat Misterius

73 10 12
                                    

ting.. tong..

Aku membuka pintu rumahku sedikit, lalu mengintip kearah luar, bapak pos itu lagi dan jam 04.00 sore lagi.

"ada kiriman untuk mbak Rara Sekar" ucap bapak pos menyuguhkan kiriman itu agar segera aku ambil.

"dari siapa ini pak? pengirim yang sama seperti kemarin?" tanyaku kebingungan

"silahkan dibuka saja mbak Rara, saya sudah menyelesaikan tugas saya, pamit dulu nggeh" sahut bapak itu sopan selalu dengan logat jawanya.

Sudah 2 minggu hampir setiap hari selalu ada paket yang datang tepat jam 04.00 sore dan datang dengan wujud yang sama, sekotak donat. Secara tidak langsung membuatku bergidik ngeri, takut paket ini dikirim dari orang yang tidak bertanggung jawab, atau jangan - jangan mungkin ada campuran racun didalamnya?.

Aku mengabaikan paket itu dan meletakkan di atas meja makan di dapur rumahku. Aku bergegas pergi ke toko bunga seberang gang rumahku untuk membeli stok bunga untuk vas makan malam nanti.

"bu saya mau bunga mawar satu potong, krisan putih 3 potong, dan krisan spider 2 potong." aku membeli beberapa jenis bunga yang diikat menjadi satu ikatan dan bergegas pulang, mengingat awan mulai menggulung hitam seakan tak sabar menumpahkan isinya.

Aku berjalan dengan tergesa-gesa bukan karena apa aku hanya tidak suka kehujanan, terlalu dingin. Sesampainya di rumah aku segera membuat makan malam untukku dan kekasihku yang berjanji untuk datang malam ini. Aku memasak cukup banyak dengan harapan Raksa kekasihku akan memakan lahap seluruh makanan yang aku sajikan untuknya, sudah cukup lama kami tidak makan berdu, semenjak dia pamit bekerja di luar kota.

1 jam kemudian

Raksa
Sepertinya aku tidak
jadi kerumahmu Rara.

Rara Seka
Tak apa, kapanpun kamu
sempat datanglah.

Sudah setengah tahun dia pergi tanpa memberiku kepastian, entah untuk mengikatku dalam status pertunangan ataupun lebih, 2 bulan lalu kami kehilangan kabar satu sama lain. Aku takut mengganggunya yang mungkin sedang sibuk bekerja di luar kota, tapi aku tak tau alasannya mengapa tak kunjung memberiku kabar walau hanya sekata.

--------

Pernah merasakan bagaimana sakitnya hatimu dibanting berulang kali bahkan dengan orang yang kamu anggap setengah nafasmu ada padanya?

Pernah merasakan begitu tak berharganya dirimu dihadapan orang yang kamu sayang?

Pernah merasakan sakitnya disia-siakan bahkan ketika kamu rela menyerahkan seluruh hidupmu untuk dia, orang yang kau cinta?

--------

Lelah mengahadapi ini berulang-ulang, merasa sakit hati saja tidak, aku lupa rasanya. aku bergegas mengganti bajuku dengan baju santai dan memilih memakan beberapa masakan ringan yang awalnya akan ku sajikan untuk Raksa di teras rumah.

Mendung yang tadi ku takutkan menurunkan hujan benar adanya, gerimis mulai deras membasahi pelataran rumah, samar-samar aku melihat lelaki tampan berlari berusaha menghindari air hujan mencari tempat teduh, sayangnya hanya ada rumahku yang terbuka sore ini, tetanggaku sedang pergi mengunjungi sanak keluarga yang lain dikampung masing - masing.

Benar saja beberapa waktu kemudian lelaki itu akhirnya berlari menuju rumahku, saat dia melangkah memasuki gerbang rumahku aku melihat dia membawa sekotak donat yang sama yang dikirim tiap pukul 04.00 sore.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SewinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang