“Assalamualaikum… boleh saya masuk pak?”. suara di balik pintu itu.
“Walaikumsalam….. siapa ya?”. Tanya guru pengawas yang tengah duduk di mejanya.
“Saya pak, Akmal!”. jawabnya dengan lantang.
“Ya, silahkan masuk”. Jawab pak guru, dan mempersilahkannya masuk.Dengan cepat Akmal masuk dan segera mengambil selembar kertas ujian, dengan cepat ia duduk dan mengerjakan, karena waktu hampir habis.
“Sepuluh menit lagi anak anak!”. Suara itu memberikan tanda bahwa waktu hampir habis.
Dari sudut tempat aku duduk terlihat akmal yang tegang dan buru buru karena waktunya akan habis, banyak keringat yang menetes di mejanya, sedang si bodoh itu terlihat tenang dan santai.
Dan benar setelah sepuluh menit bel berbunyi.
“Kring…......”. Bel petanda selesainya ujian kini benar benar berbunyi, semua peserta ujian menyerukan suaranya.
“Hore…..!!!, akhirnya ujian selesai juga”. Sementara anak itu masih mengerjakan ujian dengan terburu buru.“Waktunya selesai anak anak. Semua kumpulkan kertas ujiannya di meja paling depan sesuai barisan, yang paling depan urutkan, nomer kecil di bawah ya!”. Perintah pak guru.
“Baik pak…”. Sahut semua peserta ujian.
Kecuali si pendiam itu dia tidak berkata apapun dari tadi.semua siswa mengumpulkan kertas ujiannya ke meja paling depan, dan duduk di meja paling depan mengurutkan kertas tersebut, setelah kertas berurutan, lalu langsung di kasih ke pengawas.Setelah ujian waktu itu, semua siswa sibuk mennggu hasil ujian yang akan diumumkan besok.
“Mungkinkah aku lulus?”. Tanyaku di dalam hati. Akhirnya waktu yang ditunggu datang juga, hari itu pun tiba semua siswa langsung menuju ke aula untuk pengumuman kelulusan."Dag......dig.....dug.....". Detak jantungku semakin cepat karena memikirkan apakah aku akan lulus apa tidak.
"Duk........duk.......duk......". Terdengar langkah kaki guru yg sedang menuju aula, sesampainya guru di aula.
"Aku lulus apa tidak yaa.....". Suara itu terdengar dari semua siswa, semua siswa sangat ketakutan apabila mereka tidak lulus."Assalamualaikum anak-anak, sekarang bapa ingin mengumumkan hasil ujian yang kalian kerjakan kemarin, kemarin semua hasil ujian sudah di periksa semua, dan semua siswa di nyatakan lulus". Sapanya kepada semua siswa dan langsung memberi tahu informasi kelulusan kepada anak-anak.
"Waalaikumsalam pak...., Alhamdulillah....". Jawab serentak. seluruh murid sambil berpelukan pada teman-temannya. Kecuali si pendiam itu, dia hanya tersenyum saja.
Selesai pengumuman, seluruh siswa langsung beranjak pulang, dan menunggu hari esok untuk pembagian hasil ujian nasional.Keesokan harinya seluruh siswa berangkat sekolah menggunakan seragam putih-putih untuk mengambil hasil Ujian, sesampainya di sekolah seluruh siswa dihimbau untuk menunggu diaula.
"Assalamualaikum anak-anak, bapak akan mengabsen nama-siswa dari peringkat 1 sampai peringkat 3 dulu ya, setelah itu baru berurutan perkelas". Sapanya kepada semua murid sambil melihat-lihat absen.
"Waalaikumsalam pak". Jawab semua murid.
"Baiklah, bapak akan mulai memanggil 3 orang yg masuk peringkat ya". Jawab bapak guru sambil mengambil kertas yg bertuliskan nama 3 orang tersebut.
"Okeee pak". Jawab murid dengan serentak.
"Baiklah, siswa peringkat pertama di sekolahan ini adalah Zidan, peringkat kedua adalah Akmal, dan peringkat ketiga adalah Reza. Untuk yg mendapatkan peringkat selamat ya untuk kalian".Semua siswa terdiam dan tampak heran, bagaimana tidak pasalnya Akmal dia suka terlambat berangkat sekolah,Reza anaknya cupu, dan Zidan si pendiam itu dia tidak pernah bersosialisasi dengan teman temannya. Sedangkan aku berada pada peringkat ke-5 dibawah anak cupu itu.
Setelah pengumuman semua kembali pulang ke rumah masing masing, aku yang masih merasa aneh dengan hasil ujian yang disampaikan pak guru terus memikirkannya sampai di rumah. Mungkin itulah hasil kerja keras mereka selama ini, yang semua orang tidak tahu. Dan dari pengalaman yang aku alami aku bisa belajar untuk lebih menghargai orang dan tidak menggapnya sebelah mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Dari Kesuksesan
Short StoryCerpen ini menceritakan tentang perjuangan seorang pendiam dan seorang yang suka terlambat ke sekolah. Dengan giat belajar semuanya dapat dilakukan dengan mudah, dan jangan pernah meremehkan orang.