CHAPTER

245 64 28
                                    


- S A T U -

'Annisaa bangun nak sekarang lihat deh udah jam berapa?'' teriak Dewi saat dia membangunkan anaknya yang masih tidur terlelap.

Annisa pun langsung bangun dan berusaha membuka matanya, dengan matanya yang masih menyipit lalu ia berusaha melihat jam dinding yang ada dikamarnya dan " Ya ampun sekarang udah jam 06:20. mama Annisa sudah kesiangan banget ini, mamah mah bukannya bangunin Annisa daritadi sih" omelnya Annisa pada Dewi, sedangkan Dewi hanya bisa menjawab dengan menggelengkap kepala sambil tertawa ringan.

" yaudah , jangan ngomel ngomel terus dong annisa. Mendingan sekarang kamu langsung mandi deh sehabis itu turun kebawah ya untuk sarapan bersama. Kan mama sudah ingatkan berkali kali kepada kamu Annisa, kalau tidur itu jangan sudah larut malam dan kurangi tontonan drama korea mu itu" perintah Dewi pada Annisa sedangkan Annisa hanya mengerucutkan bibir manisnya itu.
Setelah mandi,memakai baju seragam dan perlengkapan sekolahnya itu selesai. Annisa langsung turun ke lantai bawah, ia pun menuruni anak tangga itu dengan sangat terburu buru.

" Annisa , jangan buru buru turunnya kamu itu bisa jatuh '' tanpa memikir panjang annisa melanjutkan aksi menuruni anak tangga itu dengan terburu buru.

'' ya ampun sudah jam 06:45 , mah pah maaf ni annisa berangkat dulu ya. Maaf annisa ga bisa ikut sarapan dengan kalian. Papah ga usah nganter annisa deh takutnya jalan udah macet, pasti papah tau lah jalanan Jakarta ini gimana. Annisa berangkat ya mah pah. Assalamualaikum" ucap Annisa langsung berlari dan mencari tukang ojek yang berada di komplek perumahannya ini.

****

Sesampainya di gerbang sekolah, annisa langsung berlari dengan sekuat tenaga nya dan akhirnya pun annisa tiba di dalam kelas nya pada pukul 07:05 tetapi ia masih saja dibilang terlambat. Tanpa berpikir panjang annisa pun langsung memasuki ke kelasnya itu sambil menetralkan kembali nafasnya dan ia pun memasukinya dengan langkah yang sangat pelan.

" hm hm siapa itu yang masuk kedalam kelas tanpa permisi dan mengucapkan salam?" Tanya Bu Asri dengan tatapan sinis.

" hehe maaf bu saya terlambat. Soalnya tadi jalanan macet banget, pasti ibu tau kan jalanan Jakarta ini ga mandang siang dan malam pasti selalu saja macet. Terus tadi pas di jalan ban mobil sa-" ucap nisa tetapi dipotong oleh Bu Asri

"sudah stop annisa , ga perlu dijelasin ibu juga udah tau alasan kamu selalu itu. Memangnya kamu tidak punya alasan lain ya? Oke. Karena sekarang ibu sedang baik hati ke kamu sekarang kamu ibu persilahkan duduk." Omel bu Asri kepada Annisa.

" Aduh ibu Asri makin hari makin cantik yaa, awet muda euy daridulu ga pernah keliatan tua" ledek annisa sambil cengengesan kepada bu Asri dan seketika kelas ramai dengan pecahan tawa, Bu Asri pun terlihat hanya menggelengkan kepalanya pelan.

***

Setelah pelajaran bu Asri selesai. Jam istirahat pun akhirnya tiba. Annisa langsung mengambil novelnya seraya memasangkan headset dikedua telinganya. Disaat annisa sedang mendengarkan musiknya tiba tiba iris mata coklat milik annisa itu mengeluarkan air mata dan ternyata dia sedang mendengarkan lagu yang sering ia dengarkan bersama mantannya itu.
" ya Tuhan ku rindu dia, ternyata seperti ini ya merindukan seseorang tetapi seseorang itu tidak sedikitpun merindukan kembali." gumamnya didalam hati sambil meneteskan airmata.

Rindu yang menggebu itu seperti hujan dimalam hari. Tidak ada yang menginginkannya namun ia terus saja datang.

Annisa sangat merindukan dia, dia yang selalu menjadi beban pikiran nya. Dia yang sering membuat hati annisa bergetar saat melihatnya.

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang