01. Perkenalan dengan Sekolah

4 1 0
                                    

Di tengah kesibukan Jalan Cihampelas yang terkenal dengan berbagai pusat belanja dan hiburan, berdirilah SMA Pasundan 2 Bandung, sebuah sekolah yang meskipun kecil, memiliki pesona dan karakteristiknya yang unik. Sekolah ini terletak tidak jauh dari Ciwalk, mall favorit yang selalu ramai dengan aktivitas. Dengan bangunan berlantai tiga, SMA Pasundan 2 Bandung menampung ribuan kenangan dan cerita dari para siswa-siswinya.

Sekolah ini punya suasana yang hangat dan menyenangkan. Begitu memasuki gerbang, kamu akan langsung disambut oleh suasana ramah dan penuh energi. Di depan sekolah, terdapat plaza bawah dan atas yang sering dijadikan tempat berkumpul para siswa sebelum pelajaran dimulai. Plaza ini juga sering digunakan untuk berbagai acara sekolah, dari festival budaya hingga pentas seni.

Kantin sekolah adalah salah satu tempat yang paling ikonik. Meskipun sederhana, kantin ini punya menu andalan yang menjadi favorit semua orang: gorengan tempe yang disajikan dengan kecap spesial si Euceu, sang penjaga kantin. Si Euceu terkenal dengan senyum ramahnya dan kecap yang rasanya bikin ketagihan. Setiap kali bel istirahat berbunyi, kantin selalu penuh dengan kerumunan siswa yang antre untuk membeli camilan favorit mereka.

Di bagian bawah sekolah, tepatnya di basement, ada tukang makanan yang jadi langganan para siswa. Dia menjual berbagai jenis makanan ringan yang selalu laris manis. Tidak jarang kamu akan melihat antrean panjang di depan gerobaknya, terutama saat jam istirahat. Makanan dari tukang ini selalu jadi pelipur lara setelah pelajaran yang bikin lapar.

Berpindah ke bagian dalam, ada masjid yang cukup luas dan nyaman. Masjid ini menjadi tempat ibadah yang sangat dihargai oleh para siswa. Selama waktu istirahat atau setelah kegiatan ekstrakurikuler, banyak siswa yang memilih untuk beribadah di sini. Suasana di masjid selalu tenang dan damai, membuat siapa saja merasa betah dan terhubung dengan spiritualitasnya.

Di luar bangunan sekolah, terdapat lapangan yang sering dibagi dua dengan SMA Pasundan 8 Bandung. Kadang-kadang, persaingan olahraga antara kedua sekolah ini sangat seru. Lapangan ini menjadi saksi berbagai pertandingan olahraga, dari sepak bola hingga basket, yang sering melibatkan semangat dan sorakan para siswa.

SMA Pasundan 2 Bandung bukan hanya dikenal karena suasana akademisnya yang menyenangkan, tetapi juga karena anggapan bahwa ini adalah tempat jatuh cinta pertama bagi banyak orang. Konon, siapa saja yang menjalin hubungan dengan sesama siswa SMA Pasundan 2 Bandung memiliki kemungkinan besar untuk menjalani hubungan yang langgeng. Hal ini membuat sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat di mana banyak cerita cinta bermula.

Dan itulah SMA Pasundan 2 Bandung, sebuah sekolah kecil yang penuh warna dengan segala keunikannya, menjadikannya tempat yang sangat spesial bagi para siswanya. Setiap sudut dan setiap bagian sekolah ini memiliki cerita dan kenangan yang akan selalu diingat oleh setiap orang yang pernah menghabiskan waktunya di sini.


Jadi, ceritanya nih, gua itu baru masuk SMA Pasundan 2 Bandung, sekolah kecil yang ternyata penuh dengan tawa dan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, ceritanya nih, gua itu baru masuk SMA Pasundan 2 Bandung, sekolah kecil yang ternyata penuh dengan tawa dan cinta. Gua diposisikan di kelas IPA 1, dan jujur aja, gua semangat banget. Kelas IPA 1 itu emang asik banget. Temen-temennya pada seru dan suka ngelawak, jadi setiap hari rasanya kayak nonton stand-up comedy gratis.

Hari pertama di sekolah, gua langsung nyambung sama anak-anak di kelas. Ada Rina yang hobinya selfie, ada juga Jaka yang suka banget sama main basket, dan tentu saja, ada Dinda yang selalu bawa makanan. Gua sering ngumpul di kantin sambil ngobrol-ngobrol dan makan jajan yang katanya bikin ketagihan.

Ngomong-ngomong soal kantin, di sinilah gua ketemu si ketua OSIS yang nyebelin, namanya Andi. Dia tuh emang tipikal orang yang rajin banget, tapi kadang kesannya kayak terlalu serius. Suatu hari di kantin, gua sama temen-temen lagi asik makan, eh tiba-tiba Andi dateng dengan gaya galaknya. Dia bilang, "Gua mau ngobrol sebentar, nih!"

Temen-temen gua langsung pada diem, dan gua yang baru aja mau ngunyah makanan, langsung jadi kaget. "Ada apa, Andi?" tanya gua sambil berusaha untuk tetap santai.

Andi nunjukin wajah seriusnya dan bilang, "Gua mau ngingetin, jangan sembarangan makan di kantin, nanti ada yang nyempil-nyempil sampah. Kita harus menjaga kebersihan."

Gua nyengir dan jawab, "Santai aja, Andi. Kita semua juga mau kebersihan, tapi jangan kayak mau ngatur hidup orang."

Andi jadi keliatan lebih serius, dan gua ngerasa dia emang baper banget. "Gua cuma mau ngingetin, jangan salah paham."

Gua ngerasa udah mulai panas, tapi gua tahan. "Iya, iya, kita ngerti. Tapi jangan lupa juga kalau kadang kita semua butuh hiburan dan santai."

Perdebatan di kantin itu jadi heboh, dan gua ngerasa kayak di drama. Temen-temen gua pada ngelirik, ada yang senyum-senyum. Gua dan Andi akhirnya sepakat untuk ngomong baik-baik, tapi masih ada rasa keki di hati masing-masing. Gua nyesel udah marah, tapi juga ngerasa kayak bener juga kalau Andi jangan terlalu serius.

Gak lama setelah itu, gua ikut ekstrakurikuler angklung. Di sinilah gua ketemu dengan sekumpulan anak-anak yang super seru dan kreatif. Ada Nia yang jadi pimpinan kelompok, ada Asep yang jago main angklung dan ngajarin gua teknik yang bener, dan ada Lala yang selalu bawa makanan ringan pas latihan. Kita sering latihan bareng, dan suasananya bikin gua lupa sama masalah-masalah kecil di sekolah.

Selama latihan angklung, kita sering bercanda dan kadang berantem kecil, tapi semuanya dilakukan dengan senyuman. Kita juga sering perform di berbagai acara sekolah dan bahkan di luar sekolah. Rasanya kayak keluarga baru.

Hari demi hari berlalu, gua mulai nyadar bahwa meskipun SMA Pasundan 2 itu kecil, tapi penuh dengan energi positif. Gua belajar banyak tentang kerja sama, persahabatan, dan bagaimana menghadapi masalah dengan kepala dingin.

OSIS dan ekstrakurikuler angklung akhirnya bisa harmonis. Gua sama Andi udah bisa ngobrol dengan santai, bahkan kadang-kadang dia juga ikut nonton performa angklung kita.

Pokoknya, SMA Pasundan 2 Bandung itu jadi tempat yang bener-bener spesial. Gua merasa bersyukur bisa ada di sana, dikelilingi teman-teman yang seru dan penuh tawa. Karena di sinilah gua belajar, bersenang-senang, dan menemukan arti persahabatan yang sebenarnya.

Replaced By LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang