Death Queen And His Assassin

5. Punishments

Previous Chapter

Megumi begitu terkejut melihat baju yang dipakai Hadrian compang-camping lalu ada darah disudut bibir yang sobek serta memar dimana-mana dan yang mengejutkannya Vernon berposisi mencabuk Hadrian dengan ikat pinggang kulit. Segera Megumi berlari dan memeluk Hadrian. Ia menatap tajam Vernon dengan dingin dan suhu ruangan itu turun drastis meski ini bukan winter. Vernon ketakutan.

"Koyuki"

"Ya nona"

"Seret mereka"

"Tentu saja nona"

Harry Potter © J. K. Rowling
Death Queen And His Assassin © helros1202
Enjoy the story

Megumi membawa Hadrian kerumah sakit bersama Jane sedangkan keluarga Dursley berurusan dengan Koyuki.

"Jane bawa mobil lebih cepat" seru Megumi panik, dengan teknik tenaga dalam dan sihirnya, ia mencoba mentransfer kekuatan fisik pada Hadrian dan menghentikan pendarahan dari luka cambuk yang terbuka. Hadrian menangis, dan Megumi tetap memeluknya sambil menyalurkan energinya.

Sementara itu dikediaman Dursley.

"Kau manusia rendahan, keparat. Beraninya memukuli bocah yang bahkan tak bisa melawanmu" Koyuki mengintimidasi Vernon

"N-no nona...." Vernon kelihatan takut seperti tikus terjebak dengan ular

"Vernon ada apa? Ah Nona Koyu...ki?" Petunia pun pucat pasi melihat tatapan Koyuki.

"Tutup mulut mu dan
Diam ditempat jalang" Perintah Koyuki dingin. Mereka tidak bisa bergerak ataupun berteriak karena Koyuki menggunakan sihirnya. Dan dengan cepat mengikat keduanya. Lalu menelpon polisi.

**********
Seminggu kemudian setelah Hadrian sehat dan menghadiri sidang, Vernon dan Petunia dipenjara karena tindakan kriminal berupa penganiayaan, pengabaian, dan penelantaran terhadap anak dibawah umur. Megumi menyewa pengacara yang handal agar dapat memenengkan kasus ini, sementara Dudley dititipkan pada Merge Dursley adik Vernon. Hak asuh Hadrian pun dimenangkan oleh keluarga Ryuusei, yang dengan paksaan Megumi akhirnya kedua orang tuanya pergi ke London untuk memenuhi permintaan sang putri.

Setelah kasus itu Hadrian dibawa kekediaman Ryuusei di Birmingham yang dibeli Akihiko Ryuusei. Hadrian pun berkenalan dengan adik-adik Megumi, adik pertamanya bernama Akihiro Akai Ryuusei, adik kedua bernama Aihara Aoi Ryuusei dan yang terakhir bernama Takumi Shiroi Ryuusei.

"Rai Nii-chan, bolehkah kami memanggilmu begitu?" Tanya Aihara atau akbrabnya dipanggil Ai-chan.

"Rai? Hmm boleh juga tapi apa itu artinya hehehe, lalu aku memanggil kalian apa?" Tanyanya.

"Rai dalam bahasa Jepang berarti Petir. Dan panggil aku Hiro, kalau yang perempuan tadi Ai, dan si bungsu Ku. Aku dan Ai-chan adalah saudara kembar, sebagai aku kakaknya" ujar Akihiro atau yang biasa di panggil Hiro.

"Wah pantas saja mirip" balas Hadrian. Dan berlanjutlah obrolan mereka dan terkadang melakukan berbagai permainan. Hadrian merasa senang, kini ia di adopsi oleh keluarga Ryuusei. Namun Hadrian tersadar sedari tadi ia tidak melihat Megumi. Ia pun menanyakan hal itu pada Jane yang mengasuh mereka. Jane bilang Megumi ada urusan dengan kedua orang tuanya.

************

"Uhk rumah ini luas sekali, lebih cocok disebut kastil. Aduh kemana sih arah ruang bermain?" Gerutu Hadrian, sambil terus berjalan karrna tadi dia iseng mengelilingi manor ini dan ingin ke ruang bermain lagi. Dan bocah itu tanpa sengaja berada di lantai 3 dengan koridor bercabang. Seketika ia kebingungan, dan secara insting serta sihirnya yang tanpa ia sadari menuntunnya untuk mengambil koridor kiri dan menuju ujung koridor. Ia berhenti tepat pada sebuah pintu berukiran cantik dan elegan. Dan samar-samar mendengar suara. Dan Hadrian mencuri dengar pembicaraan itu.

"Otousama katakan ini hanya lelucon?!"

"Memang itu kenyataannya putriku"

"Hadrian adalah saudara kandungku? Dan kalian sudah tau ini selama setahun. Apa yang kalian fikirkan hah? Adikku menderita diluar sana dan aku baru menemukannya sekarang!! CHIKUSO"

Hadrian membeku, dan tanpa sadar melangkah masuk, membuat diruangan itu terdiam kaku.

Tbc