Cappadocia in Love

31 5 0
                                    

Tertengun, Minhyun menatap balon udara yang terbang di langit Cappadocia. Ada sesak dihatinya menatap benda-benda tersebut terbang bebas diatasnya. Bukan karena seorang Hwang Minhyun tak mampu membayar untuk menaiki benda tersebut. Tapi karena ada sebuah kenangan yg menyesakkan, yang pernah hadir dihidupnya diatas benda itu.

"Hwang Minhyun...kau hanya akan berdiri disana sepanjang hari?" Adalah Ong Seungwoo yang berujar padanya. Seorang sahabat dan rekan kerjanya.

Minhyun menatap sang sahabat, sebelum kemudian beranjak mendekati Seungwoo. Segera setelah itu keduanya melangkah bersamaan. Menuju sebuah kedai kopi dimana mereka bekerja.

"Günaydın" sapaan riang Seungwoo saat memasuki kedai kopi, menarik atensi seorang pria dengan gigi kelinci yg membuat wajahnya manis

"Günaydın" balas namja itu tak kalah riang

"Maaf....karena kami terlambat" setelah ada dihadapan pria itu, Seungwoo berujar

Sang lawan bicara menatap jam tangannya, sebelum kemudian kembali tersenyum hangat.

"It's okay....kalian hanya terlambat 10 menit" tanpa nada keberatan, pria itu berujar

Seungwoo dan Minhyun saling berpandangan, sebelum kemudian menarik senyum hangat mereka.

"Daniel...apa kau sudah memesan biji kopi yang kuminta?" Adalah Minhyun yang bertanya pada Daniel, namja manis yang tak lain adalah pemilik kedai kopi itu.

"Sudah...tapi mereka bilang mereka tak bisa mengantarnya, karena karyawan yang biasa mengantar sedang sakit. Jadi kita harus mengambilnya sendiri kesana" jelas Daniel

"Kalau begitu biar aku yang mengambilnya nanti" tukas Minhyun

"Baiklah" Daniel mengangguk ringan "Jja...ayo mulai bekerja" lanjutnya kemudian

"Tamam" nyaris bersamaan, Minhyun dan Seungwoo berujar. Sebelum kemudian memulai pekerjaan mereka.

:::Cappadocia in Love:::

"Teşekkür ederim" ucap Minhyun pada seseorang yang membantunya menaikan sekantung biji kopi keatas mobil pick up yang dia bawa

Mengangguk ramah seraya tersenyum cerah, pria itu membalas. Sebelum kemudian kembali memasuki toko miliknya.

Baru saja akan memasuki mobil, Minhyun menghentikan langkahnya. Memfokuskan pandangan pada seorang gadis yang berjalan menelusuri jalan kecil tak jauh dari tempatnya memarkirkan mobil. Minhyun terlihat berlari kecil kemudian, untuk menghampiri gadis itu.

"Sejeongie..." menyentuh bahu gadis itu, Minhyun coba menghentikan sosook yang dia hampiri

"Özür dilerim" Minhyun membungkuk sopan kemudian, saat gadis itu berbalik

Memasang wajah kaku, dia tersenyum tipis membalas wajah bingung gadis yang semula dia panggil Sejeong. Kembali membungkuk sopan, Minhyun memilih berlalu kemudian. Kembali ketempat dimana mobilnya terparkir. Dan tersenyum getir sebelum kemudian menaiki mobilnya.

:::Cappadocia in Love:::

"Maaf....." satu kalimat terakhir yang Sejeong ucapkan diatas balon udara, seketika menyesakkan dada Minhyun

Menarik nafas berat, Minhyun coba melepaskan bayang yeoja yang paling dikasihinya itu. Namun selain sesak yang semakin menggunung, tak ada yg didapati Minhyun.

"Masih memikirkannya?" Menoleh, Minhyun tersenyum kemudian menyambut kehadiran Seungwoo

"Uhmm..." merasa percuma berbohong pada sang sahabat, Minhyun lebih memilih membalas jujur

Cappadocia in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang