Chapter 2

19 4 1
                                    

First Impression.
____________________

"CARLYN, APA KAU SUDAH SELESAI?"

"BELUM, MOM. SEBENTAR LAGI"

Aku segera membereskan lipstick ku dengan cepat dan memakai bedak ku. Beginilah aku. Aku selalu tak lupa memakai make up jika aku berpergian. Tapi kalian jangan mengira aku ini adalah gadis yang centil. Justru aku berdandan masih sesuai dengan standard. Sedangkan teman-teman sekolah ku yang dulu, jika pakai make up lebih parah dariku.

"CARLYN, APA KAU SUDAH SELESAI?" Ibuku bertanya untuk kedua kalinya.

"IYA MOM. AKU SEGERA KESANA."

Aku mengambil tasku yang telah kumasukkan handphone, make up, dan dompet ku. Aku segera keluar dari kamarku menuju pintu utama. Setelah aku membuka pintu utama, tampak seorang perempuan dewasa yang berdiri di sebelah ibuku.

"Mom, dia siapa?" Tanyaku dengan heran.

"Carlyn, kenalkan. Dia adalah Ms. Angel. Dia adalah penyihir, sama denganmu. Dia kesini karena akan mengantar mu ke sekolah baru mu."

Ms. Angel menjulurkan tangannya dan aku pun membalas jabat tangannya itu.

"Saya Ms. Angel" ujar Ms. Angel memperkenalkan dirinya.

"Saya Carlyn" balasku dengan ukiran senyum kepadanya lalu aku melepaskan jabatan tangannya.

"Mommy nggak ikut mengantarkan aku?" Tanyaku.

"Iya Carlyn. Mommy sebenarnya mau ikut mengantarkan mu. Tapi Ms. Angel melarang mommy karena manusia tidak boleh kesana karena keselamatannya akan terancam jika kesana."

Aku mengangguk sambil membulatkan mulutku berbentuk "O".

"Baiklah Carlyn, apakah kau sudah siap?" Tanya Ms. Angel kepadaku.

"Iya Miss. Aku sudah siap." Jawabku dengan yakin. Padahal sebenarnya aku belum sepenuhnya siap.

"Baik. Sekarang pejamkan matamu selama 5 detik. Setelah 5 detik kamu boleh membuka matamu." Ujar Ms. Angel membimbing ku.

"Pejamkan mata? Untuk apa?"

"Ikuti saja perintah saya, Carlyn." Perintah Ms. Angel.

"Okay, baiklah."

Aku memejamkan mataku lalu memulai berhitung satu sampai 5.

"1"

"2"

"3"

"4"

"5"

"Apakah aku boleh membuka mataku sekarang?" Tanyaku dengan masih memejamkan mataku.

"Sudah. Silahkan buka matamu!"

Aku membuka mataku perlahan-lahan. Pertama, sebuah sinar menyilaukan mataku, hingga penglihatan ku masih belum jelas.
Aku berusaha menetralkan mataku, dan..

Aku melihat sebuah bangunan yang sangat besar, dan bertingkat. Tapi bangunan itu kusam dan aku merasakan aura-aura yang tidak mengenakkan sehingga membuat bulu kudukku merinding.

 Tapi bangunan itu kusam dan aku merasakan aura-aura yang tidak mengenakkan sehingga membuat bulu kudukku merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life from the Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang