Chapter 1

154 88 41
                                    

Toktoktok!!!

"Rinan Hara Damian bangun sayang udah jam segini, kamu gaboleh telat dihari pertama masuk sekolah ini." teriak Agushira Rawnie dari luar kamar Rinan dia adalah bunda Rinan.

"iya bun aku udah bangun kok,ini mau mandi" jawab Rinan.

Melihat lampu kamar Rinan yang sudah menyala Agushira pun langsung ke meja makan untuk mempersiapkan sarapan suami dan anak-anaknya.

Setelah selesai siap-siap Rinan pun langsung menuju meja makan yang disana sudah terdapat ayah dan abang tersayangnya

"ayo rin sini buruan makan biar nanti ga pingsan pas upacara" ucap Abraham Winata Damian ya dia adalah pahlawan dirumah ini yaitu ayah Rinan. Rinan pun langsung duduk dan makan sarapan yang telah dibuatkan bundanya.

"rin berangkat sekolah sama siapa?" ucap Raffadhan Sayudha Damian ya dia abang Rinan satu-satunya.

"hmm gak tau nih bang belom nanya sama temen-temen rin mau berangkat bareng atau enggak." Jawab Rinan

"yaudah berangkat bareng sama abang aja sekalian lewatkan tuh rin" dan Rinan membalas dengan anggukan. Setelah selesai sarapan Rinan dan abangnya pun langsung berpamitan untuk pergi.

🌻🌻🌻

Sesampainya di sekolah Rinan berpamitan dengan abangnya, setelah dia pergi dengan mengendarai motor kesayangannya itu Rinan pun langsung berjalan masuk kedalam sambil membuka ponsel-nya untuk menghubungi ketiga teman-temannya.

Setelah itu ketiga teman-teman Rinan pun datang dan langsung menghampirinya. Mereka pun langsung masuk dan pergi ke arah aula untuk menaruh tasnya, dan langsung menuju lapangan untuk berbaris upacara. Dan karena Rinan yang paling terkecil jadi Rinan baris paling depan dan teman-temannya berbaris di belakang. Selesainya upacara mereka pun masuk ke aula mendengarkan intruksi ketua osis terlihat menurut Rinan mukanya seperti galak dan seram dan Rinan pun hanya berdiam tidak ingin ikut mengobrol dengan ketiga temannya itu. Setelah selesai pemberitahuan apa saja yang harus dibawa besok mereka pun di perbolehkan untuk pulang.

"maen dulu yu gaes, dirumah zhavir kuy" ajak Bella.

"ayodeh daripada dirumah gabut yekan" jawab Vira.

"hmm, gue izin bunda dulu yee" ucap Rinan yang setiap diajak kumpul harus memberitahu bundanya, dan teman-temannya pun sudah paham bahwa bunda Rinan itu sangat mengkhawatirkan anaknya ketika anak-anaknya pergi tanpa memberitahu sebelumnya.

"yaudah bilang bunda lo dulu"

Setelah Rinan diizinkan oleh bundanya, mereka pun berjalan menuju rumah Zhavira. Arah rumah mereka dari sekolah itu tidak jauh sekitar 1km saja atau 10menit ketika berjalan.

Sesampainya dirumah Zhavira mereka pun sudah mengetahui rumah Zhavira kosong dan tidak ada siapa-siapa karena ayah dan ibunya bekerja sedangkan kakaknya kuliah di luarkota dan sebulan sekali pulang.

"eh gue laper dah zhav, ada makanan ga?" Tanya Davira yang belum juga masuk rumah Zhavira.

"lo tuh ya, belom juga masuk udah nanyain makanan aja!" cetus Bella.

"hmm kayanya gaada apa-apa dah di kulkas gue, ntar kita gofood ajalah" jawab Zhavira yang langsung membuka pintu pagarnya.

Setelah mereka masuk dan langsung menuju kamar Zhavira mereka pun memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang tiba-tiba adzan zuhur.

"heh ayo sekalian nungguin makan datang kita solat dulu gaes" Ajak Rinan kepada teman-temannya.

"iya tuh bener siapa duluan yang mau solat? Gue lagi halangan" Tanya Zhavira yang sambil mengambil mukenanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RINANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang