Tahun ini merupakan tahun terakhir ku di sekolah ini. Banyak orang sudah memikirkan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan. Namun, hal tersebut sudah tidak berlaku lagi bagiku. Seolah takdir ku sudah ditentukan oleh Tuhan. Aku harus menjadi seorang pewaris dari pekerjaan orang tuaku. Bukan suatu pekerjaan yang hebat, melainkan sedikit kotor.
Ayahku merupakan seorang pemimpin. Ia merupakan pemimpin mafia terbesar dan terhebat di dunia ini. Orang - orang mengenal mafia tersebut sebagai The Red Eagle Corporation. Itu berisi komplotan dari berbagai penjahat hebat dari Asia dan Eropa Timur. Kelompok ini juga menguasai pasar gelap dan bisnis ilegal. Jadinya, sejak kecil aku diberi tanggung jawab sebagai pewaris di masa depan.
" Jo!! "Suara tersebut membangunkan ku dari lamunan ku.
Ternyata itu Lina, ia merupakan sahabatku sejak kecil. Ia merupakan putri dari senior member di mafia ayahku. Ia memiliki paras yang cantik. Ia juga sangat pandai dalam menilai seseorang bahkan dari pertemuan pertama dan penampilannya saja.
"Kamu melamun terus. Ada apa ?"
"Gak, gapapa kok. Oh iya katanya ada murid baru di sekolah kita. Lu kenal gak ?"
"Yang aku tahu sih katanya dia perempuan. Tetapi soal tampangnya, kelebihannya, sifatnya, aku gak tahu karena belum bertemu."
Tiba-tiba ada suara perempuan dari belakangku.
"Permisi, kalian tahu gak dimana perpustakaan ?" tanya perempuan tersebut.
"Ke kelas yuk Jo, bentar lagi jam pelajaran mulai." Bisik Lina kepadaku.
"Bentar Lin. Sorry gue buru-buru tapi nih aku ada peta sekolah. Btw kenalin nama gue Jo dan ini temanku Lina."
"Rena, makasih ya Jo." Jawabnya sambil tersenyum.
Aku pun pergi ke kelas dengan Lina sambil ngobrol.
"Kenapa sih Lin, kok tiba-tiba lu ngajak gw ke kelas, padahal tadi kan ada dia minta tolong."
"Gapapa kok, cuman pengen ngingetin kamu, soal jam pelajaran." Jawabnya sambil menunduk.
" Hmm, yakin nih cuman karena alasan itu doang, atau jangan-jangan lu cemburu, karena tuh cewek lebih cantik dari lu?"
" Gak lah, btw kan perintah ayahmu kan agar jaga jarak sama cewek yang bukan anak anggota mafia kita." Jawabnya dengan sedikit ketus dan muka memerah.
" Yaudah deh, ok makasih ya dah ngingetin." Jawab ku dengan pelan, setelah itu aku dan Lina masuk ke kelas.
Setelah itu, aku belajar dan jalan kaki pulang ke rumah dengan Lina lalu main DOTA 2 di rumah seperti biasanya.
Keesokan harinya ketika aku berjalan mau ke sekolah. Aku melihat seorang cewek sedang menyebrang jalan sambil main HP. Aku pun berteriak memberitahukan ada mobil dengan kencang sedang ke arahnya. Namun, hal itu tidak digubris karena dia make headset. Aku pun segera berlari dan mendorongnya sehingga ia selamat. Aku pun terjatuh menindihnya.
" Maaf, karena membuatmu terjatuh."
Iya, pun terdiam dan langsung memelukku.
"Wah, makasih ya udah nyelamatin aku."
"Iya, calm." Jawabku.
"From now you are mine. Namaku Gena. Aku murid baru disini."
"Gen, udah ya aku sibuk nih" Jawabku sambil lari menjauh.
Setelah itu, aku kembali belajar seperti biasanya. Pada waktu pulang ketika aku sedang ngobrol dengan Lina, tiba-tiba Gena datang ke arahku.
"Hai Jo" panggilnya sambil tersenyum.