SANDI NARA CINTA

PROLOG

          Nara benci Sandi. Sejak ada Sandi tidak ada lagi hari-hari indah di sekolah. Dimana ada Sandi disitu pasti banyak gerombolan cewek-cewek penggemar Sandi. Mulai dari anak kelas sepuluh sampai kelas duabelas semua suka sandi. Kecuali Nara.

         Sialnya, Sandi berada di kelas yang sama dengan Nara, itu yang membuat Nara makan hati. Bagi Nara Sandi itu semacam penyakit menular yang harus dijauhi dalam radius terrtentu. Tapi bagi Sandi, Nara itu adalah cewek galak paling lucu yang mencuri hatinya.

          Sandi jatuh hati pada pertemuan pertamanya dengan Nara. Di depan pintu kelas sebelas SMA 9. Hari dimana Sandi baru pindah ke sekolah ini. Waktu itu sandi tengah memperhatikan plat kelas satu persatu untuk mencari kelasnya. Suasana sekolah sudah sepi, karena sudah terdengar bel masuk beberapa menit lalu. Hanya terlihat satu persatu murid berlarian karena terlambat.

           Dari kejauhan Sandi melihat ada cewek berlari dengan cepat ke arahnya. Sandi tersenyum simpul. Lalu melongok ke jendela kelas, sudah ada guru di dalam karena kelas sudah tenang. Ketika sandi akan melangkah masuk ke dalam kelas.

           BRUKK!!! Tiba-tiba ada yang menabraknya sampai ia jatuh terduduk. Sandi kesakitan berusaha untuk berdiri sendiri . Kemudian Sandi melihat si tersangka utama yang sedang melotot ke arahnya, dengan hidung kembang kempis, dan nafas tidak teratur.

            “ Woy... Mata di pake kalau berdiri depan pintu, kalau ada orang mau lewat minggir.” Bentaknya sambil melotot ke arah Sandi. Sandi bukannya marah malah terpesona, sambil tersenyum dia bilang,

“ Makasih ya perhatiannya, mulai besok kalau aku lagi berdiri aku pake mata deh, suer.”
Nara mendengus kesal, membuang muka lalu masuk ke dalam kelas sambil menghentakkan kakinya.
            
               Sandi tersenyum bahagia, bagi sandi hari itu adalah hari paling istimewa, dimana ia melalui ‘ Peretemuan Romantis’ versi Sandi. Tapi bagi Nara itu adalah hari dimulainya hari-hari kelam di sekolah. Karena sejak itu Sandi jadi suka nempel-nempel sama Nara. Dan itu membuat Nara kesel setengah mati.