Mahluk Dibalik Kaca Rumahku

128 70 17
                                    

Kriiiingg!!!, aku segera mematikan alarm yang sudah lama berbunyi itu. Tepat pukul 4 pagi aku lihat ke alarm, Aku pun berdiri malas mencoba keluar dari kamarku dan bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.

"Ahhhhh, malasnya." Ucapku. Hari ini aku berangkat sekoah lebih pagi dari biasanya, karena hari ini aku dan keluargaku berencana untuk pindah rumah. Rumah kami yang sekarang ini berada di perdesaan, sangat jauh dari kota dan juga sekolahku. Aku selalu kesulitan saat ingin pergi sekolah karena harus berangkat pagi dan juga harus menempuh dua kali angkutan umum. Mendengar aku yang selalu protes dan merengek , akhirnya ayah mencarikan rumah dikota akhir-akhir ini dan malam ini kami akan pindah ke rumah baru kami. ohiyaaa, aku belum memperkenalkan namaku, perkenalkan namaku adalah Angga Pratama. Aku berusia 13 tahun. Sejak aku masih kecil, aku sudah di asuh oleh bibiku. Karena orang tuaku selalu sibuk dengan urusan bisnisnya. Setiap hari orang tuaku selalu pergi dari rumah pagi sekali dan entah kapan pulangnya. Bahkan sampai berminggu-minggu mereka tidak pulang. Sekalinya pulang yaa, seperti tadi malam, aku hanya mendengar suara mobilnya datang. dan pagi ini mereka sudah tidak ada dirumah lagi. Jadi, hanya bibi yang selalu ada menemaniku ketika aku kesulitan dan punya masalah. "bibi, Angga berangkat sekolah yaa." Ucapku. "bekalnya sudah dibawa belum?" tanya bibiku. "sudah kok." Jawabku. "oke hati-hati dijalan Angga!" ucap bibiku.

Malam ini aku bersama keluargaku langsung beres-beres menyiapkan dan merapikan barang-barang yang ingin di bawa dan memasukkannya ke dalam truk pengangkut barang. Setelah semua selesai, kami pun langsung menuju kerumah baru kami. "Lets Go!" Gumamku di dalam hati. Sampai disana aku sungguh tidak percaya. Benar apa yang dikatakan oleh teman sebangkuku. Perumahan ini memang perumahan orang-orang super kaya. Rumah yang seperti istana, mobil-mobil mewah yang diparkirkan di di garasi mereka dan kolam renang di setiap halaman rumah mereka. Sungguh aku sangat tidak percaya akan tinggal di lingkungan seperti ini. Akhirnya kami pun berhenti tepat didepan rumah yang sama besarnya dengan rumah-rumah lain. Kami pun langsung di sambut oleh seorang bapak yang sepertinya adalah pemilik rumah itu. "Mari masuk!" Ajak bapak tersebut. Sekarang aku dan keluargaku sedang duduk di dalam ruang tamu. Ayah dan ibu sedang berbincang-bincang serius dengan bapak tadi, sedangkan aku dari tadi sedang asik melihat ke sekeliling rumah ini. Aku melihat sambil beranggapan bahwa rumah ini memang seperti istana karena rumah ini sangat luas, indah, dan bagus sekali. Halamannya juga tidak kalah indah dan bagus. Tetapi aku merasa ada yang aneh dirumah ini. Dari tadi seperti ada yang memerhatikanku dari jendela atas rumah ini. Tetapi ketika aku lihat tidak ada siapa-siapa. Hmmm, mungkin ini hanya firasatku saja, tidak ada hal-hal seperti itu didunia ini. Gumamku di dalam hati. Tiba di akhir perbincangan oleh orang tuaku dengan bapak itu. Kemudian, bapak itu menceritakan sedikit rahasia dan aturan-aturan yang tidak boleh dilakukan dirumah ini. Bapak itu pun mulai bercerita. "Rumah ini adalah rumah yang memang sudah lama di bangun. Sudah hampir empat ratus tahun rumah ini berdiri dan mengalami renovasi hingga sebagus ini. Jadi rumah ini mempunyai sedikit kisah dan aturan-aturan yang diwarisi dan selama kalian tidak melanggarnya kalian tidak akan kenapa-napa. Pertama, kalian tidak boleh bercermin, dan menaruh cermin didalam rumah ini, mau itu cermin kecil atau kamera handphone itu tetap tidak boleh. Lalu, Tidak boleh ada aktivitas lebih dari jam 10 malam. dan yang terakhir, kalian tidak boleh sama sekali mendekati pintu ke ruangan bawah tanah apalagi masuk kedalamnya." Ucap bapak itu dengan nada serius. Setelah itu, ayah langsung menunjukkan kamar baruku. Aku pun kaget, sungguh ini seperti mimpi, Ini adalah kamar impianku. Disana ada komputer lengkap dengan segala peralatannya yang mahal, ada video game seperti time zone, mesin simulasi mobil, TV LED yang lebar dan masih banyak lagi, aku langsung loncat dan berteriak, ini adalah surgaku. Setelah aku meletakkan semua barang-barang ke dalam kamarku, aku pun langsung menuju ruang makan. Makan malam dirumah baru kami. Terasa Sangat menyenangkan dengan suasana yang baru dan karena aku sudah lama tidak melakukan ini dengan keluargaku. Kami pun berbincang-bincang tentang hari kami, tertawa bersama, dan menikmati momen indah ini sampai detik terakhir. Karena bagiku ini adalah momen yang langka dan sangat berarti.

Mahluk Dibalik Kaca RumahkuWhere stories live. Discover now