nol

959 116 46
                                    

Semuanya berawal dari sebuah pesan singkat yang Dejun terima dari nomor tak dikenal. Memang nomor tak dikenal, tapi Dejun bisa mengenali siapa si pemilik nomor dari foto profil yang terpasang.

Orang itu sebenernya bukan orang asing bagi Dejun. Tapi Dejun juga tidak pernah benar-benar mengenalnya. Dejun hanya tahu sebatas namanya, menangkap gerak-gerik di kesehariannya secara tak sengaja, mengobrol satu-dua kalimat basa-basi saat keduanya terjebak dalam satu suasana canggung, dan tidak ada lagi interaksi lainnya.

Semuanya terasa semakin aneh saat Dejun membuka pesan tersebut dan membacanya berulang-ulang. Sebenarnya Dejun berharap matanya menjadi rabun atau ada kesalahan teknis saat si pengirim mengetik pesannya, tetapi nampaknya itu agak mustahil -mengingat pesan itu berbunyi : "Temui aku di atap sekarang, Dejun." dan Dejun bisa menemukan punggung seseorang yang seolah menunggunya begitu ia membuka pintu atap.

Dahi Dejun mengernyit. Rasanya sangat aneh tetapi kakinya melangkah mendekat. Agak ragu memang. Karena bagaimanapun ini sangat mencurigakan.

Apakah ia sedang dikerjai? Atau ia akan dirisak? Lebih buruknya lagi apakah Dejun akan dilempar dari atap?

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu." Orang itu berbalik sebelum Dejun menghentikan langkahnya.

Dejun pernah melihat wajah itu. Sangat sering, malah. Karena bagaimana bisa wajah yang sering dielu-elukan di sekolah bisa Dejun lewatkan begitu saja?

Lagipula, Dejun mengakui kalau wajah di hadapannya kini sangat tampan. Dejun mungkin sangat tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan mahakarya Tuhan tersebut.

Tapi bukan waktunya untuk mengagumi wajah si lawan bicara sekarang.

Dejun berdehem untuk melegakan tenggorokannya yang terasa gatal sejak langkah pertamanya menuju atap tadi. Tapi belum sempat Dejun membuka mulutnya, lelaki familiar di hadapannya mengambil tangan Dejun yang terbebas secara kurangajar. Dejun seharusnya menghempaskan tangan itu tapi gerakannya terhenti total begitu suara penuh dominasi itu kembali mendistraksinya.

"Xiao Dejun, jadilah pacarku."

"Hah?"

Tak ada hal lain yang bisa Dejun lakukan selain menganga lebar sambil menyipitkan mata pada sosok yang tersenyum tipis di hadapannya.

Huang Hendery.


Starring by


xiao dejun

huang hendery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

huang hendery

huang hendery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quizzically - HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang