Detik-detik cahaya rembulan mulai redup,
Di temani suara ayam berkokok,
Rembulan melihat sesuatu terbit di sebelah timur,
Memiliki cahaya yang indah dan bersinar terang.Namun...
Rembulan masih tetap dingin,
Memikirkan bintang yang hadir sesaat di setiap malam,
Di kala cahaya bulan redup,
Mentari menyapa sang rembulan,
Saling berkenalan dan bertatap mata.Wahai mentari...
Apakah kau hadir hanya sesaat?
Rembulan kebingungan akan sore yang penuh tanya.Bulan melihat di mana mentari akan pergi....
Di temani warna merah kekuningan di langit bumi,
Mentari pun hilang di garis cakrawala sebelah barat,
Saatnya rembulan menerangi malam,
Setelah salam perpisahan dari sang mentari,
Malam yang sunyi dan penuh kesedihan,
Di temani awan mendung menutupi rembulan,
Rintik-rintik airpun jatuh ketanah bumi,
Seakan-akan dia tahu bahwa sang rembulan sedang bersedih.Bintang tidak terlihat lagi di malam itu,
Meninggalkan sebuah rindu yang sangat berat.Tak lama sinar cahaya yang redup mulai muncul di langit bumi,
Di temani suara ayam berkokok,
Bulan pun menunggu hadirnya mentari,
Tuk mengobati rindu hati ini.Namun...
Awan mendung berdatangan menyelimuti sinar sang mentari,
Rintik-rintik air mulai berjatuhan,
Hujan pun menjadi penghalang tuk mendapatkan sang penawar rindu.Namun...
Hujan tak bertahan lama,
Rintik air berhenti...
Sinar sang mentari mulai menyinari..
Sang rembulan pun ingin menyapa sang mentari,
Namun batu yang rapuh ini seketika pecah...
Melihat sang mentari bersama pelangi,
Tanpa menyapa rembulan pergi meninggalkan sang mentari yang menyinari bumi bersama pelangi,
Namun hadirnya pelangi hanya sesaat,
Pelangi pun pergi meninggalkan sang mentari sendirian,
Namun sang mentari tidak sedih,
Di tetap bercahaya dan bersinar tanpa di tutupi awan hitam.Rembulan pun kembali tuk mengisi kekosongan yang ad di matahari,
Dan sang mentari pun tersenyum meninggalkan teka-teki.Dan pada saat langit merah menjadi saksi,
Di temani awan gelap di sekitar rembulan dan mentari,
Rembulan dan metari pun bertemu,
Saat sang senja menyapa,
Rembulan dan mentari pun saling mengunkapkan rasa,
Dan kini rembulan pun sadar bahwa mentarilah tujuan akhir rembulan...
Terimakasih mentari karna telah hadir mengganti rembulan di saat pagi hingga menjelang senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadirnya Mentari
PoetryEntah Ini Puisi Atau Cerita Aku Pun Tak Tau Tapi Ini Hasil Karya Ku sendiri I hope you like it