Hay hay hay:)
Cerita ini khusus Azka.
Sebelum membaca, alangkah baiknya jika kalian menekan bintang yang berada dibawah sebelah kiri.
Sudah?
Thank you^^
Lope lope kalian❣️
Happy reading^^
******
*
*
*
*
*
*
*
*
******
The year two thousand and eighteen...
The Angkasa family residence...
Saturday, o'clock 01.15.
Seorang pemuda, yang duduk di balkon kamarnya, sambil bernyanyi dan memainkan gitarnya.
"Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita?
Kini semakin terasa
Setelah kau kenal diaAku tiada percaya
Teganya kau putuskan
Indahnya cinta kita
Yang tak ingin kuakhiriKau pergi
TinggalkankuTak pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti?
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
Oh Tuhan tolonglah aku, hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia walau tak bersama diaMemang takkan mudah
Bagiku 'tuk lupakan segalanya
Aku pergi untuk diaTak pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti?
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
Oh Tuhan tolonglah aku, hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia
O-o-oh ... diaOh Tuhan tolonglah aku, hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia"( Aku Yang Tersakiti -Judika )
Pemuda itu meletakkan gitarnya di atas meja. Ia menatap bulan dan bintang di langit malam. Angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. Azka, pemuda itu sedang melamun, memikirkan sesuatu. "Andai lo nggak ngelakuin hal itu, mungkin hubungan kita masih berlanjut." gumam Azka.
Ting!
Ponsel Azka berbunyi. Namun, pemuda itu tidak mempedulikannya.
Ting!
Ting!
Ting!
Azka merasa kesal. "Ganggu aja!"
Pemuda itu mengambil ponselnya di atas meja, ia membuka aplikasi WhatsApp nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA
Romance#Stars - 5 December 2019 "Azka!" seorang gadis mencekal pergelangan tangan Azka. "Azka! Aku bisa jelasin!" ujar gadis itu parau, matanya berkaca-kaca. Azka menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar. "NGGAK ADA YANG PERLU LO JELASIN! SEMUA UDAH JEL...