Pilihan ~04

20 1 0
                                    


Jam istirahat, seluruh isi kelas pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Cuma ada beberapa anak saja yang ada didalam kelas dan salah satunya adalah keysa. Ia tengah menonton drakor dengan airpods yang terpasang di telinganya. Tenang saja soal makanan ia suda titip ke nadin dan meli. Dan tiba-tiba ada yang memanggilnya.

“Chaa”

“Chaa”

“Ichaa”

“Keysa”

Panggil seorang cowok yang sekarang berdiri di samping keysa.Tapi yang dipanggil ga ada respon, ia tak tau jika keysaa memakai airpods di telinganya karena ketutupan oleh rambut keysa.

“Chaa woiii budek lo?” panggilnya seraya menggoyang-goyangkan pundak keysa. Keysa sontak menoleh.

“Apa sih anjirr santai dong” jawab keysa sedikit emosi.

“Ya lo dipanggil dari tadi kagak nyaut, budek lo?”

Keysa menyingkap rambutnya hingga ke belakang telinga dan terlihat jelas disana ada airpods.

“Buta lo? mata lo?” keysa geram.

“Dasar nak tiktok”

“Ganggu bae lo” keysa kembali memutar drakornya yang tadi sempat di pause.

“Nih..” ucap cowok tersebut sambil menyodorkan 2 tiket nonton dihadapan keysa.

“Demi apaa!??” keysa berteriak senang.

Pasalnya ia sudah ingin sekali nonton film tersebut tapi nggak ada yang mau nemenin, dan sekarang tiba-tiba ada yang menyodorkan tiket film tersebut secara Cuma-Cuma? Sungguh betapa baiknya tuhan padanya.

“Lo tau darimana?” tanya keysa.
“Ada deh, pulang sekolah yak gue tungu diparkiran”

“Siap pak boss” ucap keysa sambil mengangkat tangan seolah-olah hormat kepada tiang bendera.

“Lo nggak ke kantin?”

“Udah titip meli sama nadin tadi”

“Oh yaudah gue mau ke kantin dulu” kata cowok tersebut yang dihadiahi anggukan oleh keysa.Cowok itu pun beranjak pergi.

“Aryaa!” panggil keysa, sontak cowok itupun langsung membalikkan badan.

“Makasih yaa” Arya hanya tersenyum lalu beranjak pergi.

Tak lama kemudian nadin dan meli datang membawa banyak kantong kresek berisi makanan dari kantin.Keysa yang melihat mereka pun matanya berbinar tak sabar ingin menyantap makanannya, perutnya begitu lapar.

“Busett rame bener tadiii, sampe sesek napas gue” omel meli yang baru saja mendudukkan diri di bangkunya. Dan disusul nadin yang menyeret kursi ke meja meli agar bisa makan bersama. Keysa mengambil ayam geprek dan pop ice taro pesanannya dari kresek.

“Engap ya mell?” tanya keysa.

“Iya pake bangett”

“Lo tau nggak cha-“

“Enggak”

“Ish belum selesai ngomong” kesal nadin.

“Iya apa”

“Tadi meli sampe berantem sama kakak kelas loh demi dapetin pop ice lo itu”

“Yang bener?”

“Iya chaa sampe seisi kantin ngeliatin”

“Trus truss siapa yang menang? kakak kelasnya nggak kenapa-napa kan?”

“Lo bener-bener yak ga ngehargain perjuangan gue, tau gini gue mana mau dititipin pop ice” sentak meli emosi.

“Dih marah nad bocahnya nadd utukk utukk tayangg jan marah dong kan bercanda” goda keysa.

“Au ah”

Nadin dan keysa tertawa melihat ekspresi meli.

“Tapi ngomong-ngomong ganteng loh cha kakak kelas yang tadi” kata nadin.

“Ih nyesel gue ga ikut tadi, kan gue juga butuh asupan vitamin C” gerutu keysa.

“Vitamin C apaan dah”

“Cogan nad hehe” jawab keysa sambil cengengesan.

“Kalo gitu aja semangat lo”

Percakapan berakhir mereka bertiga sibuk menikmati makanan masing-masing. Keysa sedikit bingung ketika ia tak sengaja menatap meli, bagaimana tidak sahabatnya itu makan sambil senyum-senyum sendiri layaknya orang gila dipinggir jalan.

Keysa bergidik ngeri dan kemudian mencolek lengan nadin. Nadin mengangkat kedua alisnya seakan-akan bertanya apa?. Lalu keysa mengarahkan pandangannya ke meli lagi yang masih senyum-senyum ga jelas. Lalu keysa menoleh ke nadin lagi seolah meminta jawaban. Kali ini nadin mengangkat kedua bahunya yang berarti ia tidak tahu.

“Mell” panggil keysa dan nadin bersamaan dan dengan suara yang agak pelan. Meli menoleh ke arah mereka berdua.

“Apa?” tanyanya seolah bingung dengan tatapan kedua sahabatnya itu.

“Emm lo... gapapa kan?” tanya keysa dan nadin bersamaan lagi.

“Gapapa lah. Harusnya gue yang tanya lo berdua kenapa?”

“Dihhh kita mah gapapa, elu yang kenapa-napa? Jawab nadin.

“Lah emang gue kenapa?”

“Ini kenapa sih malah jadi kenapa-napa.” ujar keysa sedikit frustasi.

“Kenapa napa gimana?” kini nadin dan meli yang menjawab kompak.

Mendengar itu keysa jadi tambah frustasi. Sebenarnya sepele ia harusnya bertanya kenapa ke meli dan meli menjawab tapi ini malah dibuat ribet. Keysa menggaruk kepalanya walaupun tak gatal, ia bingung dengan kedua sahabatnya ini.

“Yaampun kenapa jadi seribet ini sih, padahal gue Cuma mau tanya ke meli kenapa makan sambil senyum-senyum gajelas, udah Cuma itu doangg.” jelas keysa. Meli yang mendengar itu pun salting.

“E enggak kok.”

“Jangan-jangan lo kesengsem sama kakak kelas yang tadi?” tanya nadin.

“Apaan sih enggak kok.”

“Jujur mel, kek sama siapa aja.” Sahut keysa.

“Ganteng sih.” Jawab meli sambil cengengesan.

“Yeeee sama ajeee bilang aja lo naksir iya kan? Iya kan?”

“Ih apasihh enggak.”

“Belum lebih tepatnya, hehe.”

“Kek orang gila tau nggak lo tadi.” kata keysa.

“Kagak ih”

“Kagak apanya orang gue liat sendiri. Stress lu.”

”Udah-udah chaa biarin mungkin ini saatnya meli bangkitt! Udah saatnya lo mup on mell!” kata nadin dengan semangat 45.

“Iya mell bangkit mel! jangan mau disakitin lagi! Jangan mau di php in lagi! Cukup mell! Cukup!” kata keysa tak kalah semangat.

“Kalo itu mah elo” sahut nadin.

“Alah lebay lo berdua.” Meli mulai jengah dengan kedua sahabatnya ini.

#Tbc💖
#Gimana? Suka nggak?
#Jangan lupa vote yaa
#See you next time
#Babayyy
#Salam dari author bacodd:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang