Rabu malam, matamu kian temaram
Sayu ditengah api yang berdiri terang
Aku coba menyelami, namun sesak yang terjadi
Merintih tertatih-tatih, tangisku
Ternyata masih kau simpan
Dia, candumu dulu.Jatuh, tak terbendung
Usahaku hancur
Katamu aku, selalu aku, dan aku.
Berdamai dengan masalaluku; alasanmu.Satu hal, yang kuminta,
Percayakan hatimu padaku.~us
KAMU SEDANG MEMBACA
Gurur Pelik
PoetryGURUR PELIK karna kita tidak sebercanda dan seserius apa kata orang. 'this real story about me, but it's a poem, maybe.'