Tatapan Bintang

147 44 12
                                    

Tatapan Bintang

Cinta bukan apa yang dilihat oleh mata,bukan apa yang diucapkan lisan dan bukan apa yang didengar oleh telinga melainkan dirasakan oleh hati .
***
Cavella seorang gadis berusia 21 tahun. Gadis cantik yang terlahir dari keluarga berkecukupan Dan dia sangat cerdas dalam hal  perastronomian tepat nya dalam hal rasi bintang. Gadis berparas cantik ini memiliki kedua bola mata nan Indah menceritakan kemurahan hatinya. Tidak selalu sempurna fakta bahwa ia tidak bisa melihat terkadang menjadi kelemahan tersendiri baginya
***
Ada cerita dibalik kekurangannya, yaitu pada saat umur 10 tahun..Sore itu ia dan ibu nya pergi mengendarai mobil ke suatu acara keluarga di desa, diperjalanan ia dan bundanya asyik berbicara tentang sifat istimewa sang kakek.
"El kamu tau ga,  kalau dulu kakek jago basket. " ujar  sang bunda
"Emangnya iya bun? aku juga mau  dong diajarin basket, biar aku bisa tinggi hehe" jawab cavella cengengesan
"Iyaaa, nanti bunda bilang ke kakek yaa."
Jawab bunda sambil tersenyum
***
Sang mentari mulai terbenam,langit sudah berwarna jingga kemerahan.
Ditengah perjalanan yang sunyi mereka telah sampai di terowongan knowhere yang merupakan jalan masuk untuk desa sang kakek , cavella tertidur pulas dan saat itu terdengar suara dentuman yang membuat cavella terbangun dari tidur nya.
"Suara apa itu bun? "jawab cavella sambil terkejut.
Disaat itu terowongan runtuh dan menimpah mobil mereka dan itu membuat sang bunda meninggal dan hilang nya pengelihatan Cavella.
***
Waktu mulai berlalu.... Musim mulai berganti...
Didalam hidupnya, Cavella hidup menyendiri tanpa kehadiran teman dan ayahnya yang sibuk berkerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Tetapi Cavella sangat tekun dalam mempelajari ilmu perastronomian.
11 tahun kemudian ia menjadi ahli astronomi di sebuah Observatorium yang merupakan salah satu tempat terbaik untuk mencari ilmu astronomi.
Walaupun ia tidak bisa melihat ,tidak mematahkan semangatnya untuk belajar.
***
Siang kelabu masih tetap sendu. Dilihatnya pajangan benda astronomi itu.
***
Cavella selalu punya kebiasaan di hari libur untuk mengunjungi museum astronomi. Penglihatannya memang tidak sempurna  tapi dia sangat suka menikmati hal-hal tentang astronomi hanya dengan meraba papan penjelasan.
***
Disamping itu ,ada seorang pria tampan berumur 21 tahun yang memiliki hobi fotografi,dia sering berkeliling ke berbagai tempat hanya untuk memotret beberapa foto yang apik. Adees seorang pria dewasa yang memiliki kegemaran fotografi sekaligus astronomi.
***
Bertepatan dengan hari itu Adees mengunjungi museum astronomi untuk hanya sekedar memotret.  Dia senang untuk menggabungkan kedua hobi nya dengan memotret berbagai rasi bintang yang ada di museum.
***
Tanpa sengaja,saat dia melihat hasil potret nya, dia menemukan ada seorang wanita yang tidak sengaja terpotret di kamera nya.
***
" Siapa wanita ini? Wajah nya begitu menggambarkan ketenangan, mengapa tangannya meraba ke papan informasi,sedangkan tatapannya kosong kedepan." Gumam nya sambil menatap foto yang dia potret tanpa sengaja.
***
Semakin melihat foto nya, semakin ia ingin untuk mengetahui sebenarnya siapa wanita itu. Adees memutuskan untuk menghampiri wanita itu.
"...rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam...."terang Adees menjelaskan isi dari papan.
Cavella sedikit terkejut dengan kedatangan seorang pria.
"Iya aku tahu..." Jawab cavella
Kemudian ia bertanya kepada pria tersebut.
"Kamu siapa?jangan macem macem deh,atau aku akan memanggil satpam" ujar Cavella
Adees sedikit mengangkat ujung bibirnya,
"Tenang aku ga bakal macem macem kok,tadi aku cuma lewat saja sambil memotret rasi rasi bintang "
***
Dan kemudian Cavella langsung pergi meninggalkan Adees.
***
Di kemudian hari
Adees yang setiap pagi berjualan bubur di perumahannya menggunakan sepeda ontel ,pergi untuk mengantarkan pesanan bubur milik pelanggan .
Setiap rumah ia datangi
Sapaan senyum nya yang manis menjadi modal semangat untuk mengantarkan bubur nya .
Ditengah perjalanan ia melihat seorang wanita memegang buku ingin menyebrang jalan tanpa melihat kendaraan disekitarnya. Wanita tersebut menyebrang jalan dan ada sebuah truk yang ingin melintas di hadapannya .melihat hal itu Adees pun mengejar wanita tersebut dan langsung menariknya ke trotoar jalan yang membuat semua buku jatuh berserakan.
Kemudian Adees pun berteriak
"Kamu gila ya? Masa mau nyebrang jalan ga liat kanan kiri sih!" Jawab Adees bernada tinggi.
Wanita tersebut pun menoleh dan tak di sadari bahwa ia adalah Cavella wanita yang tak sengaja di potret oleh adees.
"Maaf mas,saya tidak tau" ujar Cavella yang terlihat kaget.
Si Adees pun terkejut melihat wanita tersebut.
"Kamu bukannya yang kemarin di museum ya ?"tanya Adees
"Hmm,kamu siapa " ujar Cavella sambil meraba raba tanah mencari bukunya yang jatuh
Adees terheran dengan pergerakan Cavella yang mencari bukunya,padahal bukunya ada di sebelah kakinya.kemudian ia mengecek penglihatan Cavella dengan melambaikan tangan nya ke depan matanya, " Sorry aku ngga bisa liat, boleh tolong arahin bukunya? "
" Oh iya, ini." Ujar Adees gugup sambil menuntun tangan Cavella menuju buku.
"Makasih."
Mengetahui Cavella tidak bisa melihat, Adees menawarkan tumpangan pulang padanya, "Rumahmu dimana?biar aku anter sini"
"Perumahan Queenstown ,aku bisa sendiri kok" saut Cavella
"Sudah sini aku antar saja,sekalian aku pulang "
Cavella akhirnya nurut dengan perkataan Adees dan mau diantar pulang olehnya.
***
Diperjalanan mereka berbincang tentang masa lalu dan penyebab Cavella kehilangan penglihatannya .
" Oh,gitu.." Adees mendengar cerita Cavella
"Kamu emang habis dari mana ?" Tanya Cavella
" Habis mengantar bubur pesanan pelanggan,kamu rumahnya blok apa?" Tanya Adees
"Blok M no 1" jawab Cavella
Tak terasa akhirnya sampai lah didepan rumah Cavella
"Ini rumah mu ?" tanya Adees
"Iya ini rumahku hehe" saut Cavella
"Sepertinya sepi ya...kamu tinggal sendiri?" Tanya Adees penasaran
" Engga, aku tinggal bersama ayahku " jawab Cavella
" Ohh...kamu pasti laper? Aku ada sisa bubur nih ,mau engga?" Tanya Adees
" Boleh tuh ,berapa harganya?" Jawab sekaligus tanya Cavella
"Ini tidak usah bayar hehe,oh ya aku langsung pulang saja ya ibuku sudah menunggu di rumah " jawab Adees
" Hmm oke deh..." Jawab Cavella
Adees pun memutar balikkan sepeda nya dan pergi namun sebelum itu Cavella berteriak
" Oh ya aku hampir lupa , nama mu siapa ?" Teriak Cavella
" Aku Adees Mahendra ,panggil saja Adees,nama mu siapa ?"jawab sekaligus tanya Adees
"Aku Cavella norus,panggil saja El" jawab Cavella
"Salam kenal ya! Aku pergi dulu ya" Jawab Adees
Setibanya di rumah Cavella mencicipi bubur dari Adees, dan dia sangat suka rasanya...
***
Pagi harinya Cavella berkeinginan untuk sarapan bubur yang dijual Adees sehingga dia berpikir jika dia menunggu di depan rumah kemungkinan Adees akan melewati rumahnya.
Dan benar saja beberapa menit kemudian sepeda ontel milik Adees muncul di ujung jalan. Adees pun melihat Cavella di depan rumah dan menghampirinya.
"Pagi El..." sapa ya ramah
"Ah..Adees pagi juga," sapa El balik dengan senyum ramahnya.
"Wah kamu ko tahu ini aku?", tanya Adees
"Bunyi ayuhan sepedamu...aku hafal Dees," terangnya
"Aku bawakanmu bubur, barangkali kamu belum sarapan?" tanya Adees penuh perhatian
"Kebetulan sekali....aku lagi ingin sarapan buburmu, terimakasih ya.." ucapnya
"Sama-sama El ." Jawab Adees
"Hmmmm.. apa kamu mau ikut dengan ku untuk pergi konser hari Minggu ini El.?" Tanya Adees dengan semangat
"Wah,boleh banget. Aku jenuh dees dirumah. Jam berapa ? ." Tanya El ingin tahu
" Minggu pagi jam 10,aku jemput. "
" Oke, makasih ya dees udah mau ajak aku."
***
Hari minggu pun tiba, Adees bahagia ingin menjemput El untuk menonton konser. Dia memakai pakaian yang paling bagus, sampai-sampai dia tadi berkaca sampai 1 jam lebih agar bisa terlihat tampan di hadapan El.
***
El sudah rapih sedari jam 9 tadi,dia memakai baju dress panjang selutut dengan pola polkadot berwarna kuning pastel. Dia tidak sabar untuk dijemput oleh Adees,hati nya berdebar kencang tidak sabar.
***
Berbunga bunga hatinya saat dia melihat seorang wanita berdiri dari kejauhan,iya. Itu El, dengan riasan sederhana dan jepitan kecil di rambut nya ia terlihat sangat cantik,ia siap untuk berangkat bersama dengan dees.
***
" Kita naik bis saja ya," kata Adees.
" Iyalah,mana mungkin kita berangkat naik sepeda ontel mu itu hehe." Ledek El.
***
Di bis El dan Dees duduk bersampingan,Dees tidak bisa berhenti tersenyum saat melihat wajah mungil El.
***
" El,kita akan mendengar kan hivi. Kau tahu kan, lagu nya enak-enak ." Kata Dees
" Tentu saja ! Aku juga sering mendengar kan lagu nya setiap hari." Sahut El dengan antusias.
"Wah untung lah jika kamu juga suka. Nanti terus pegang tangan dengan ku. Karena nanti akan ramai orang." Sambung Dees.
" Iya Dees, jangan jauh jauh dari ku." Kata El meminta.
***
Sesampainya nya ditempat konser, mereka pun berdesak desakan untuk mendapatkan tempat agar mereka bisa menikmati acara konser tersebut.
Ditengah berjalannya konser, hujan turun amat derasnya dan para penonton berhamburan pergi meninggalkan tempat konser.mereka berdua tidak sengaja terpisah karena kacaunya kerumunan.
Adees pun panik menyadari bahwa disekitarnya tidak ada El .Adees segera bergegas mencari si El .Tak lama setelah ia mencari,akhirnya Adees menemukan El yang sedang pingsan di posko kesehatan .
***
" El maaf kan aku,aku nggak bermaksud untuk ninggalin kamu di keramaian gini." Ucap Dees sambil meneteskan air mata.
***
Adees yang duduk di samping El yang sedang pingsan hanya bisa menangis, dan terus merasa bersalah .
" Kenapa bisa aku nggak sengaja buat ninggalin El,ini salah aku. Aku salah ." Ucap nya mengutuk dirinya sendiri.
***
Sambil menunggu El siuman, ia tertidur di samping tangan El,sambil memegang tangannya. Dia masih terus merasa bersalah karena telah melepaskan kan El hingga mereka terpisah.
***
" Dees, bangun. Aku pusing." Kata El yang sudah siuman, mencoba membangun kan Dees yang tertidur disamping nya.
***
" Kamu sudah siuman? Maafkan aku. Ini semua salah ku. " Kata Dees merasa bersalah.
***
" Nggak apa-apa Dees,aku aja yang nyusahin kamu. Aku gak bisa lihat, pastinya kamu juga kesusahan kan untuk menjaga ku?." Kata El.
***
" Maafkan aku yang hanya bisa merepotkan mu Dees." Ucap El
***
" Malam sudah datang. Apa kamu mau pulang? Ayo aku antar pulang." Kata Dees
***
" Iya aku pusing, aku ingin istirahat. Terimakasih Dees." Ucap El.
***
Hari demi hari telah dilewati,bulan demi bulan telah terganti,hubungan antara Adees dan Cavella pun makin lama makin dekat. Hingga suatu malam yang tenang dan langit yang dipenuhi bintang bintang  Adees mengajak Cavella untuk pergi ke cafe
***
"Kamu ngapain ngajak aku ke cafe malam malam begini?"tanya Cavella
"Aku ingin ngomong sesuatu sama kamu" jawab Adees
"Ngomong apa?"tanya Cavella yang penasaran
Tak disangka Adees mengungkapkan perasaan nya terhadap Cavella
"El sebenarnya pada saat kita pertama kali berjumpa aku sudah jatuh cinta kepadamu, apakah kamu mau menjadi pacar ku ? " Tanya Adees sangat serius
Cavella yang kaget pun hanya bisa terdiam mendengar omongan Adees.
"Hmm... aku yakin kamu tidak mau"jawab Adees sambil pasrah
Tiba tiba Cavella menjawab
"Siapa bilang hehe,aku mau kok" jawab Cavella pipinya memerah
Mendengar hal itu Adees pun terkejut dan langsung berteriak
"Kamu serius?"
"Huaaaaaaaaaaaa, akhirnya aku memiliki pacarrr" teriak Adees sangat bergembira.
Setelah itu mereka pun berpacaran.
***
Bulan demi bulan mereka jalani dengan baik.hingga pada suatu siang yang terik Adees sedang pergi mengendarai sepeda ontel miliknya ke mini market . Ditengah perjalanan ia melewati pembatas jalan untuk jalur sepeda,tak disangka ada truk di belakangnya dan langsung menabrak dirinya. Setelah itu dia dibawa oleh warga ke rumah sakit terdekat.
***
Hari hari telah berlalu,mentari sudah menampakkan dirinya di sebelah timut.suara telpon pun tak berbunyi, Cavella yang menunggu kabar dari Adees terlihat cemas. Tak lama setelah itu ponsel nya berbunyi, mendengar itu ia langsung mengangkat telpon tersebut dan ternyata itu adalah telpon dari rumah sakit .
***
"Halo selamat pagi,apa benar ini Cavella ? " tanya Pegawai rumah sakit
"Iya benar,dengan saya sendiri" jawab Cavella
"Kami dari rumah sakit haesung ingin menginformasikan bahwa saudara Adees telah mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu,saudara Adees telah menyuruh kami menghubungi anda untuk datang kemari" jawab Pegawai
***
Mendengar hal itu Cavella pun terkejut dan langsung pergi ke rumah sakit terkejut.
***
Kabar buruk pun tiba , ditengah perjalanan Adees pun telah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena telah mengalami beberapa pendarahan yang amat fatal. Sesampainya nya dirumah sakit Cavella langsung lemas tak berdaya dan menangis . Ia pergi ke ruang rawat Adees dan merasakan tubuh Adees yang terbujur kaku dan dingin. Disitu ia diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa sebelum Adees meninggal ia telah menitipkan suatu pesan ,yaitu ia ingin mendonorkan matanya untuk Cavella. Mendengar itu Cavella tak kuasa menahan tangis ...
***
" Adees,kenapa kau begini" Cavella sambil menangis
***
Hari hari telah berlalu,hingga pada akhirnya hari operasi mata Cavella pun tiba. Operasi matanya pun berjalan dengan lancar. Dokter pun membuka perban mata setelah 1 minggu. Dan pada akhirnya Cavella pun dapat melihat kembali  dan disaat itu juga Cavella menangis terharu dan langsung mengucapkan
***
" Terimakasih Adees".

Selesai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tatapan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang