3:45

35 2 2
                                    

3:00 PM

Haris kembali menundukkan kepalanya memandang sebuah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, masih lama pikirnya.

Saat ini pria itu tengah duduk diantara teman-teman seperjuangannya yang tengah terjebak di kelas 3 sks sore ini.

Kadang ia bertanya pada dirinya sendiri, kenapa menempatkan mata kuliah yang menguras energi di jam-jam kritis seperti ini? Haris sama sekali tidak memiliki tenaga untuk mencerna apa yang dosennya jelaskan saat ini.

Dengan jam pulang yang tinggal 20 menit lagi, konsentrasinya benar-benar buyar tak tertata.

Daripada memperhatikan dosen yang tengah membahas review dari kasus yang diberikan, pemandangan di luar jauh lebih mengundang antusiasnya. Toh catatan masih bisa ia minta dari teman kelasnya.

Langit terlihat mendung sore ini, apakah akan turun hujan? Pikirnya dalam hati.

Haris jadi teringat perkataan ibunya yang mengingatkannya untuk selalu membawa payung dalam tas.

Dan seperti biasa, Haris juga lupa untuk membawanya dan meninggalkan payungnya di dalam mobil.

Benar saja, tak lama hujan benar-benar turun. Awalanya masih terlihat bersahabat namun lama kelamaan hujan mengguyur kota itu dengan derasnya.

Haris hanya bisa memandang derasnya hujan dengan nanar, "jarak parkiran jauh banget, kalo lari bisa basah kuyup" pikirnya dengan perasaan penuh penyesalan karena tidak pernah mengindahkan perkataan ibunya.

"Saya rasa kuliah hari ini dicukupkan sekian, selamat berakhir pekan semuanya" ucapa Pak Herman yang dijawab ucapan terimakasih serempak.

Hujan telah merebut atensinya selama 20 menit terakhir dari kelasnya sore itu.

*****

Walaupun setengah tidak yakin Haris tetap melangkah keluar dari kelasnya sebelum kemudian berdiri di depan pelataran gedung fakultas.

Hujan masih terlalu deras untuk diterobos, dan Haris juga tidak senekat itu untuk menyebrang ke parkiran yang terletak lumayan jauh dari tempatnya saat ini berdiri.

3:28 PM

Mungkin hujannya akan reda sebentar lagi, pikir Haris dan memutuskan untuk menunggu bersama mahasiswa lain yang juga terjebak hujan.

Namun tiba-tiba atensi semua orang tertuju pada suatu objek, seseorang lebih tepatnya.

Wanita itu terlihat turun dari angkutan ojek online, dan segera berlari diatara mahasiswa yang tengah menunggu hujan reda kemudian menghilang di balik pintu gedung fakultas.

Entah kenapa adegan itu menampilkan sedikit senyuman di wajah Haris sore itu. Haris teringat dirinya sendiri yang sering terlambat ketika ada kelas pagi, dan berlari sudah pasti menjadi agendanya.

Sekitar sepuluh menit kemudian, hujan masih belum reda juga dan Haris sudah hampir tertidur di kursi tunggu gedung fakultanya.

Pikirannya beberapa kali melayang kesana kemari, tak jarang menelusup kedalam kotak memori dari beberapa waktu yang lalu yang ia sendiri sudah lupa-lupa ingat pernah mengalaminya.

Ternyata benar apa yang orang lain katakan tentang hujan, ketika hujan turun ia tidak hanya membawa air tapi juga jutaan memori yang lama tersimpan.

Dan berbicara soal masa lalu, Haris jadi teringat sahabat bobroknya.

Haris mengecek ponselnya dan benar saja,terlihat teman-temannya sudah memenuhi ruang obrolan mereka dengan bahasan-bahasan tidak penting seperti hari-hari biasanya.

Haris sempat tersenyum geli membaca pembicaraan teman-tamannya yang tengah meminta-memaksa-Kenan, untuk mentraktir mereka semua sebagai pajak ulang tahun.

Saat ingin menimbrungi obrolan teman-temannya, atensi Haris kembali terdistraksi oleh sosok perempuan yang kini mengambil tempat duduk di sampingnya.

Pakaiannya hampir seluruhnya basah, bahkan rambutnya sudah gadis itu ikat asal-asalan saking basahnya. Haris juga bisa melihat sudut mata bagian bawah gadis itu menghitam karena maskara yang dia gunakan luntur tertimpa ait hujan.

Haris ingat, dia gadis yang beberapa waktu lalu turun dari ojek online itu rupanya.

Ada satu hal yang mencuri perhatian Haris.

Meskipun dengan penampilan yang begitu berantakan dan terkesan sangat awut-awutan, gadis itu sama sekali tidak peduli.

Bagai tidak terganggu dengan pandangan beberapa mahasiswa lainnya, gadis itu mengambil posisi duduk disamping Haris sebelum mengeluarkan ponselnya seakan tidak terjadi apa-apa.

Dengan pakaiannya yang hampir 100% basah, make-up yang luntur, serta rambut yang di ikat asal-asalan.

Haris kembali menyunggingkan senyuman samar di wajahnya, ini kali keduanya ia tersenyum sore ini, dan dua-duanya karena gadis disampingnya.

Sikap cuek dan masa bodoh gadis ini secara ajaib memberikan desiran rasa hangat di hati pria itu.

Haris merasa lucu sekaligus kagum.

Saat bergulat dengan pikirannya mengenai gadis itu, tiba-tiba ponsel si gadis berdering sebelum ia menjawabnya.

"Iya pak masuk aja...enggak papa pak saya udah terlanjur basah soalnya...oke pak di tunggu"

Hah? Apa barusan telfon dari ojek online? Tanya Haris pada dirinya sendiri.

Apakah gadis ini benar-benar akan kembali hujan-hujanan dengan ojek online?

Pertanyaan itu segera terjawab setelah gadis itu bangkit dari tempat duduknya seraya menghampiri seseorang ber jas hujan dengan helm hijau.

Gila! Haris merasa terkejut dan tanpa sadar ia malah mengekori gadis itu.

"Ujannya masih deres neng gak papa?" Tanya supir ojek merasa khawatir "saya enggak bawa jas tambahan soalnya" lanjutnya.

Tapi si gadis tampat bersikukuh sambil memakai pelindung kepala yang diserahkan oleh supir ojek tersebut.

"Enggak papa pak, saya udah biasa ujan-ujanan kok hehe" balasnya bagai tanpa beban.

"lagian kalo ditungguin juga paling saya ketiduran di kursi tunggu pak, mendingan saya balik kosan aja langsung mandi" Terangnya sebelum kemudian duduk manis di belakang supir ojek.

"Berangkat pak" komandonya lagi, yang tidak lama kemudian dituruti bapak supir ojek.

3:45 PM

Haris kembali melihat jam tangannya sebelum ia memutuskan untuk menerobos hujan yang masih cukup lebat.

Diantara guyuran hujan yang terasa dingin, hatinya untuk sebuah alasan terasa menghangat sore itu.

Hujan kali ini bukan hanya membawa memori yang sudah lama tak ia jamah, tapi juga membawa sebuah rasa pertanyaan yang tidak sabar ingin Haris pecahkan mengenai si gadis cuek itu.

Fin~

Btw
#HBDtoKIHYUN 🖤✨


3:45 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang