Alkisah seorang gadis remaja bernama CIA, ia merupakan salah satu anggota pramuka penegak, gadis tersebut sangat mencintai organisasinya. Cia merupakan seorang gadis yang sangat senang bertualang, gadis ini juga mencintai hujan. Bila hujan turun ia akan berlari ke luar ruangngan dan berdiri di tengah hujan tersebut, sambil menadahkan kedua telapak tangannya ke atas.
Cia merupakan sosok gadis yg sangat ceria dan periang, senyuman gadis tersebut seolah-olah tak pernah hilang dari bibir manisnya. Ya tentu saja seperti namanya CIA (SEORANG GADIS YG SANGAT CERIA) ini merupakan julukan dari sahabat dan ibu angkatnya...
Cia, iya dia biasa di panggil dengan sebutan itu oleh saudara, teman, sahabat, dan keluarganya. Gadis yg kini berumur 18tahun ini sangat senang beraktifitas di luar ruangan, ia bahkan sangat senang bila di ajak berkegiatan SURVIVAL entahlah menurutnya kegiatan tersebut sangatlah menantang dan membuatnya semakin percaya diri untuk menaklukan hutan.
Suatu saat ada kegiatan perkemahan penaikan BANTARA di ambalannya dan ia menjadi peserta di dalamnya. Ia senang tak terbendung rasa bahagianya saat tau perkemahan itu membawa kegiatan SURVIVAL didalamnya, "ini kesempatan ku untuk mengeksplor keindahan hutan kalimantan wahh bahagianya" katanya dalam hati..
Saat 2 hari menuju kegiatan tersebut ia sangat sibuk mempersiapkan segala perlengkapan yg harus di bawa, namun di tengah² persiapan tersebut dia merasa ada yang aneh terjadi, tiba-tiba saja darah segar mengalir dari hidung gadis tersebut, ia sangat bingung mengapa hal ini bisa terjadi ia tidak sedang sakit dia juga sangat sehat pada hari itu.
Dengan cepat di ambilnya tisu yg berada di atas meja belajar yang berada di kamarnya di bersihkannya darah yg mengalir itu dari hidungnya namun darah tersebut tak kunjung berhenti mengalir dari hidung sampai dia merasakan pusing yang sangat hebat dan tiba² pingsan di tempat tidurnya.
Tak ada yg menyadrinya bahkan orang tua cia sekalipun tak menyadari bahwa anaknya jatuh pingsan di dalam kamar, karna pada saat itu ia sedang sendirian dirumahnya, sekitar 30 menit dia tak sadarkan diri akhirnya pun ia terbangun dari pingsannya, dan menyadari bahwa baju yg iya kenakan sudah berlumur darah dari hidungnya.
Ia tak begitu menghiraukan keadaannya dalam hatinya yg ia fikirkan adalah kegiatan survivalnya, waktu telah berlalu hari yang ia tunggu pun datang, dengan cepat ia bergegas mempersiapkan semuanya, jam menujukan pukul 02.00 siang saatnya untuk ia berangkat menuju sekolah dan pergi ke tempat acara bersama teman²nya, sesampainya di GUDEP ia menyimpan barangnya di dalam mobil dan berlari menuju barisan.
Setelah sedikit pengarahan dari pembina mereka pun bergerak menuju tempat yg di maksud perjalanan yg mereka lalui sekitar 45menit menuju tempat starat penjelajahan yg di balut dengan kegiatan survival, setelah turun dari mobil dan melakukan doa bersama agar kegiatan lancar kegiatan itu pun di lakukan, sekitar 15km mereka lalui dengan persediaan bahan makanan yg seadanya.
Cia dan regunya mendapatkan start awal sebagai regu pembuka jalan sekitar 1 jam perjalanan mereka di temani oleh Rimbunnya hutan dan banyaknya suara burung yg berkicau, inilah naluri sang anak penjelajah cia sangat bersemangat dan dia gadis yg tak kenal rasa lelah bahkan Sangking bersemangatlahnya ia tak menyadari bahwa darah itu kembali mengalir.
"ciii... Kamu mimisan itu" kata ketua regu mereka. Dengan segera sang ketua pun memberhentikan perjalanan dan mencari tempat untuk mereka beristirahat "kita gak mungkin lanjutin nih, cia kondisinya kaya gini, kita istirahat di sini dulu ajah yah" kata sang ketua.
"gak usah lama² yah Van kita kan pembuka jalan" kata cia memelas "lihat dulu keadaan kamu emang kamu kuat?", "iya dong aku kuat, kak Nonik dan bang Iksan kan udah percaya sama aku" katanya dengan agak sombong.
Setelah mereka mimisan yg di alami cia tak lagi mengir akhirnya mereka melanjutkan perjalanan, benar saja janji sang gadis tersebut ia tak merasa lelah sampai di start dengan gembira walaupun wajahnya kekihatan pucat sekali. "tuh!!! Bener kan cia bisa selesaikan survival ini!!!" katanya dengan senang dan ceria..
Dengan senyuman 3 orang teman satu regunya berkata "iya deh..!! Cia hebat" sang ketua memang meyakini bahwa cia akan berhasil melalui kegiatan ini. Dia bangga pada anak gadis ini dan berkata "Cia itu hebat yah, meskipun sakit kalo soal jelajah gak pernah putus asa" sambil mengacak² kepala cia yg di balut hijab...
Singkat cerita selesailah pelantikan Bantara tersebut hari² mereka pun kembali seperti biasa bersekolah dan berlatih, tapi mereka merasa ada yg kurang mereka tidak melihat Cia bersekolah atau pun di sekolah mereka bertanya-tanya apa yg terjadi pada gadis itu?...
Dengan rasa penasaran yg sangat datanglah mereka ke rumah cia "assalamualaikum... Cia... Cia..." seru teman²nya "Wa'alaikum salam.. Maaf dek cianya di RUMAH SAKIT!!"... kata bibi yg sedang membenahi baju² cia untuk di bawa ke Rumah sakit, "apa...!! Oke terimakasih infonya tante kami kesana duluan" bergegaslah mereka menuju rumah sakit tempat cia di rawat.
Sesampainya di rumah sakit mereka menemui ibu cia dan bertanya pada beliau yg akrab mereka panggil dengan sebutan Bunda "bun cia sakit apa bun? Kenapa bunda gak ngasih tau kita? Jawab bun...?", mereka bertanya secara berantai pada ibu gadis tersebut, "maaf bunda gak ngasih tau kalian kalo sebenarnya Cia terkena leukimia atau kangker darah..! Bunda juga baru tau, dari dokter kemarin malam ternyata dia sakit sudah mencapai stadium lanjut..!!" dengan sedih dan sambil menangis ibu gadis tersebut bercerita pada teman² cia. "astaga bun... Terus cia Sekarang dimana bun?" tanya mereka hancur dan menangis "Cia... Cia di ruang ICU nak" tambah hancur lebur lah perasaan mereka, mereka ingin melihat gadis ceria itu tapi, tak di izinkan masuk oleh petugas penjaga ruangan tersebut...
Tak terasa sudah lebih 4 hari cia di rawat di Ruangan ICU, teman²nya sangat merindukan keceriaan gadis tersebut pembina sangat merasa kehilangan sosok yg sangat ramah dan bisa di ajak bercanda, setelah beberapa hari akhirnya cia pun tersadar ia tersadar dengan senyuman terkukis di bibirnya meski selang untuk pernafasan masih di hidung gadis itu, ia sangat bahagia bisa melihat teman²nya datang mengunjunginya dan saat dia melihat seorang sahabat teman seperjuangannya menangis ia berkata "Ahhh... Lemah lu.. Gua ajah bisa masa lu yg gak ngerasain sedih... Udah ah jangan mewek cengeng amat jadi cowok" kata²nya membuat sahabatnya tersebut memeluk erat tubuhnya.. Dan mereka tertawa serta tersenyum melihat sosok cia yg ceria. "inget kata² cia yah temen² semangat, jangan putus asa, selalu tersenyum, jaga nama ambalan kita yah, jaga juga kehormatan Gudep kita yah cia gak mau liat kalian ada yg terpecah karena pacaran atau berantem kalian harus janji sama cia yah..." katanya dengan keadaan semakin melemah, dan akhirnya kembali tak sadarkan diri... (koma).
Pagi hari setelah kejadian itu... Teman² cia sangat cemas dan menghawatirkannya, sekitar jam 07.00 pagi mereka mendapatkan kabar mengejutkan bahwa si periang, si ceria, yg selalu bikin geregetan telah menghadap sang halik, dengan rasa hancur dan sakit yg mendalam mereka bergegas pergi ke rumah gadis itu... Perasaan hancur menyelimuti mereka saat melihat sosok yg selama ini yg selalu membuat ceria terbujur kaku dan tak bernyawa.
Mereka ikut menghantarkan jasad cia ke tempat peristirahatan terakhirnya
"cia,, meskipun cia gak sama² kita lagi, tapi cia tetap ada dan membekas di hati kami, van sama temen² janji bakalan gak akan lupa sama cia dan bakalan jalanin amanat cia, cia baik² di sana cia gak ngerasain mimisan lagi, cia gak capek lagi kaya dulu, selamat jalan cia, kami selalu sayang sama cia"_selesai_
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS TANGGUH
Teen Fictionmenceritakan kisah seorang gadis, yg tergabung dalam organisasi pramuka, dia seorang gadis yg sangat aktif dan ceria namun pada suatu hari gadis itu sakit, ia menderita kanker darah stadium akhir. gemana yah ceritanya yuk lanngsung baca 😊