SAHABAT JADI CINTA

218 52 22
                                    

Zhafira Azizah. mungkin itu adalah nama yang indah mendengar namanya saja aku langsung merasa senang dan langsung membayangkan betapa cantiknya ia ditambah lagi kepintarannya di atas rata-rata tapi ada satu kekurangan nya yaitu dia cepat marah dan masih ke kanak-kanakan.

Dan mungkin aku adalah orang yang paling beruntung bisa dekat dengan dia, walaupun hanya sebagai sahabat. Aku sudah menjadi sahabatnya sejak masih kecil, aku selalu bermain bareng dengan dia, main sepeda bareng, menggambar bareng, lari-larian bareng. Aku tau betul sifat dia aku tau kapan waktu dia marah, lagi serius dan kapan dia bisa diajak bercanda. Keesokan harinya di sekolah.

"Alvin" Teriak Pak Ahmad sambil menunjuk ku.

"Oh iya ada apa pak?" Tanya ku spontan karena kaget

"Kamu ini bapak panggil dari tadi malah melamun terus lagi mikirin apa si kamu?" tanya Pak Ahmad.

"Aaa anu pak saya lagi mikirin utang sama temen saya, gimana nanti bayarnya hehehe" jawabku sambil tertawa.

"Makanya kalo kamu g punya uang jangan pinjem ke temen, yasudah kita lanjutkan belajarnya"

"Oke pak."

Kring-Kring bel istirahat berbunyi, lega rasanya keluar kelas setelah belajar matematika dari jam pertama sampai jam istirahat.
Aku pun berjalan menuju kanti lalu duduk di kursi yang paling pojok aku menyuruh Riski untuk memesankan aku mie ayam , Riski pun meng-iyakan.
Saat aku sedang asik makan mie dengan Riski, tiba-tiba aku melihat zhafira yang sedang menatap ke arah ku aku langsung saja memalingkan wajahku dan dia juga tidak lagi melihat ke arah ku dia langsung duduk di kursi yang jauh dariku.

Ya, memang aku memalingkan wajahku karena aku sudah tidak dekat lagi dengan dia.Sudah dua bulan aku ga ngobrol sama dia ada satu kejadian yang membuat aku jadi jauh sama dia yaitu ketika aku mengungkapkan perasaan ku kepadanya yang sudah lama ku pendam, namun dia menolakku dengan alasan "lebih baik kita temenan aja ya Vin".

Beberapa hari setelahnya akhirnya aku tau mengapa dia menolakku, karena ada cowok lain yang sudah dekat dengan nya juga sekitar satu bulan sebelum aku mengungkapkan semua perasaan ku kepadanya namun dia tidak tau bahwa aku telah mengetahui alasan yang sebenarnya.

"Ki habis makan kita cabut aja yuk ke wb (warung belakang) udah asem parah ni" ajakku sambil menghabiskan minuman

"Kuy lah gw juga males abis ini pelajaran PKN bikin pusing doang" jawab Riski sambil mengajak teman yang lain.

Aku memang anak tongkrongan mungkin aku yang paling bengal di tongkrongan ku kerjaanya cuman merokok berantem sama anak sekolah lain berangkat ke sekolah sering telat make baju asal asalan sampai guru pun bingung harus bagaimana lagi untuk mengingatkanku tapi cuman ada satu orang yang bisa mengingatkanku yaitu zhafira namun dia sudah tidak lagi bisa mengingatkanku.

Setelah aku jauh dengan zhafira hidupku terasa hampa tidak ada lagi yang bisa menasehati ku, tidak ada lagi orang yang bisa aku antar jemput ke sekolah setiap hari, dan boleh aku bilang aku rindu dengannya tapi... Ahh sudahlah

****

" Vin Lo dicariin noh sama Derra" panggil sandi dengan nada tinggi

"Dimana dia nya"

"Biasa dikelasnya lah"

"Oke deh otw"

Aku langsung bergegas menuju ke kelas Derra dan nampaknya dia sedang mengerjakan tugas

"Widih rajin banget nih"

"Iya dong Vin gua emang rajin orangnya"

Aku saat ini memang lagi dekat dengan Derra bisa dibilang sangat dekat setiap hari aku chattan dengannya tapi aku tidak mau menjadikan nya dia sebagai pacar karena semua ini aku lakukan agar aku tidak merasa kesepian.

SAHABAT JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang