Elisa memandang jam dinding yang berjalan begitu lambat "Kapan sih istirahat," pekik nya dalam hati. Elisa menahan lapar sambil memperhatikan guru yang menerangkan pelajaran yang paling tak disukainya, matematika, membuat perut nya semakin berbunyi.
Kriinggg...
Bel istirahat yang dinanti-nantikan akhirnya berbunyi. Elisa segera keluar kelas dan menghiraukan sahabatnya Tiya yang memanggil-manggil namanya untuk pergi bersama ke kantin. Bukan tanpa alasan ia menghiraukan Tiya, tapi karena ia malas mengantre bila tidak cepat pergi ke kantin.
Setelah sampai di kantin, Elisa dapat bernafas lega karena kantin belum terlalu ramai. Ada banyak pilihan makanan, namun satu-satunya gerobak yang tidak mengantre adalah gerobak bakso. Gerobak lain seperti mie ayam, rujak, nasi goreng sudah banyak yang mengantre.
"Mas bakso satu engak pakek tahu," kata Elisa.
"Delapan ribu dek," kata pegawai kantin
"Bentar mas," kata Elisa sambil merogoh kantongnya. Setelah bakso siap pegawai kantin kembali bertanya.
" uangnya udah ada dek? "
" Bentar mas. "Eliza lalu terdiam beberapa saat sambil mengerutkan keningnya tanda berpikir.
"Oh iyaa uangnya ketinggalan di kelas!"
" terus mau gimana ini mbak?"
Wajah Lisa terlihat panik dan bingung, saat panik Ia seperti tak bisa berfikir, seperti otaknya Berhenti sejenak. Hanya plonga-plongo dan seorang yang mengantri di belakang Elisa terlihat iba padanya.
"Ini Mas uang bakso Dia," seorang laki-laki yang lebih tinggi dari Elisa memberikan uang Rp50.000 kepada pegawai kantin."Kembaliannya?" Tanya pegawai kantin saat melihat pria itu berjalan pergi. "Kasih dia aja," katanya sambil menghentikan langkah dan menatap Elisa.
Elisa makan bakso sambil melamun. Membayangkan suara berat yang terngiang di kepalanya. Elisa masih ingat dengan jelas penampilan pria itu. Mengenakan masker abu-abu, bermata biru bening, kulitnya yang putih pucat, rambut acak-acak hitam kecoklatan serta alis yang sedikit tebal membuatnya berpikir dia orang yang tampan.
Ok guyss maaf sampe sini dulu.. aku mau belajar soalnya ada UAS gk tau kpn up next chapternya komen aja terus biar akunya zeemangaat thx guys xoxo😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisavin
Teen FictionKemungkinan judul akan diganti.. Berawal dari salah paham ketika terlanjur nyaman kemudian berujung fatal