Jalani dengan senyuman dan hadapi dengan sabar.
€ALEXANDRAsemua orang memiliki sesuatu yang disukainya bukan?sama halnya dengan alexa,dia menyukai matahari dan bulan.
baginya matahari itu sumber cahaya dan kekuatan,sedangkan bulan adalah sumber kesejukan dan penenang.
entalah,matahari dan bulan sangat membuatnya tertarik.ia ingin suatu saat nanti bisa menjadi astronot sehingga dapat melihat dengan detail bentuk matahari dan bulan secara dekat.
Qeenza Alexa Povilin atau yang biasa di kenal dengan Alexa,baru saja bangun dari tidurnya.
alexa kemudian merapikan tempat tidurnya."prangg"
suara pecahan itu terdengar sampai di telinga alexa,ia sudah selesai membersihkan tempat tidurnya.ia mendekat ke arah pintu dan mengepalkan tanganya kuat-kuat untuk menahan gejolak amarah dalam dirinya karena selalu mendengar suara pertengkaran itu di rumahnya.
"mass!kamu tuh harusnya jadi contoh buat anak kamu!"alexa mendengar itu,suara lirih ibunya ,ia benci ketika mendengar ibunya mengucapkan kalimat dengan nada lirihnya.
"alahhhh,kamu yang ngga pernah bagi waktu kamu buat alexa!"ingin rasanya ia membuka pintu dan memeluk ayahnya karena terlalu sering membelanya. tapi rasa takut itu selalu mendominasi dirinya,ia takut melihat tatapan kebencian ibunya.
bagaimanapun apa yang dikatakan ayahnya benar,ibunya memang tak pernah mengurus alexa.Ibunya terlalau memntingkan kakaknya yang telah tiada sejak dua tahun yang lalu 'King Debastian Barbara Povilin.'
"aku emang ngga bagi waktu aku untuk anak sialan itu!knp?kamu mau marah!" cukup sudah!alexa sudah tidak tahan.ia memang membenci ibunya karena tak pernah membagi kasih sayang seorang ibu untuknya,dan ibunya semakin benci kepadanya karena ibunya sadrina beranggapan bahwa kematian putra tersayangnya di akibatkan oleh alexa.
"tutup mulutmu sadrina!lancangnya kamu mengatai darah dagingmu seperti itu!"oh tidak,ayahnya sangat marah.ia tak mau berlama-lama lagi untuk mendengarkan perdebatan yang setiap hari terjadi.
alexa melangkah menuju kamar mandi,ia meraih haduk yang ada di samping pintu kamar mandinya.alexa memutar knop pintu dan mulai masuk ke dalam kamar mandi.
"huftt"embusah nafas berat milik alexa memenuhi indra pendengaran di kamar mandi ini.
perlahan lahan air matanya jatuh tanpa seizinya.ia memegang erat ujung wastafel dan menundukan wajahnya di depan cermin kaca yang berada tepat di hadapanya.
"hiks...hiks"suara isakan keluar begitu saja dari mulutnya,ia sudah tidak bisa tahan lagi.ia rindu bang babas-nya.babas nama kesayangan untuk kakak tercintanya.
andai saja abangnya tidak pergi,pasti kehidupanya tidak akan begini,siapa yang mampu menjadi tempat sandaranya sekarang?
oh tolonglah,ia baru saja memasuki masa putih abu-abu,ia masih sangat kecil untuk menghadapi masalah seperti ini.banyangkan di kelas "x" sudah banyak persoalan yang dia alami."hiks..hiks,ba-bang babass..alexa rin-rindu abang"suara nya terdengar begitu lirih dan menyayat hati bagi orang yang mendengarnya.
ia mendongakkan wajahnya mentap cermin yang ada di hadapanya.kondisinya bisa di katakan tragis,bukan tragis lagi melainkan sangat tragis.
matanya yang bengkak,hidungnya merah,rambutnya yang berantakan dan bibirnya yang sangat pucat.alexa mengulurkan tanganya untuk menghapus sisa buliran air mata di wajahnya,kemudian ia melepaskan gengaman tanganya dari wastafel.pandanganya lurus ke depan.
"ayo alexa,harus bisa!demi bang babas dan ayah ataupun wanita yang sudah melahirkan mu itu"ujarnya untuk menyemangati dirinya sendiri.
●○
ia menatap pantulan dirinya di depan cermin kamarnya.setelah lengkap dengan seragam olahraga SMA-nya dia bergegas ke sekolah JUPITER untuk mengikuti acara PLS(pengenalan lingkungan sekolah).
"huftt"ia menarik nafas dalam dalam sebelum keluar dari kamar.setelah dirasanya sudah siap ia segera memutar knop pintu kamarnya.
"ceklek"alexa kemudian menutup kembali pintu kamarnya dan segera menuruni tangga.
"pagi sayang"suara bariton ayahnya menyambut alexa di ujung tangga
"pagi pah"alexa tersenyum tulus menatap ayahnya,kemudian ia segera memeluk ayahnya yang telah merentangkan tangan untuknya sebagai kode bahwa pagi ini ayahnya ingin mendapatkan pelukan hangat dari putrinya.
Ayahnya,Herun Povilin.Ayah yang sangat-sangat alexa sayangi.mengapa begitu?bagi alaexa ayah herun adalah paket lengkap.
ibu alexa Sadrina,tidak pernah memberikan kasih sayangnya kepada alexa.
meskipun begitu alexa benci jika ibunya berbica lirih,karena bagaimanapun anak mempunyai ikatan batin yang kuat dengan ibunya.
Tapi,bagi alexa yang paling penting adalah terus bersama ayah ya.
Ayah herun adalah pahlawanya,karena bagi anak perempuan ayah adalah cinta pertamanya."saya pergi dulu"suara itu adalah suara sadrina,ibunya.
alexa melonggarkan pelukanya dan menatap sendu punggung ibunya yang telah melangkah keluar dari pintu utama.jika bagi anak perempuan ayah adalah cinta pertamanya,maka bagi laki laki ibu adalah cinta pertamanya.
semenjak kematian bastian,ibunya tak pernah menunjukan kasih sayang kepadanya.ah tidak,bahkan sebelum bastian pergi,ibunya seolah tak pernah menggap alexa sebagai anaknya.ia benci hal itu.tetapi ia tetap mengikuti semua alur yang Tuhan ciptakan."hei,ngga usah diliatin lagi,udah sana berangkat.pak tejo udah nunggu lo"lamunan alexa terhenti saat mendengar suara ayahnya.ia menggangukan kepala dan segera menyalami tangan ayahnya.
"dadahh ayahh,alexa sayang ayah!"herun menatap sendu punggung putrinya yang perlahan mulai menghilang di balik pintu kokoh berwarna putih itu.Herun juga menyayangi alexa,putri kecilnya yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja.
perlahan kedua sudut Herun terangkat membentuk lengkungan yang indah.●○
"makasih banyak pak tejo"senyuman manis itu tercipta di wajah cantik alexa.
"sama-sama neng"sahut pak tejo.sedikit informasi:pak tejo adalah sopir yang telah lama mengabdi kepada keluarga povilin,jadi bisa di katakan kalau pak tejo sangat tau tentang apapun yang terjadi di dalam keluarga povilin.ya ,apapun!
Alexa terkagum-kagum melihat gedung sekolah di hadapanya ini.pancaran mata caramel seperti lelehan mandunya tak bisa menyembunyikan kebahagian yang ia rasakan.
sekarang ia sudah remaja.ia senang bisa masuk ke sekolah faforitnya dari SMP yaitu SMA JUPITER.
ia segera melangkahkan kakinya ke dalam sekolah ini,kesedihan yang di rasakannya tadi pagi tidak ia perlihatakan.ia mengalihkan semua perhatiannya pada SMA-nya.ia tak mau terus memikirkan kejadian yang hampir setiap hati ia alami.bukan hampir lagi,tetapi memang setiap hari apalagi semenjak 2 tahun yang lalu saat dirinya masik kelas 7.
~~~~~~~~
haiii semuanya!stay terus di cerita ini ya
KAMU SEDANG MEMBACA
AlexaAndra
Teen FictionTuhan sudah menciptakan takdir bagi umatnya,kita hanya perlu mengikuti takdir tersebut.seperi dua insan ini alexa dan andra. sama halnya dengan alexa,ia selalu setia mengituti jalan yang di berikan Tuhan,menghadapi setiap malsalah dengan sabar. Teta...